JAKARTA - Insiden perusakan tas Wakil Bupati Deliserdang, Lomlom Suwondo, di Bandara Kuala Namu Internasional (KNIA) menyebabkan kecaman luas terhadap manajemen keamanan di bandara tersebut. Kejadian yang terjadi pada Jumat, 21 Februari 2025, ini memicu sorotan tajam terhadap sistem pengamanan bagasi penumpang di bandara utama Sumatera Utara, yang dikelola oleh PT Angkasa Pura.

Lomlom Suwondo, dalam keterangan persnya pada Senin, 24 Februari 2025, menyuarakan keprihatinannya atas keamanan bandara. "Saya berharap masing-masing yang berkompeten, para stakeholder yang menangani Bandara Kuala Namu harus bisa profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, terutama penumpang, jasa teroperasi udara, terkhusus pada manajemen Angkasa Pura," ujarnya dengan nada tegas.

Merusak Citra Bandara Internasional

Kejadian ini tidak hanya menimbulkan kerugian materiil bagi Wakil Bupati Deliserdang, tetapi juga berdampak negatif terhadap reputasi KNIA sebagai salah satu bandara internasional di Indonesia. Bandara yang terletak di Kabupaten Deliserdang ini seharusnya menjadi pintu gerbang yang aman dan nyaman bagi para wisatawan dan penumpang yang datang maupun pergi. Namun, insiden seperti pembongkaran tas ini menodai citra tersebut.

Sejumlah pihak menggambarkan kejadian ini sebagai lonceng peringatan bagi pengelola bandara dan otoritas terkait untuk segera berbenah. Bandara Internasional Kuala Namu, sebagai salah satu bandara tersibuk di Indonesia, tentu diharapkan mampu memberikan rasa aman dan pelayanan terbaik kepada setiap penumpangnya.

Kritik dan Harapan untuk Perbaikan

PT Angkasa Pura selaku pengelola bandara berada di bawah sorotan tajam masyarakat dan media. Banyak pihak yang menyerukan perlunya peningkatan sistem keamanan dan pengawasan terhadap barang bawaan penumpang. Sistem pengawasan yang dianggap rentan dan kurang efektif kerap kali menjadi sasaran kritik.

Ketua Komunitas Pengguna Jasa Bandara, Rahmad Hidayat, menambahkan, "Pelanggaran seperti ini harusnya bisa dicegah dengan peningkatan teknologi dan penambahan personel keamanan di titik-titik krusial. Jika tidak segera ditangani, kasus serupa bisa terulang."

Menanggapi kejadian tersebut, pihak PT Angkasa Pura melalui juru bicara mereka menyatakan komitmennya untuk memperbaiki sistem keamanan. "Kami sangat menyesalkan kejadian ini dan berkomitmen untuk meningkatkan keamanan dan pelayanan di Bandara Kuala Namu. Investigasi sedang berlangsung untuk menemukan pelaku dan memastikan insiden serupa tidak terjadi lagi," ungkapnya.

Langkah-langkah Pembenahan

Sejumlah langkah direncanakan untuk mengatasi masalah ini, termasuk peninjauan dan peningkatan sistem keamanan di area bagasi. Teknologi pemantauan terbaru serta peningkatan jumlah petugas keamanan diharapkan dapat menekan angka kejahatan semacam ini di bandara.

Pihak berwenang juga sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan kerja sama dengan maskapai-maskapai penerbangan dalam pengelolaan barang bawaan penumpang. Melalui koordinasi yang lebih baik, diharapkan kasus serupa dapat dihindari.

Sementara itu, para penumpang juga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan melaporkan setiap indikasi kecurangan atau penanganan bagasi yang mencurigakan kepada petugas berwenang di bandara.


Tragedi pembongkaran tas Wakil Bupati Deliserdang ini tentunya menjadi pengingat akan pentingnya keamanan di setiap simpul transportasi udara. Perbaikan yang menyeluruh dan komprehensif perlu dilakukan agar setiap penumpang merasakan kenyamanan dan keamanan selama berada di bandara.

Ke depan, diharapkan dengan perbaikan fasilitas dan sistem pengawasan, Bandara Kuala Namu dapat kembali membangun reputasinya sebagai salah satu bandara terbaik di Indonesia. Dalam situasi seperti ini, kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pengelola bandara, maskapai penerbangan, hingga penumpang sangatlah penting untuk menjamin keamanan dan kenyamanan di setiap perjalanan udara.