JAKARTA - Bank Indonesia Papua bersama dengan Pemerintah Provinsi Papua secara proaktif berupaya mengantisipasi lonjakan harga pangan yang sering terjadi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), khususnya Idul Fitri. Dalam upaya tersebut, mereka melaksanakan High-Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Papua yang bertujuan untuk memperkuat sinergi pengendalian inflasi di wilayah Papua.
Pertemuan ini bukan hanya sekadar formalitas, melainkan tindak lanjut dari pertemuan HLM sebelumnya yang diadakan di Papua Pegunungan pada 15 Januari 2025. Pada kesempatan tersebut, pembahasan difokuskan pada penyusunan Peta Jalan (road map) pengendalian inflasi untuk periode 2025-2027, yang diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi stabilitas harga di Papua.
Dalam beberapa tahun terakhir, Papua memang kerap dihadapkan pada isu kenaikan harga pangan setiap tahunnya, terutama menjelang perayaan Idul Fitri dimana permintaan masyarakat biasanya meningkat drastis. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua, "Kami menyadari betul fenomena kenaikan harga ini dan pentingnya untuk melakukan intervensi yang tepat sehingga dapat menjaga stabilitas ekonomi daerah."
Lebih lanjut, Bank Indonesia Papua menekankan pentingnya peran berbagai stakeholder dalam mendukung kebijakan pengendalian inflasi. Kolaborasi yang kuat menjadi kunci keberhasilan dalam menjamin ketersediaan pangan pokok dan menjaga kestabilan harga di tengah lonjakan permintaan.
Selama pelaksanaan HLM, sejumlah topik strategis dibahas secara mendalam. Beberapa di antaranya meliputi pemetaan titik-titik potensi inflasi di Papua, upaya penanganan distribusi logistik yang lebih efisien, serta peningkatan produksi pangan lokal. Tak kalah penting, Bank Indonesia dan Pemprov Papua juga mengedepankan pendekatan promosi dan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya stabilitas harga pangan.
Pemprov Papua pun melalui TPID berkomitmen untuk mengontrol pasokan dan stabilitas harga dengan berbagai langkah konkret. Gubernur Papua menyatakan, "Kami akan melakukan upaya maksimal, termasuk bekerja sama dengan produsen dan distributor, guna memastikan ketersediaan komoditas pokok tetap terjaga. Ini adalah langkah penting agar harga tidak melonjak tajam."
Selain itu, HLM juga membahas upaya digitalisasi dalam sektor pertanian dan distribusi pangan, termasuk penggunaan platform e-commerce untuk memudahkan dan mengefisienkan distribusi komoditas. Langkah ini diharapkan dapat memangkas biaya distribusi dan meminimalisir kendala yang biasa dihadapi selama ini, seperti jauhnya lokasi pengiriman dan keterbatasan sarana angkut.
Menanggapi strategi tersebut, analis ekonomi lokal berpendapat bahwa kerjasama dan penggunaan teknologi akan menjadi solusi efektif dalam menghadapi permasalahan inflasi di Papua. "Pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan rantai pasokan adalah langkah tepat untuk menanggulangi isu ketersediaan dan kontrol harga," ujar seorang analis yang enggan disebutkan namanya.
Tidak hanya itu, Bank Indonesia juga memastikan akan memonitor fluktuasi harga pangan secara intensif. Mereka berkomitmen memberikan data dan analisis terbaru mengenai tren pasar kepada Pemerintah Provinsi Papua guna mendukung pengambilan kebijakan yang lebih akurat dan tepat waktu.
Pada kesempatan yang sama, TPID Papua juga meluncurkan inisiatif peningkatan ketahanan pangan lokal dengan memberikan pelatihan dan dukungan finansial bagi petani kecil di wilayah tersebut. Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan produksi pertanian sehingga ketergantungan terhadap pasokan dari luar dapat berkurang.
Dengan berbagai langkah strategis ini, Bank Indonesia Papua dan TPID Papua yakin dapat menekan laju inflasi serta menjamin stabilitas harga pangan menjelang HBKN khususnya Idul Fitri. Kolaborasi antara pemerintah, Bank Indonesia, dan berbagai pihak terkait diyakini dapat menciptakan ekosistem ekonomi daerah yang lebih resilient dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dengan lebih baik.
Diharapkan, inisiatif ini akan menjadi model untuk provinsi lain di Indonesia dalam mengatasi tantangan inflasi dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Bank Indonesia Papua dan TPID tetap berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam mewujudkan stabilitas ekonomi daerah yang lebih baik di masa mendatang.