BCA

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA: Sudah Mandiri Finansial, Tapi Pilih Tetap Bekerja

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA: Sudah Mandiri Finansial, Tapi Pilih Tetap Bekerja

JAKARTA - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Jahja Setiaatmadja, mengungkapkan fakta mengejutkan terkait perjalanan karir dan kehidupan finansialnya. Meskipun telah mencapai kebebasan finansial—yakni posisi di mana seseorang tidak perlu lagi bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya—Jahja memilih untuk tetap aktif bekerja dan memimpin bank terbesar di Indonesia ini. Keputusan tersebut pun menjadi topik perbincangan yang menarik, mengingat banyak orang yang mendambakan konsep Financial Independence Retire Early (FIRE) yang memungkinkan seseorang pensiun dini setelah mencapai kemandirian finansial.

Jahja, yang telah memimpin BCA selama lebih dari satu dekade, menjelaskan bahwa meskipun telah mencapai kebebasan finansial, motivasinya untuk tetap bekerja bukanlah karena kebutuhan materi. Dalam sebuah wawancara eksklusif, ia mengungkapkan alasan di balik pilihannya untuk terus bekerja dan memberikan dedikasi terbaik bagi perusahaan yang telah membesarkan namanya.

Kebebasan Finansial: Pencapaian yang Menginspirasi

Kebebasan finansial adalah kondisi di mana seseorang memiliki cukup aset atau pendapatan pasif yang mampu mencukupi semua kebutuhan hidup tanpa harus bekerja. Banyak orang yang mengidamkan pencapaian ini, yang dalam banyak kasus memicu konsep FIRE. Namun, bagi Jahja Setiaatmadja, pencapaian ini bukanlah akhir dari perjalanan hidupnya.

“Saya sudah mencapai kebebasan finansial beberapa tahun lalu. Namun, saya memilih untuk tetap bekerja. Bagi saya, bekerja bukan hanya soal mencari uang. Ini soal memberikan kontribusi kepada masyarakat, berinovasi, dan terus belajar,” ujar Jahja Setiaatmadja dalam wawancara dengan Kontan.

Menurutnya, mencapai kebebasan finansial adalah sebuah pencapaian pribadi yang memberi rasa aman dan stabilitas. Namun, untuk dirinya, kebebasan finansial justru membuka kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang lebih bermakna tanpa terikat oleh kekhawatiran finansial. Pencapaian ini memberikan kebebasan untuk berfokus pada aspek-aspek lain dalam hidup, seperti memberikan dampak positif kepada orang banyak melalui peranannya di BCA.

Alasan Jahja Memilih Tetap Bekerja

Meski sudah memiliki cukup dana untuk hidup nyaman tanpa harus bekerja, Jahja menegaskan bahwa pilihannya untuk tetap bekerja di BCA tidak ada hubungannya dengan kebutuhan finansial. Sebagai seorang yang sudah mencapai puncak karirnya, dia merasa bahwa dunia perbankan masih sangat dinamis dan penuh tantangan. Baginya, tantangan tersebutlah yang memberikan semangat dan dorongan untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik.

“Saya menikmati proses belajar dan beradaptasi dengan dunia yang selalu berubah. BCA juga selalu berinovasi dalam melayani nasabah dan memajukan industri perbankan. Saya merasa masih banyak yang bisa saya kontribusikan di sini,” kata Jahja.

BCA di bawah kepemimpinan Jahja telah berhasil meraih berbagai prestasi dan mencatatkan pertumbuhan yang signifikan, baik dari sisi aset, keuntungan, maupun kepuasan pelanggan. Dalam hal ini, kontribusi Jahja sebagai pemimpin perusahaan sangat terlihat. Sebagai bank yang memiliki lebih dari 1.200 cabang di seluruh Indonesia dan telah menjadi salah satu bank terbesar di Asia Tenggara, BCA terus menunjukkan eksistensinya dalam menghadapi persaingan industri perbankan yang semakin ketat.

Jahja juga menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional. “Saya percaya bahwa pekerjaan harus memberikan kepuasan, baik itu dalam aspek intelektual maupun emosional. Meskipun saya sudah tidak membutuhkan uang untuk hidup, namun bekerja di BCA memberi saya rasa pencapaian dan kontribusi yang lebih dalam,” lanjutnya.

Filosofi Bekerja dan Pensiun Dini

Di tengah tren yang berkembang di kalangan milenial dan Gen Z mengenai konsep FIRE, yang mengajak orang untuk bekerja keras dengan tujuan bisa pensiun dini, Jahja menyampaikan pandangannya mengenai topik ini. Menurutnya, pensiun dini atau financial independence bukanlah hal yang salah, namun perlu diingat bahwa tujuan hidup setiap orang berbeda-beda.

“Pensiun dini bisa menjadi tujuan yang baik bagi sebagian orang, namun bagi saya, bekerja adalah bagian dari perjalanan hidup yang terus berkembang. Saya tidak ingin berhenti belajar atau berkontribusi. Bekerja memberikan saya arti dan tujuan yang lebih besar dalam hidup,” ungkap Jahja.

Jahja juga menambahkan bahwa filosofi bekerja yang dimilikinya lebih berkaitan dengan memberi dampak positif bagi organisasi, masyarakat, dan juga keluarga. “Ketika kita mencapai kebebasan finansial, kita justru harus mempertanyakan apa yang akan kita lakukan selanjutnya. Saya merasa bahwa dengan terus bekerja, saya dapat memberikan contoh yang baik bagi generasi muda, serta dapat terus memberikan kontribusi kepada masyarakat,” jelasnya.

Peran BCA di Era Digital

Di bawah kepemimpinan Jahja, BCA telah berhasil bertransformasi menjadi bank yang sangat adaptif terhadap perkembangan teknologi. Salah satu pencapaian terbesar BCA dalam beberapa tahun terakhir adalah pengembangan layanan perbankan digital, seperti BCA Mobile, KlikBCA, dan layanan-layanan berbasis teknologi lainnya yang memudahkan nasabah untuk bertransaksi secara praktis.

“Di era digital ini, kita harus selalu berinovasi. BCA tidak hanya ingin menjadi pemimpin dalam hal layanan perbankan konvensional, tetapi juga ingin menjadi pionir dalam layanan perbankan digital. Kami ingin memberikan pengalaman terbaik bagi nasabah dengan menggunakan teknologi terbaru,” kata Jahja.

Sebagai contoh, BCA terus meningkatkan fitur-fitur digitalnya untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin menginginkan kenyamanan dan kecepatan dalam melakukan transaksi perbankan. Sebagai bank yang telah memiliki jutaan nasabah di seluruh Indonesia, BCA tetap berkomitmen untuk terus memberikan layanan yang terbaik di era digital ini.

Menjadi Pemimpin dengan Nilai-nilai yang Kuat

Sebagai pemimpin BCA, Jahja juga menekankan pentingnya nilai-nilai yang kuat dalam membentuk budaya perusahaan. “Saya selalu percaya bahwa perusahaan yang sukses bukan hanya ditentukan oleh keuntungan finansial, tetapi juga oleh bagaimana perusahaan itu memberikan dampak positif bagi karyawan dan masyarakat,” ujarnya.

Jahja juga berbicara tentang pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan inklusif. “Kami di BCA selalu berusaha menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kreativitas dan inovasi. BCA adalah tempat di mana karyawan merasa dihargai dan diberi kesempatan untuk berkembang

Filosofi Kerja Jahja Setiaatmadja

Keputusan Jahja Setiaatmadja untuk tetap bekerja meskipun sudah mencapai kebebasan finansial menunjukkan bahwa pekerjaan bisa lebih dari sekadar cara untuk mencari nafkah. Bagi Jahja, bekerja adalah cara untuk memberi kontribusi, terus belajar, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Meskipun banyak orang yang berlomba-lomba untuk mencapai pensiun dini dengan konsep FIRE, Jahja menunjukkan bahwa setiap orang memiliki tujuan hidup yang berbeda. Bagi pemimpin BCA ini, kebebasan finansial justru memberinya kesempatan untuk bekerja dengan lebih leluasa, fokus pada pencapaian yang lebih bermakna, dan berkontribusi lebih banyak dalam dunia perbankan.

“Bekerja bukan hanya soal uang. Bekerja adalah tentang memberikan kontribusi, belajar, dan berkembang. Itulah yang membuat saya tetap memilih untuk terus bekerja di BCA,” tutup Jahja Setiaatmadja.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index