JAKARTA - Bank Indonesia (BI) wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menjelaskan pentingnya penyaluran kredit oleh perbankan ke sektor-sektor prioritas. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat lokal. Kebijakan ini dirasa mendesak mengingat tantangan yang dihadapi oleh perekonomian saat ini, terutama sebagai akibat dari konsumsi rumah tangga yang melemah.
“Pertumbuhan ekonomi sebenarnya dihadapkan pada banyak tantangan, salah satu yang menjadi perhatian kami adalah melemahnya konsumsi rumah tangga di tingkat nasional,” ungkap Kepala BI NTB, Berry Arifsyah Harahap, dalam sebuah pernyataan baru-baru ini.
Kontribusi Sektor Prioritas
Pemberian kredit kepada sektor-sektor prioritas tidak hanya bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif tetapi juga sebagai salah satu strategi untuk memastikan stabilitas ekonomi dalam jangka panjang. Sektor-sektor prioritas yang dimaksud mencakup bidang pertanian, perikanan, pariwisata, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memang menjadi andalan dalam pembangunan ekonomi di NTB.
Pengembangan sektor-sektor ini diharapkan dapat mengatasi struktur ekonomi yang selama ini terlalu bergantung pada sektor-sektor tradisional. Lonjakan investasi ke dalam sektor-sektor tersebut diharapkan bisa membuka lapangan pekerjaan baru yang mampu mengintegrasikan masyarakat ke dalam roda perekonomian yang produktif.
Peran Perbankan dalam Mendukung Sektor Prioritas
Berry menjelaskan, perbankan memiliki peran krusial dalam memastikan bahwa kebijakan ini dapat terlaksana dengan baik. Perbankan, menurutnya, perlu lebih proaktif dalam menyalurkan kredit ke sektor-sektor prioritas tersebut. Ini menjadi agenda utama di tengah keterbatasan sumber daya yang ada.
"Kami mendorong perbankan untuk lebih aktif dan kreatif dalam mengidentifikasi peluang penyaluran kredit yang dapat memberikan dampak langsung dan berkelanjutan kepada masyarakat," tambah Berry.
Ia juga menekankan bahwa kerja sama antara BI dan perbankan sangat diperlukan untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Dengan adanya koordinasi yang baik, penyaluran kredit dapat lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Strategi Mengatasi Tantangan Ekonomi
Dalam menghadapi tantangan terutama dari penurunan konsumsi rumah tangga, Berry menilai diperlukan langkah-langkah strategis lain yang dapat memperkuat daya beli masyarakat. Salah satu caranya adalah dengan mendukung sektor-sektor yang berpotensi meningkatkan tingkat pendapatan dan daya beli keluarga.
Peningkatan produktivitas di sektor pertanian dan perikanan, misalnya, dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Selain itu, pariwisata yang menjadi sektor unggulan NTB diharapkan dapat segera pulih dan kembali menjadi sumber penting bagi pendapatan daerah dan masyarakat.
Dukungan Pemerintah dan Pemangku Kepentingan Lainnya
Tidak hanya itu, Berry juga mengajak pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya untuk turut mendukung upaya tersebut. Sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter diharapkan dapat menghasilkan kebijakan yang komprehensif dan saling mendukung.
"Kami tidak bisa bekerja sendiri, kolaborasi berbagai pihak sangat diperlukan demi keberhasilan program ini," ujar Berry menegaskan.
*Data BI menunjukkan bahwa pada kuartal terakhir, pertumbuhan kredit di NTB memang menunjukkan tren positif namun masih di bawah ekspektasi. Diperlukan upaya lebih keras untuk mendorong agar kredit menyasar ke sektor-sektor yang benar-benar mampu menjadi motor penggerak ekonomi daerah.*
Langkah Bank Indonesia NTB dalam mendorong perbankan untuk fokus pada penyaluran kredit ke sektor-sektor prioritas perlu dilihat sebagai upaya holistik guna menjawab tantangan ekonomi saat ini. Melalui komitmen bersama antara BI, perbankan, dan berbagai pemangku kepentingan, diharapkan ekonomi NTB dapat tumbuh positif dan berkelanjutan, serta memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dengan demikian, seluruh mata rantai ekonomi di NTB diharapkan dapat saling memperkuat, menjadikan wilayah ini lebih mandiri dan mampu bersaing dalam kancah ekonomi nasional maupun internasional. Jika strategi ini diterapkan dengan baik, bukan tidak mungkin NTB akan menjadi salah satu daerah dengan pertumbuhan ekonomi paling menjanjikan di Indonesia.