JAKARTA - Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur terus berbenah dan menawarkan berbagai insentif menarik bagi para pelaku usaha. Kali ini, pemerintah memberikan keringanan berupa pembebasan pajak selama dua tahun untuk para tenant properti di kawasan tersebut. Langkah ini diharapkan dapat menarik para pengusaha dan meningkatkan kegiatan ekonomi di IKN yang baru berkembang.
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono, dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR pada Kamis di Jakarta menyampaikan, "Kalau ada yang berjiwa entrepreneur akan kami sangat bahagia kalau ada yang mau masuk di sini (IKN). Kalau yang di tenant ini, sementara ini satu dua tahun kami free-kan (pajaknya)."
Menurut Basuki, saat ini sebanyak 42 tenant sudah beroperasi di IKN, memanfaatkan ruang di lantai dasar rusun atau apartemen, serta di lantai dasar gedung Kementerian Koordinator. Mereka menyediakan beragam layanan mulai dari kafe, minimarket, hingga restoran. "Telah beroperasi 42 tenant baik di lantai dasar Rusun atau apartemen maupun di lantai dasar Kemenko," ungkapnya.
Dorongan untuk Pelaku Usaha
IKN tidak hanya menawarkan potensi bisnis yang besar, tetapi juga memberikan ruang bagi pelaku usaha dengan jiwa entrepreneurial untuk berkembang. "Jadi di lantai dasar Kemenko kita pakai untuk arena publik yang ada kafe, minimarket, restoran dan lain sebagainya," tambah Basuki. Peluang ini juga sejalan dengan arahan strategis OIKN yang bertujuan membuat kawasan ini semakin menarik bagi masyarakat dan pengunjung.
Dengan sudah adanya 48 tenant tambahan yang mulai memasuki IKN, OIKN berharap lebih banyak lagi pengusaha tertarik unntuk membuka usaha di sana. Pemberian keringanan pajak adalah langkah awal yang ditujukan untuk mendukung para pelaku usaha serta meningkatkan daya tarik kawasan tersebut secara keseluruhan.
Belajar dari Balikpapan Superblock
Strategi pembebasan pajak ini juga terinspirasi dari pengalaman sukses di Balikpapan Superblock (BSB). Menurut Basuki, BSB memberikan kemudahan bagi tenant besar seperti Starbucks agar mereka tertarik membuka cabang di tempat tersebut. "Supaya orang bisa masuk. Saya belajar dari Superblock di Balikpapan. Ternyata Superblock Balikpapan pada saat minta tenant seperti Starbucks, itu dibayar Starbucks supaya dia mau masuk mengisi di Superblock Balikpapan," ucap Basuki, menjelaskan bagaimana pendekatan serupa dapat diimplementasikan di IKN.
Peningkatan Kunjungan dan Potensi Ekonomi
Langkah proaktif ini menjadi lebih relevan dengan meningkatnya jumlah kunjungan ke IKN. Pada Januari 2025, tercatat sebanyak 60 ribu pengunjung datang ke IKN. Potensi ini dinilai sangat besar terutama pada akhir pekan, menjadikannya peluang emas bagi pelaku usaha untuk berinvestasi. Basuki juga mengungkapkan bahwa pembangunan rumah makan Padang sedang berlangsung di kawasan tersebut, sementara jenis kuliner lainnya seperti rumah makan Sunda belum ada.
"Karena kunjungan masyarakat sangat besar sekali apalagi dengan Sabtu-Minggu. Kemarin Januari (2025), ada 60 ribu pengunjung yang datang ke IKN. Kemarin 60 ribu itu per bulan. Ini sedang ada pembangunan rumah makan Padang, yang belum ada rumah makan Sunda," jelasnya.
Membangun Ekosistem Bisnis yang Kondusif
Otorita IKN menyadari betul bahwa keberhasilan suatu kawasan tidak hanya diukur dari infrastuktur fisik tapi juga ekosistem bisnis yang kondusif. Dengan memberikan insentif berupa pajak gratis hingga dua tahun, IKN berharap dapat membangun reputasi sebagai lokasi yang bersahabat bagi pengusaha.
Ke depan, IKN berencana untuk terus menggandeng pelaku usaha guna menciptakan lingkungan ekonomi yang dinamis dan berkelanjutan. Langkah ini diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi ke IKN, membangun komunitas yang berorientasi pada pertumbuhan, dan menjadikan IKN sebagai pusat kegiatan ekonomi yang terintegrasi.
Dalam konteks ini, pembebasan pajak dua tahun bagi para pelaku usaha di Ibu Kota Nusantara bukan hanya sekadar insentif ekonomi, tetapi merupakan bagian dari strategi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan. Dengan latar belakang yang kuat dan berbagai inisiatif inovatif, IKN tampak siap menjadi magnet baru bagi pelaku bisnis yang ingin menjajal pasar baru. Para pengusaha yang memiliki visi dan keberanian diharapkan dapat melihat IKN sebagai tanah subur untuk mengembangkan usahanya. "Apalagi, kunjungan masyarakat ke IKN terus meningkat," tutup Basuki, memberikan harapan positif bagi pertumbuhan kota ini.