JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperluas peluang bagi model bisnis baru yang inovatif melalui regulatory sandbox. Langkah ini memungkinkan perusahaan keuangan dan startup teknologi menguji produk atau layanan baru dalam lingkungan terbatas, sambil tetap diawasi ketat agar meminimalkan risiko. Pendekatan ini mendukung inovasi, sekaligus menjaga perlindungan konsumen dan stabilitas sistem keuangan.
Pemanfaatan Aset Kripto dalam Sandbox
Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, menjelaskan bahwa aset kripto kini menjadi fokus utama.
Beberapa bentuk inovasi sedang diuji, mulai dari tokenisasi aset dunia nyata (real world asset) hingga penggunaan kripto sebagai jaminan atau agunan. Model ini bertujuan menciptakan mekanisme investasi baru dan membuka akses pendanaan bagi masyarakat maupun pelaku usaha.
Tokenisasi Emas: Studi Kasus Sukses
Salah satu inovasi yang berhasil adalah tokenisasi emas. Setelah satu tahun berada di sandbox, produk token emas dinyatakan lulus uji. Prosesnya mencakup tahap awal hingga redempoint token, dengan hasil transaksi yang signifikan.
Hingga saat ini, tercatat sebanyak 3.750 token emas dibeli dengan volume transaksi mencapai miliaran rupiah. Keberhasilan ini menunjukkan potensi aset kripto sebagai instrumen keuangan yang aman dan menarik bagi investor ritel maupun institusi.
Tokenisasi Properti dan Akses Pendanaan
Selain emas, OJK juga menguji tokenisasi properti. Produk ini memungkinkan pemilik properti menjual token atas asetnya, sehingga dapat memperoleh pendanaan tanpa harus melepas properti fisik secara penuh.
Model ini menjadi alternatif bagi individu atau perusahaan yang kesulitan memperoleh kredit perbankan. Tokenisasi properti memberikan fleksibilitas finansial, memperluas pasar, dan meningkatkan likuiditas aset yang sebelumnya sulit diperdagangkan.
Keuntungan dan Tantangan Inovasi Kripto
Inovasi berbasis kripto menawarkan banyak keuntungan, seperti efisiensi transaksi, transparansi kepemilikan, dan akses pendanaan yang lebih luas. Namun, Hasan Fawzi menekankan pentingnya uji coba di sandbox untuk mengidentifikasi potensi risiko.
Regulasi yang ketat dan pengawasan OJK memastikan inovasi ini tidak menimbulkan dampak negatif pada pasar keuangan dan perlindungan investor.
Langkah Strategis OJK untuk Masa Depan Finansial
Inisiatif OJK dalam membuka regulatory sandbox bagi aset kripto menegaskan komitmen pengawas untuk mendorong ekosistem keuangan digital yang modern dan inklusif.
Dengan pendekatan bertahap dan terkontrol, investor dan pelaku usaha dapat memanfaatkan teknologi kripto dengan aman. Regulatory sandbox menjadi fondasi bagi pengembangan inovasi lebih lanjut, mulai dari tokenisasi berbagai komoditas hingga integrasi aset digital dalam portofolio investasi nasional.
