JAKARTA - Transportasi kereta api selama ini dikenal sebagai moda angkutan massal yang efisien, aman, dan nyaman. Namun, tuntutan masyarakat terhadap peningkatan layanan terus berkembang seiring dengan perubahan gaya hidup.
Dalam rapat dengar pendapat bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI), muncul usulan agar perusahaan menyediakan kembali gerbong khusus yang dilengkapi fasilitas kafe dan area merokok. Gagasan ini dinilai mampu menambah nilai layanan serta memberikan pengalaman berbeda bagi para penumpang, khususnya pada perjalanan jarak jauh.
Pernyataan Anggota Komisi VI DPR
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKB, Nasim Khan, menyampaikan bahwa kehadiran gerbong kafe maupun smoking area dapat menjadi solusi atas kebutuhan sebagian penumpang.
“Paling tidak ini ada masukan gerbong yang selama ini, dulu ada tapi setelah itu dihilangkan, adalah sisakan satu gerbong untuk kafe, untuk ngopi paling tidak di situ untuk smoking area.
Karena banyak kereta tidak ada smoking area,” ujar Nasim dalam rapat tersebut. Ia menekankan bahwa keberadaan gerbong seperti ini akan memberi manfaat sekaligus keuntungan bagi KAI dalam jangka panjang.
Pertimbangan Manfaat dan Keuntungan
Menurut Nasim, keberadaan gerbong kafe dan area merokok bukan hanya sekadar tambahan fasilitas. Ia menilai bahwa layanan ini akan menjadi daya tarik tersendiri, terutama untuk rute perjalanan panjang seperti Jakarta–Surabaya.
Dengan adanya ruang khusus, penumpang memiliki alternatif tempat untuk bersantai sambil menikmati perjalanan. “Paling tidak dalam kereta ini ada lah satu gerbong, saya yakin itu pasti bermanfaat dan menguntungkan buat kereta api,” katanya. Usulan ini dianggap sejalan dengan semangat meningkatkan kualitas pelayanan transportasi berbasis kereta api.
Pengantar Dirut Baru KAI di Hadapan DPR
Rapat dengar pendapat ini juga menjadi momen penting bagi Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin, yang baru saja menjabat. Dalam forum tersebut, Bobby memperkenalkan diri setelah ditetapkan melalui keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Ia juga sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Persero PT Danantara Asset Management. Bobby menyampaikan bahwa dirinya baru empat hari bertugas di KAI, sehingga masih dalam tahap awal untuk menyesuaikan diri dengan berbagai tantangan dan usulan yang disampaikan oleh para pemangku kepentingan.
Tantangan dan Harapan terhadap Manajemen Baru
Sebagai Dirut baru, Bobby dihadapkan pada sejumlah masukan strategis dari DPR, termasuk wacana menghadirkan kembali gerbong dengan fasilitas khusus. Harapan yang muncul adalah agar KAI tidak hanya berfokus pada aspek teknis transportasi, tetapi juga pada pelayanan tambahan yang mampu meningkatkan kepuasan penumpang.
Usulan gerbong kafe dan smoking area menjadi salah satu poin penting yang diharapkan dapat dipertimbangkan manajemen baru. Dengan begitu, KAI dapat semakin relevan dengan kebutuhan masyarakat modern tanpa mengabaikan aspek keselamatan dan kenyamanan utama.
Wacana Peningkatan Layanan Jarak Jauh
Usulan penyediaan gerbong khusus ini menandai adanya dorongan dari parlemen agar KAI meningkatkan standar layanan, khususnya di perjalanan jarak jauh. Pada rute panjang seperti Jakarta–Surabaya, penumpang sering membutuhkan ruang tambahan untuk bersosialisasi, bersantai, atau sekadar merokok.
Dengan menyediakan fasilitas tersebut, KAI diharapkan mampu menghadirkan pengalaman perjalanan yang lebih lengkap dan memuaskan. Meski masih berupa wacana, diskusi ini memperlihatkan adanya perhatian serius dari DPR terhadap kenyamanan penumpang, sekaligus membuka peluang bagi KAI untuk melakukan inovasi layanan di masa mendatang.