Garuda Indonesia

Efektivitas Investasi Danareksa dalam Garuda Indonesia Dipertanyakan, Budi Sulistyono Angkat Suara

Efektivitas Investasi Danareksa dalam Garuda Indonesia Dipertanyakan, Budi Sulistyono Angkat Suara

JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI, Budi Sulistyono, yang dikenal publik dengan sapaan Kanang, menyuarakan keraguannya terhadap efektivitas investasi PT Danareksa (Persero) dalam upaya penyelamatan Garuda Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar bersama Direktur Utama Danareksa di gedung DPR RI, Selasa (tanggal rapat). Fokus utama pembicaraan adalah terkait alokasi dana sebesar Rp1,1 triliun yang ditujukan untuk perbaikan kondisi keuangan dan manajemen maskapai plat merah tersebut.

"Ini menjadi perhatian bersama bagaimana investasi sebesar ini dapat memberikan dampak yang signifikan. Namun, hingga saat ini, saya belum melihat perubahan yang berarti dalam tubuh Garuda," tegas Kanang dalam rapat tersebut.

Investasi ini awalnya dirancang sebagai bagian dari strategi penyelamatan jangka panjang Garuda Indonesia, yang telah lama terhimpit oleh berbagai masalah keuangan dan operasional. Namun, hingga berita ini diturunkan, masih terdapat sejumlah masalah internal yang mencuat ke permukaan dan belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan berarti.

Salah satu isu yang mendapatkan perhatian khusus dari Kanang adalah keluhan internal dari karyawan Garuda Indonesia. Dia menyoroti bahwa meskipun telah dilakukan penyuntikan dana yang signifikan, masalah internal perusahaan tampaknya belum bisa diatasi secara memuaskan. Keluhan ini semakin diperburuk dengan adanya ancaman mogok kerja dari para pilot yang mengisyaratkan adanya ketidakpuasan terhadap kondisi perusahaan saat ini.

"Kami mendapatkan laporan bahwa masih banyak keluhan dari karyawan, dan ancaman mogok kerja dari pilot merupakan masalah serius yang harus segera diselesaikan. Ini menunjukkan bahwa akar permasalahan di internal Garuda belum sepenuhnya teratasi," ujar Kanang menambahkan.

Ancaman mogok kerja dari para pilot Garuda memang patut menjadi perhatian, mengingat operasional mereka merupakan salah satu tulang punggung kinerja maskapai. Masalah ini mencerminkan ketidakpuasan mendalam yang ada di kalangan karyawan, yang dapat mengancam keberlangsungan operasional maskapai.

Sebagai langkah solusi, Kanang mendesak PT Danareksa dan Garuda Indonesia untuk lebih transparan dalam melaporkan perkembangan penggunaan dana investasi serta dampaknya terhadap perbaikan kondisi perusahaan. Ia menekankan pentingnya penyusunan laporan yang terperinci dan komprehensif sehingga dapat memberikan gambaran utuh tentang bagaimana dana tersebut digunakan dan perubahan apa yang dihasilkan dari investasi tersebut.

"Kita butuh laporan perkembangan yang lebih transparan dan jelas. Masyarakat berhak mengetahui sejauh mana dana tersebut dimanfaatkan dan bagaimana dampaknya terhadap perbaikan manajemen dan keuangan Garuda," ucapnya dengan tegas.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Danareksa menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya untuk melakukan evaluasi terhadap efektivitas investasi yang dilakukan. Ia mengklaim bahwa proses perbaikan membutuhkan waktu dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk di antaranya pemangku kepentingan internal Garuda.

"Kami terus melakukan evaluasi dan memastikan bahwa dana yang disalurkan benar-benar digunakan untuk memperbaiki kondisi Garuda. Namun, perubahan besar memang memerlukan waktu dan kerjasama dari semua pihak," jelas Direktur Utama Danareksa.

Meskipun ada sejumlah tantangan, harapannya adalah bahwa dengan usaha bersama ini, Garuda Indonesia dapat kembali menjadi maskapai kebanggaan nasional yang mampu memberikan pelayanan optimal dan berdaya saing tinggi di kancah internasional. Namun, hingga saat ini, kejelasan mengenai masa depan Garuda di tengah berbagai persoalan yang ada masih menggantung, menanti titik terang yang diharapkan dapat tercapai dalam waktu dekat.

Industri penerbangan nasional menunggu dengan penuh harap agar Garuda bisa bangkit dari keterpurukan dan kembali terbang tinggi di angkasa, membawa nama baik Indonesia. Semua pihak terkait dituntut untuk segera menemukan solusi terbaik agar investasi yang sudah dilakukan benar-benar memberikan dampak positif dan signifikan, baik bagi perusahaan maupun bagi industri penerbangan nasional secara keseluruhan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index