JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Langkat menunjukkan keseriusan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dengan terus mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bupati Langkat H. Syah Afandin, SH menegaskan bahwa sektor UMKM memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Melalui program Pelatihan Green Tourism, pemerintah daerah bersama mitra strategis berupaya membangun ekosistem usaha yang tidak hanya produktif tetapi juga ramah lingkungan. Dengan pendekatan ini, diharapkan UMKM dapat terus tumbuh tanpa mengabaikan kelestarian alam.
Pelatihan Green Tourism sebagai Wadah Inovasi
Kegiatan pelatihan yang digelar di Desa Timbang Jaya, Kecamatan Bahorok, menjadi ruang bagi para pelaku UMKM untuk berinovasi dalam mengembangkan usaha berbasis hijau. Program ini diinisiasi melalui kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Langkat, Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Utara, Kementerian Pariwisata RI, Strive, serta International Labour Organization (ILO).
Para peserta diberikan kesempatan untuk memahami secara lebih dalam bagaimana mengelola usaha dengan konsep pariwisata hijau, khususnya di wilayah yang berdekatan dengan Taman Nasional Gunung Leuser.
Fokus pada Bisnis Hijau dan Kelestarian Alam
Pelatihan ini menitikberatkan pada model bisnis yang memadukan pertumbuhan ekonomi dengan tanggung jawab lingkungan. Dengan tema “Pengembangan Bisnis Hijau dan Penguatan Literasi”, para peserta dilatih agar mampu mengembangkan produk serta jasa yang selaras dengan prinsip kelestarian alam.
Hal ini menjadi sangat relevan mengingat kawasan Bahorok merupakan bagian dari hutan Taman Nasional Gunung Leuser yang kaya akan keanekaragaman hayati. Pengembangan usaha di kawasan ini harus memperhatikan keseimbangan antara keuntungan ekonomi dan perlindungan ekosistem.
Pendampingan Langsung untuk Penerapan Nyata
Selain teori di dalam kelas, para peserta mendapatkan kesempatan untuk praktik lapangan. Selama lima hari, mereka tidak hanya menerima materi, tetapi juga diberikan pendampingan langsung guna memastikan penerapan prinsip ramah lingkungan dalam usaha masing-masing.
Pendampingan ini bertujuan agar konsep green tourism benar-benar dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan. Dengan begitu, manfaat dari pelatihan ini dapat dirasakan tidak hanya oleh pelaku UMKM, tetapi juga oleh masyarakat sekitar serta lingkungan.
Sinergi Lintas Lembaga sebagai Penggerak
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi lintas lembaga mampu menghasilkan program yang berdampak luas. Kehadiran Bank Indonesia, Kementerian Pariwisata RI, Strive, serta International Labour Organization (ILO) memperkuat kualitas pelatihan, baik dari sisi keilmuan maupun praktik.
Menurut Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Masyarakat Kementerian Pariwisata RI, Ika Kusuma, kolaborasi ini merupakan contoh nyata bagaimana kerja sama dapat meningkatkan perekonomian sekaligus menjaga alam. Sinergi ini menegaskan bahwa pengembangan UMKM tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri, melainkan harus melibatkan banyak pihak.
Harapan terhadap Masa Depan UMKM Hijau di Langkat
Dengan adanya program ini, pemerintah Kabupaten Langkat berharap UMKM dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan. Para pelaku usaha diharapkan mampu mengadopsi pola bisnis ramah lingkungan yang tidak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga memperkuat posisi Langkat sebagai daerah dengan destinasi wisata hijau unggulan. Jika program ini terus berlanjut dan diperluas, Langkat berpotensi menjadi contoh sukses dalam pengembangan UMKM berbasis green tourism di tingkat regional maupun nasional.