JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN/BBTN) baru-baru ini meresmikan relokasi kantor wilayah (Kanwil) BTN Jawa Barat (Jabar) dari Bekasi ke Bandung. Langkah strategis ini diharapkan dapat semakin memperkuat kontribusi BTN dalam sektor perumahan di wilayah Jabar, yang dikenal sebagai salah satu daerah dengan potensi pasar properti yang besar di Indonesia.
Relokasi kantor wilayah ini merupakan respons terhadap permintaan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang menginginkan agar BTN memiliki kantor wilayah di Bandung. Sebelumnya, kantor wilayah BTN untuk kawasan Jabar berlokasi di Bekasi, yang dianggap kurang representatif untuk menjangkau pasar properti di Bandung dan sekitarnya. Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menjelaskan bahwa keputusan ini juga didorong oleh kebutuhan untuk mendekatkan layanan BTN kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya dalam mendukung sektor perumahan yang terus berkembang.
Tujuan Relokasi Kantor Wilayah BTN
Menurut Nixon LP Napitupulu, keputusan untuk memindahkan kantor wilayah BTN ke Bandung ini tidak hanya dilatarbelakangi oleh permintaan OJK, tetapi juga oleh potensi ekonomi yang ada di Bandung dan sekitarnya. “Perpindahan Kanwil BTN Jabar dari Bekasi berawal dari permintaan OJK yang meminta BTN memiliki Kanwil di Bandung, karena hanya BTN yang Kanwil Jabarnya ada di Bekasi,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Investor.ID pada Minggu 2 Maret 2025.
Bandung, yang merupakan ibu kota Provinsi Jawa Barat, memiliki dinamika ekonomi yang sangat berbeda dari Bekasi. Kota ini dikenal dengan sektor industri kreatif, pendidikan, dan pariwisata yang berkembang pesat. Selain itu, Bandung juga memiliki potensi pasar properti yang cukup besar, seiring dengan terus meningkatnya permintaan akan hunian di kawasan ini. Relokasi Kanwil BTN ke Bandung bertujuan untuk menjangkau lebih banyak konsumen dan memperkuat layanan bagi sektor perumahan yang semakin berkembang di wilayah tersebut.
Mendorong Sektor Perumahan di Jawa Barat
Sektor perumahan di Jawa Barat merupakan salah satu pilar penting bagi perekonomian daerah. Dengan jumlah penduduk yang besar dan terus berkembang, permintaan terhadap perumahan, baik untuk rumah tapak maupun apartemen, selalu tinggi. Relokasi kantor wilayah BTN diharapkan dapat mempercepat akses masyarakat terhadap pembiayaan rumah melalui program-program KPR BTN yang sudah dikenal luas oleh masyarakat.
Program KPR BTN sendiri merupakan salah satu produk unggulan yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk memiliki rumah pertama mereka. BTN sebagai bank yang memiliki komitmen kuat terhadap sektor perumahan, terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan dan aksesibilitas produk perumahan bagi masyarakat. “Dengan adanya Kantor Wilayah BTN di Bandung, kami yakin dapat lebih optimal dalam mendorong ekonomi Jawa Barat, khususnya dalam sektor perumahan,” tambah Nixon.
Sektor properti di Bandung sendiri memiliki potensi yang besar. Selain sebagai kota pendidikan dengan banyak universitas, Bandung juga merupakan kota industri dan pariwisata yang semakin berkembang. Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan aktivitas ekonomi di kawasan ini, kebutuhan akan hunian semakin tinggi. Oleh karena itu, keberadaan Kantor Wilayah BTN yang lebih dekat dengan pasar ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses pembiayaan rumah.
Permintaan OJK sebagai Penggerak Relokasi
Seperti yang dijelaskan oleh Nixon, keputusan untuk memindahkan kantor wilayah BTN dari Bekasi ke Bandung juga tidak terlepas dari rekomendasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebelumnya, kantor wilayah BTN di Jawa Barat hanya berada di Bekasi, yang dianggap tidak cukup strategis untuk menjangkau pasar properti yang semakin berkembang di Bandung dan sekitarnya.
OJK sebagai regulator industri jasa keuangan di Indonesia memiliki peran penting dalam memastikan bahwa bank-bank di Indonesia, khususnya yang bergerak di sektor perumahan, dapat menjangkau pasar dengan lebih efisien dan efektif. Dengan adanya permintaan dari OJK, BTN diharapkan bisa lebih berperan dalam meningkatkan sektor perumahan di Jawa Barat, serta memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat yang membutuhkan pembiayaan rumah.
Relokasi kantor wilayah BTN ini juga mencerminkan keseriusan bank pelat merah ini dalam berkontribusi terhadap pembangunan sektor perumahan di Indonesia. OJK sendiri menyambut baik langkah BTN ini, karena dinilai dapat memperkuat jaringan layanan keuangan di wilayah yang memiliki potensi besar dalam sektor properti.
Dampak Relokasi Terhadap Layanan dan Akses Pembiayaan Rumah
Relokasi kantor wilayah BTN ini diharapkan juga akan meningkatkan efisiensi layanan bagi nasabah dan masyarakat Jawa Barat. Dengan kantor yang lebih strategis di pusat perekonomian dan pertumbuhan, BTN bisa lebih cepat dalam merespons kebutuhan pembiayaan rumah yang terus berkembang.
BTN berharap bahwa relokasi ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Jawa Barat, terutama dalam mempermudah akses mereka untuk mendapatkan pembiayaan perumahan. Hal ini diharapkan bisa menjawab tantangan di sektor properti yang terus berkembang pesat di wilayah tersebut.
“Dengan adanya kantor wilayah BTN di Bandung, kami semakin dekat dengan masyarakat yang membutuhkan produk-produk perumahan dari BTN, seperti KPR dengan bunga yang kompetitif dan program-program lainnya yang mendukung akses masyarakat terhadap rumah pertama mereka,” jelas Nixon LP Napitupulu.
Proyeksi Pertumbuhan Sektor Perumahan di Jawa Barat
Sebagai salah satu provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, Jawa Barat memiliki pasar perumahan yang sangat besar. Bandung sebagai kota terbesar di Jawa Barat memiliki permintaan hunian yang terus meningkat. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan jumlah penduduk di Bandung diperkirakan akan terus meningkat, sehingga kebutuhan akan hunian juga akan semakin tinggi.
Proyeksi pasar perumahan di Jawa Barat dalam beberapa tahun ke depan menunjukkan adanya peningkatan signifikan, terutama di kawasan Bandung Raya. Seiring dengan kemajuan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi, permintaan terhadap rumah terutama untuk kalangan menengah ke bawah dan rumah dengan harga terjangkau, semakin meningkat.
BTN dan Peranannya dalam Pembangunan Sektor Perumahan
BTN yang merupakan bank yang dikenal dengan spesialisasinya dalam pembiayaan perumahan, terus berupaya untuk memperkuat perannya dalam sektor ini. Relokasi kantor wilayah BTN ke Bandung menjadi bagian dari komitmen tersebut, dengan harapan dapat lebih mudah menjangkau masyarakat yang membutuhkan pembiayaan rumah. Produk-produk KPR BTN seperti KPR Subsidi dan KPR Non-Subsidi, menjadi pilihan utama masyarakat dalam mewujudkan impian memiliki rumah.
Menurut pengamat ekonomi perbankan, Eko Prasetyo, langkah BTN ini sangat tepat karena Bandung merupakan salah satu kota dengan potensi pasar properti yang besar. “Relokasi ini adalah langkah strategis BTN untuk mendekatkan diri dengan konsumen yang berada di pusat ekonomi Jawa Barat. Bandung adalah pasar yang sangat potensial, terutama untuk kalangan menengah ke bawah yang membutuhkan rumah dengan harga terjangkau,” kata Eko.