Penyeberangan

Kesiapan Pengelolaan Arus Mudik Lebaran 2025 di Penyeberangan Gilimanuk Ketapang: Langkah Strategis Pemkab Banyuwangi dan ASDP

Kesiapan Pengelolaan Arus Mudik Lebaran 2025 di Penyeberangan Gilimanuk Ketapang: Langkah Strategis Pemkab Banyuwangi dan ASDP

JAKARTA - Dalam menghadapi musim mudik Lebaran 2025, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bersama PT ASDP Indonesia Ferry telah menyusun strategi antisipasi guna mengatasi potensi kepadatan di jalur penyeberangan Gilimanuk-Ketapang. Prediksi arus mudik tahun ini dikatakan akan memiliki dinamika yang berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Puncak arus mudik diperkirakan akan bertepatan dengan Hari Raya Nyepi yang jatuh pada 29 Maret 2025, sementara Hari Raya Idul Fitri diperkirakan jatuh pada 31 Maret 2025.

Situasi ini menuntut kesiapan ekstra dari berbagai pihak terkait, terutama di jalur transportasi vital seperti penyeberangan Gilimanuk-Ketapang yang menghubungkan Bali dan Jawa. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, yang wilayahnya menjadi salah satu pintu gerbang terpenting, mengambil langkah proaktif dengan mendirikan tempat peristirahatan atau buffer zone untuk para pemudik.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyuwangi, Bambang Sukoco, peningkatan arus kendaraan yang signifikan diperkirakan akan terjadi menjelang Idul Fitri. "Kita menyiapkan berbagai fasilitas di buffer zone, termasuk toilet bersih, area parkir yang memadai, serta fasilitas umum lainnya agar pemudik bisa beristirahat dengan nyaman sebelum melanjutkan perjalanan," ujar Bambang.

ASDP Indonesia Ferry juga telah melakukan berbagai persiapan untuk memastikan pelayanan penyeberangan beroperasi dengan lancar. General Manager ASDP Ketapang, I Gusti Ngurah Ardita, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi intensif dengan berbagai instansi terkait. "Kami telah melakukan uji coba dan kesiapan armada serta fasilitas pendukung lainnya agar dapat menangani puncak arus mudik nantinya," ungkap Ardita kepada wartawan.

Lebih lanjut, Ardita menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan strategi berupa penambahan armada kapal ferry dan penambahan frekuensi penyeberangan, terutama pada puncak arus mudik dan balik. "Kami ingin memastikan bahwa masyarakat dapat melakukan perjalanan dengan aman dan nyaman," kata Ardita menambahkan.

Tantangan besar yang dihadapi adalah sinkronisasi antara layanan transportasi darat dan penyeberangan. Oleh karena itu, koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk kepolisian, dinas perhubungan, dan pihak Angkasa Pura di bandara, ikut ditingkatkan.

Selain kesiapan teknis, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat juga menjadi elemen penting dalam strategi ini. Pemerintah melalui Dinas Perhubungan menyampaikan bahwa informasi mengenai jadwal keberangkatan, tarif, dan fasilitas yang tersedia akan disebarluaskan melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk media sosial dan layanan pesan singkat. "Kami ingin masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan terkini, sehingga dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik," tegas Bambang.

Sementara itu, Kapolres Banyuwangi, AKBP Wasito, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian akan menempatkan personel di titik-titik strategis untuk membantu mengarahkan lalu lintas dan memastikan keamanan selama arus mudik. "Keselamatan pemudik adalah prioritas kami. Kami juga akan melakukan patroli rutin dan menyiapkan posko bantuan di beberapa lokasi," jelas AKBP Wasito.

Dari segi infrastruktur, PT ASDP juga telah melakukan perbaikan dan peningkatan fasilitas di pelabuhan untuk menghindari antrean panjang dan penumpukan kendaraan. Termasuk dalam peningkatan fasilitas ini adalah penambahan loket tiket dan jalur masuk yang lebih efisien.

Dengan langkah-langkah yang telah disiapkan, diharapkan pelaksanaan arus mudik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar tanpa hambatan berarti. Masyarakat diimbau untuk memantau informasi terkini dari pihak berwenang dan merencanakan perjalanan mereka dengan bijak guna menghindari kemacetan dan kepadatan yang berlebihan.

Keseluruhan strategi ini ditujukan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pemudik, memberikan kenyamanan, keamanan, dan pengalaman mudik yang lebih baik. Meski tantangan selalu ada, kesiapan dan kolaborasi antara pemerintah daerah, ASDP, dan instansi terkait menjadi kunci dalam mengelola arus mudik yang sukses.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index