JAKARTA - Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dengan kode saham BRIS mencatatkan kenaikan signifikan pada perdagangan, menutup hari pada level Rp 3.070 per saham. Kenaikan 0,99% ini tidak hanya menandai perkembangan positif mingguan namun juga menyokong kenaikan year to date (ytd) sebesar 12,45%. Bulan ini saja, saham BRIS telah melonjak 4,78%, mencatatkan performa terbaik di antara saham-saham perbankan lainnya di bursa.
Performa ini terpantau dari volume perdagangan yang mencapai 49,35 juta lembar saham, menjadikan BRIS sebagai salah satu dari sepuluh besar penggerak saham dalam indeks LQ45. Meningkatnya minat investor terhadap saham BSI diantaranya didorong oleh arus masuk (inflow) dari investor asing mencapai Rp 317 miliar sepanjang tahun 2025.
Dorongan Positif dari Izin Bullion Bank
Salah satu pendorong utama dari kenaikan harga saham ini adalah rencana ekspansi bisnis BSI di bidang bullion bank, yang telah mendapatkan lampu hijau dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perizinan ini memungkinkan BSI untuk memperluas layanan dalam perdagangan dan penitipan emas, sebuah inovasi yang diharapkan dapat menaikkan performa keuangan bank syariah terbesar di Indonesia tersebut.
Izin dari OJK merupakan tonggak penting bagi kami untuk memasuki bisnis bullion bank. Hal ini memberi nasabah lebih banyak opsi investasi dan menjadikan BSI lebih kompetitif.
Potensi Bisnis Bullion Bank
Menurut peraturan OJK, yang tertuang dalam POJK No 17 Tahun 2024, kegiatan usaha bullion merupakan kegiatan yang berkaitan dengan emas yang dapat dilakukan oleh lembaga jasa keuangan. Menyusul pemberian izin, BSI diwajibkan untuk melaksanakan produk baru tersebut dalam waktu enam bulan, memperlihatkan komitmen regulator untuk mendorong percepatan inovasi di sektor keuangan syariah.
BSI telah memposisikan secara strategis untuk memanfaatkan tren peningkatan investasi emas, terutama dari generasi muda yang menunjukkan antusiasme tinggi terhadap investasi emas. Adanya fasilitas bullion bank memberikan alternatif bagi pelanggan untuk melakukan investasi yang lebih aman dan tersistem.
Ekspektasi kami sangat tinggi terhadap bisnis baru ini. Minat investasi emas pada kalangan muda adalah pasar yang ingin kami layani dengan baik.
Tanggapan Pasar dan Kebijakan Kedepan
Pasar merespons positif kebijakan baru ini, terlihat dari meningkatnya partisipasi investor dan pertumbuhan volume perdagangan saham BRIS. Banyak analis menganggap langkah BSI untuk memasuki bullion banking tepat waktu, seiring dengan tren harga emas yang cenderung stabil dan memberi return jangka panjang yang menarik.
Pakar ekonomi syariah, Dr. Ahmad Fauzi, menilai bahwa pergerakan BSI memasuki bisnis bullion bank merupakan langkah strategis yang bisa menjadi game changer bagi industri perbankan syariah. Dengan diversifikasi layanan, BSI tidak hanya memperluas basis kliennya, tetapi juga memperkuat posisi dalam pasar keuangan syariah yang semakin kompetitif.
Tantangan dan Prospek Ke Depan
Meski demikian, BSI juga dihadapkan pada tantangan operasional dalam memfasilitasi layanan bullion bank, termasuk pengembangan infrastruktur penunjang dan edukasi kepada nasabah. Implementasi teknologi dan peningkatan layanan digital menjadi kunci dalam menunjang keberhasilan layanan baru ini.
"Komitmen kami adalah memanfaatkan teknologi untuk memberikan layanan yang mudah dan cepat, serta memperkuat literasi keuangan bagi masyarakat," tutur Rizky.
Kedepan, strategi BSI akan berfokus pada pengembangan infrastruktur IT dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperluas akses dan meningkatkan kapabilitas layanan bullion banking.