JAKARTA - Pengenalan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus dilakukan secara berkelanjutan oleh BPJS Kesehatan di berbagai wilayah. Salah satu bentuk edukasi yang dilakukan adalah melalui kegiatan Pemberian Informasi Langsung (PIL) kepada peserta baru. Inisiatif ini menjadi bagian dari komitmen BPJS Kesehatan dalam memastikan setiap peserta memahami hak dan kewajiban mereka sejak awal keikutsertaan dalam program JKN.
Di Kabupaten Sijunjung, pendekatan ini dilakukan langsung kepada Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Daerah setempat. BPJS Kesehatan Cabang Solok memanfaatkan momen ini untuk menjalin komunikasi aktif sekaligus memberikan pemahaman mendalam tentang sistem jaminan kesehatan yang berlaku, khususnya bagi peserta segmen Pekerja Penerima Upah Penyelenggara Negara (PPU PN).
Fokus Edukasi bagi CPNS sebagai Peserta Baru JKN
Calon Pegawai Negeri Sipil merupakan bagian dari peserta JKN yang berada dalam kelompok pekerja penerima upah di instansi pemerintahan. Sebagai kelompok yang baru bergabung, penting bagi mereka untuk mengetahui secara lengkap bagaimana sistem JKN berjalan, manfaat yang bisa didapatkan, hingga tanggung jawab administratif yang melekat.
Kegiatan Pemberian Informasi Langsung ini menjadi sarana yang efektif untuk menyampaikan informasi tersebut secara tatap muka, langsung dari pihak yang berwenang. BPJS Kesehatan Cabang Solok menilai bahwa edukasi awal kepada CPNS sangat penting agar sejak dini mereka memahami pentingnya kepesertaan aktif dalam JKN, termasuk proses administrasi, kanal layanan, dan fasilitas kesehatan yang dapat diakses.
Komitmen Berkelanjutan BPJS Kesehatan dalam Sosialisasi
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Solok, Hj. Neri Eka Putri, S.Farm, Apt, MM, AAK menjelaskan bahwa kegiatan PIL bukan hanya dilakukan sesekali, melainkan merupakan program rutin yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Tujuan utamanya adalah menyampaikan informasi terkini kepada masyarakat, termasuk peserta dari segmen PPU PN, agar tidak terjadi kesalahpahaman maupun ketidaktahuan dalam pemanfaatan layanan JKN.
Melalui pendekatan langsung seperti ini, informasi dapat disampaikan secara jelas dan interaktif, sehingga peserta lebih mudah memahami dan bertanya jika ada hal-hal yang belum dimengerti. Ini menjadi bukti bahwa BPJS Kesehatan tidak hanya fokus pada pelayanan administratif, tetapi juga mengedepankan aspek edukatif dalam membangun kesadaran publik mengenai pentingnya perlindungan kesehatan yang bersifat menyeluruh.
Pentingnya Pemahaman Hak dan Kewajiban Peserta JKN
Salah satu poin utama dalam kegiatan PIL ini adalah penekanan mengenai hak dan kewajiban peserta JKN. Sebagai CPNS, mereka secara otomatis masuk dalam sistem JKN, namun pemahaman mengenai apa saja yang menjadi haknya serta apa yang wajib dilakukan sebagai peserta sering kali belum dimiliki secara utuh. Hal ini dapat berdampak pada ketidaksesuaian prosedur saat peserta membutuhkan layanan kesehatan.
Melalui penjelasan yang diberikan secara langsung, CPNS dapat memahami bagaimana proses klaim berjalan, bagaimana sistem rujukan diterapkan, serta pentingnya memastikan data kepesertaan selalu dalam kondisi aktif. Edukasi ini juga mencakup informasi tentang prosedur jika peserta berpindah domisili, mengganti fasilitas kesehatan tingkat pertama, atau menghadapi situasi kegawatdaruratan.
Peran Strategis PIL dalam Menjamin Kelancaran Layanan
Kegiatan PIL yang dilaksanakan secara langsung turut berkontribusi terhadap kelancaran operasional layanan JKN di lapangan. Ketika peserta telah memiliki pengetahuan dasar tentang mekanisme sistem, maka potensi kendala administratif atau misinformasi dapat diminimalkan. Hal ini secara tidak langsung juga membantu petugas fasilitas kesehatan dan administrasi BPJS Kesehatan dalam memberikan pelayanan yang optimal.
Selain menyasar CPNS, program seperti PIL ini juga relevan diterapkan untuk kelompok peserta lainnya, terutama yang baru tergabung atau beralih segmen kepesertaan. BPJS Kesehatan secara nasional terus mengupayakan agar seluruh peserta memahami skema layanan yang tersedia dan mampu memanfaatkan manfaat jaminan kesehatan secara maksimal.
Langkah Berkelanjutan dalam Perluasan Literasi JKN
Edukasi tentang JKN bukan hanya menjadi tanggung jawab lembaga, tetapi juga bagian dari upaya membangun budaya sadar kesehatan di masyarakat. Melalui pendekatan yang menyentuh langsung peserta, seperti yang dilakukan di Balairung Lansek Manih, Muaro Sijunjung, BPJS Kesehatan turut memperkuat literasi publik tentang jaminan sosial bidang kesehatan.
Peningkatan pemahaman ini akan berkontribusi positif dalam jangka panjang, karena peserta yang paham sistem akan menjadi pengguna layanan yang cerdas, kritis, dan terlibat aktif dalam menjaga keberlangsungan program. Dengan sosialisasi yang konsisten, BPJS Kesehatan berupaya memastikan bahwa setiap lapisan masyarakat, termasuk ASN pemula seperti CPNS, mampu menjadi bagian dari ekosistem JKN yang sehat dan berdaya.