Gas

Pemkab Abdya Tetapkan Harga Gas LPG 3 Kg Rp 22.500 per Tabung: Upaya Menjaga Keterjangkauan Bahan Pokok Masyarakat

Pemkab Abdya Tetapkan Harga Gas LPG 3 Kg Rp 22.500 per Tabung: Upaya Menjaga Keterjangkauan Bahan Pokok Masyarakat

JAKARTA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat Daya (Abdya) telah resmi menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk gas LPG 3 kilogram sebesar Rp 22.500 per tabung. Keputusan ini diambil guna memastikan kestabilan harga dan ketersediaan gas LPG yang merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat setempat.

Penetapan harga ini dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) Bupati Abdya Nomor 461 Tahun 2017, yang menjadi acuan bagi pihak terkait dalam menjalankan kebijakan distribusi dan pengawasan harga gas di wilayah tersebut. Dengan kebijakan ini, Pemkab Abdya bertujuan untuk mengendalikan harga gas yang sering kali mengalami fluktuasi, serta memastikan aksesibilitas bahan bakar yang penting ini tetap terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

Harga Gas LPG 3 Kg Tetap Stabil di Rp 22.500 per Tabung

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DiskopUKM Perindag) Kabupaten Abdya, Zedi Saputra, menjelaskan bahwa harga gas LPG 3 kilogram yang ditetapkan oleh pemerintah daerah berlaku di pangkalan atau titik penyalur gas di seluruh wilayah Abdya. Berdasarkan keputusan tersebut, harga gas LPG 3 kilogram di tingkat pangkalan adalah Rp 22.500 per tabung, sementara harga yang diterima oleh agen dan sub penyalur adalah Rp 18.500 per tabung.

“Pemerintah Kabupaten Abdya telah menetapkan harga eceran tertinggi untuk LPG 3 kilogram sebesar Rp 22.500 per tabung. Harga tersebut berlaku di pangkalan/sub penyalur, sementara harga agen ke pangkalan/sub penyalur ditetapkan sebesar Rp 18.500 per tabung. Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga kestabilan harga dan memastikan gas yang sampai ke masyarakat tetap terjangkau,” ungkap Zedi Saputra, dalam keterangannya kepada Serambi, Senin 10  Maret 2025.

Pemerintah Kabupaten Abdya melalui DiskopUKM Perindag juga melakukan pengawasan ketat terhadap harga yang berlaku di pasaran, agar tidak ada pihak yang menyalahgunakan kebijakan ini untuk memperoleh keuntungan lebih dengan menjual gas LPG 3 kilogram di atas harga yang telah ditetapkan. Penetapan harga eceran tertinggi ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mencegah terjadinya spekulasi yang dapat merugikan masyarakat, terutama bagi kalangan menengah ke bawah yang bergantung pada gas melon sebagai bahan bakar sehari-hari.

Pentingnya Stabilitas Harga Gas LPG untuk Masyarakat

Gas LPG 3 kilogram, atau yang sering dikenal dengan sebutan gas melon, merupakan salah satu bahan bakar rumah tangga yang banyak digunakan oleh warga di Kabupaten Abdya. Penggunaan gas melon untuk keperluan memasak menjadi sangat penting, mengingat akses ke bahan bakar lain, seperti minyak tanah atau kompor berbahan bakar minyak, cukup terbatas di beberapa wilayah.

Kenaikan harga gas LPG 3 kilogram sering kali menjadi persoalan bagi masyarakat, terutama pada saat permintaan tinggi atau saat terjadi gangguan distribusi. Oleh karena itu, dengan adanya penetapan harga eceran tertinggi (HET), pemerintah berharap masyarakat dapat membeli gas melon dengan harga yang lebih stabil dan terjangkau, serta mengurangi beban ekonomi mereka.

“Penetapan harga gas LPG ini sangat membantu kami, terutama bagi ibu rumah tangga yang setiap hari menggunakannya untuk memasak. Dengan harga yang stabil, kami tidak perlu khawatir lagi akan kenaikan harga gas yang tiba-tiba,” kata Siti Aisyah, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di kawasan Blangpidie, salah satu kecamatan di Kabupaten Abdya.

Mekanisme Penyaluran Gas LPG di Kabupaten Abdya

Dalam kebijakan ini, pemerintah Abdya bekerja sama dengan agen-agen dan sub penyalur yang telah ditunjuk untuk mendistribusikan gas LPG ke masyarakat. Para agen dan sub penyalur ini berperan penting dalam menjaga kelancaran distribusi gas melon ke berbagai daerah, terutama ke desa-desa yang lebih terpencil.

“Kami berharap agar semua pihak yang terlibat dalam distribusi gas LPG dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Agen dan sub penyalur memiliki peran kunci untuk memastikan gas dapat sampai tepat waktu dan dengan harga yang sesuai ke konsumen akhir,” lanjut Zedi.

Selain itu, pihak pemerintah juga memastikan adanya pengawasan yang ketat terhadap jalur distribusi gas, sehingga tidak ada pihak yang menyalahgunakan kebijakan ini dengan menaikkan harga di luar ketentuan yang telah ditetapkan. DiskopUKM Perindag Kabupaten Abdya bekerja sama dengan pihak terkait untuk melakukan monitoring secara berkala.

Pengawasan Ketat untuk Menjaga Harga Gas Melon

Pengawasan terhadap harga gas LPG 3 kilogram di Kabupaten Abdya akan terus dilakukan untuk memastikan kebijakan tersebut dapat berjalan dengan baik. Pemerintah daerah meminta masyarakat untuk melaporkan jika menemukan pihak-pihak yang menjual gas melon di atas harga yang telah ditetapkan.

“Kami akan terus melakukan pengawasan terhadap harga gas LPG 3 kilogram di pasar-pasar dan pangkalan-pangkalan. Jika ada yang menjual lebih mahal dari harga yang sudah ditetapkan, kami akan mengambil tindakan tegas. Kami berharap masyarakat juga ikut berperan dalam menjaga kestabilan harga dengan melaporkan jika ada penyelewengan harga,” tambah Zedi Saputra.

Dengan adanya pengawasan yang ketat dari pemerintah, diharapkan harga gas LPG 3 kilogram di Kabupaten Abdya dapat tetap stabil, dan masyarakat dapat merasakan manfaat langsung dari kebijakan ini. Keberadaan harga eceran tertinggi yang terjangkau juga menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah ketidakstabilan harga gas yang sering terjadi, terutama di wilayah yang mengalami kesulitan distribusi.

Pentingnya Regulasi untuk Menjaga Kestabilan Ekonomi Daerah

Penetapan harga gas LPG 3 kilogram ini juga sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk menjaga kestabilan ekonomi di Kabupaten Abdya. Gas LPG 3 kilogram merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat vital, sehingga peran regulasi harga sangat penting agar masyarakat tidak terbebani dengan harga yang tidak terkendali.

Selain itu, kebijakan ini juga menunjukkan komitmen pemerintah Kabupaten Abdya untuk melindungi daya beli masyarakat dan menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan di pasar. Meskipun harga gas melon sudah ditetapkan, pemerintah tetap berupaya mengoptimalkan distribusi gas agar tidak ada kelangkaan yang terjadi di pasar tradisional.

Kebijakan yang Mendukung Kesejahteraan Masyarakat

Keputusan untuk menetapkan harga gas LPG 3 kilogram di Kabupaten Abdya merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk memperhatikan kesejahteraan rakyat. Dengan harga yang wajar dan stabil, masyarakat diharapkan bisa mengurangi pengeluaran rumah tangga mereka, serta memiliki akses yang lebih baik terhadap kebutuhan energi yang mendasar.

“Kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Dengan adanya kebijakan ini, kami berharap bisa menjaga kestabilan ekonomi dan membantu meringankan beban masyarakat yang semakin meningkat,” tutup Zedi Saputra.

Menjaga Kestabilan Harga Gas untuk Kesejahteraan Masyarakat

Penetapan harga gas LPG 3 kilogram di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) sebesar Rp 22.500 per tabung merupakan langkah nyata dari pemerintah untuk menjaga kesejahteraan masyarakat dan memastikan harga bahan bakar rumah tangga tetap terjangkau. Dengan pengawasan yang ketat dan kerjasama antara pemerintah daerah, agen, dan sub penyalur, diharapkan kebijakan ini dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index