Emas

Harga Emas Melonjak: Dekati Puncak Rekor Terbaru di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

Harga Emas Melonjak: Dekati Puncak Rekor Terbaru di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
Harga Emas Melonjak: Dekati Puncak Rekor Terbaru di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

JAKARTA - Pada Kamis, 13 Februari 2025, harga emas mengalami lonjakan signifikan dan bersiap mendekati rekor tertinggi sepanjang masa. Pergerakan ini didorong oleh tren bullish yang bertahan dalam jangka pendek di tengah ketidakpastian kebijakan moneter Amerika Serikat dan potensi kenaikan tarif perdagangan global. Kondisi ini menciptakan dinamika pasar yang menantang bagi para investor dan pengamat ekonomi.

Menurut data terbaru, harga emas meningkat sebesar 0,46% menjadi US$ 2.917,7 saat berita ini ditulis. Padahal, rekor tertinggi harga emas sebelumnya tercatat di level US$ 2.942,5 yang dicapai pada 11 Februari 2025. Dengan demikian, harga emas semakin mendekati puncak rekor tersebut, menandakan tren kenaikan yang masih kuat.

Analisis dan Prediksi Harga Emas

Andy Saputra, Analis dari Dupoin Indonesia, menyoroti bahwa kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average yang terbentuk saat ini menunjukkan dominasi tren bullish dalam pergerakan harga emas. "Proyeksi pergerakan emas hari ini menunjukkan bahwa XAU/USD berpotensi menanjak hingga level US$ 2.941," jelas Andy, Kamis, 13 Februari 2025.

Namun demikian, Andy memperingatkan potensi koreksi harga jika terjadi pembalikan (reversal) setelah kenaikan. "Jika ini terjadi, harga emas bisa mengalami koreksi ke level US$ 2.882 sebagai target terdekatnya," tambahnya.

Dampak Kebijakan Moneter AS dan Data Ekonomi

Pergerakan harga emas terjadi meskipun Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat mengalami lonjakan di atas 3% pada bulan Januari. Meskipun ada ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) yang mulai berkurang, emas tetap berusaha rebound di sekitar level harga US$ 2.900.

"Data terbaru dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) menunjukkan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan, yang mungkin memaksa The Fed mempertahankan kebijakan ketatnya lebih lama," ungkap Andy. Hal ini tentunya membawa dampak pada ekspektasi ekonomi dan pergerakan harga emas di pasar.

Minggu lalu, kontrak berjangka suku bunga federal funds untuk bulan Desember menunjukkan pelaku pasar mengantisipasi pelonggaran kebijakan sebesar 40 basis poin. Namun, setelah rilis data IHK terbaru, ekspektasi tersebut menurun menjadi hanya 30 basis poin pemangkasan suku bunga pada akhir tahun ini. "Ini berdampak pada imbal hasil obligasi pemerintah AS dan nilai tukar Dolar AS (USD)," kata Andy.

Indeks Dolar AS yang sempat menguat kini mengalami penurunan momentum pasca-rilis data inflasi, dengan indeks berada di level 107,98. Pernyataan dari Ketua The Fed Jerome Powell di depan Dewan Perwakilan Rakyat AS memperkuat komitmen The Fed dalam mengendalikan inflasi. Ia menyatakan bahwa upaya pengendalian inflasi "masih jauh dari selesai." Ini juga diperkuat oleh pernyataan Presiden The Fed Atlanta, Raphael Bostic dan Presiden The Fed Chicago, Austan Goolsbee, yang memperkirakan inflasi baru akan mencapai target 2% pada tahun 2026.

Faktor Pengaruhi Kenaikan Harga Emas

Selain kebijakan moneter, pergerakan harga emas juga dipengaruhi oleh imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun yang mengalami kenaikan sebesar 9,5 basis poin menjadi 4,635%. Sementara imbal hasil riil AS, yang berkorelasi terbalik dengan harga emas, melonjak hampir 9 basis poin menjadi 2,157%. Kondisi ini menjadi penghambat bagi kenaikan harga emas, meskipun tren jangka pendek menunjukkan penguatan.

Ke depan, harga emas berpotensi terus mengalami fluktuasi seiring dengan perubahan kebijakan ekonomi dan kondisi geopolitik global. Dalam jangka pendek, ketidakpastian terkait kebijakan moneter AS dan potensi kenaikan tarif perdagangan akan terus mempengaruhi sentimen pasar.

Para investor dan pengamat pasar dianjurkan untuk terus memantau pembaruan data ekonomi dan kebijakan moneter dari The Fed guna mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai arah pergerakan harga emas di masa mendatang. Kewaspadaan dalam membaca dinamika pasar dan memanfaatkan tren yang ada akan menjadi kunci sukses dalam menghadapi tantangan ekonomi yang kompleks saat ini.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index