OJK

OJK Canangkan Gerakan Rabu Menabung untuk Pelajar Bali

OJK Canangkan Gerakan Rabu Menabung untuk Pelajar Bali
OJK Canangkan Gerakan Rabu Menabung untuk Pelajar Bali

JAKARTA - Kebiasaan menabung sejak dini kembali digaungkan sebagai fondasi penting dalam membentuk karakter finansial generasi muda. Kali ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali bersama Pemerintah Kota Denpasar dan Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Provinsi Bali mengambil langkah nyata melalui pencanangan Gerakan Hari Rabu Menabung di SMK Negeri 5 Denpasar.

Kegiatan yang dilaksanakan di tengah antusiasme para pelajar ini tidak hanya menjadi simbol komitmen terhadap edukasi keuangan, tetapi juga sebagai momentum untuk memperkuat kebiasaan positif dalam mengelola keuangan pribadi sejak usia sekolah. Gerakan ini dimaksudkan sebagai rutinitas mingguan yang mendorong siswa menyisihkan uang saku secara rutin untuk ditabung, sekaligus sebagai sarana pembelajaran langsung tentang pentingnya perencanaan keuangan.

Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) 3, Yan Jimmy Hendrik Simarmata, dalam sambutannya menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian integral dari upaya memperluas inklusi keuangan, khususnya di kalangan pelajar di Bali.

“Program ini diharapkan pelajar semakin rajin menabung sebagai bagian dari pengelolaan keuangan yang baik sejak dini. Dengan menyisihkan sebagian uang saku untuk ditabung secara rutin, kebiasaan berinvestasi dan kedisiplinan finansial dapat tumbuh dalam diri pelajar. Apalagi pencanangan ini bertepatan dengan Hari Anak Nasional,” ujar Jimmy.

Momentum pencanangan ini seolah menjadi pengingat bahwa literasi keuangan bukan sekadar teori yang dipelajari dalam kelas, tetapi praktik langsung yang bisa dimulai dari tindakan sederhana: menabung. Dengan menyasar pelajar sebagai kelompok usia produktif yang sedang membentuk kebiasaan hidup, gerakan ini diharapkan menjadi investasi jangka panjang untuk membangun budaya keuangan yang sehat di masa depan.

Pentingnya kebiasaan menabung sebagai bagian dari literasi keuangan semakin relevan di era digital saat ini. Di tengah derasnya arus konsumsi dan akses yang semakin mudah terhadap berbagai layanan keuangan digital, generasi muda dituntut untuk memiliki pemahaman dan keterampilan dalam mengelola uang. Oleh karena itu, membentuk perilaku finansial yang bijak harus dimulai sejak bangku sekolah.

Gerakan Hari Rabu Menabung menjadi model nyata bagaimana sinergi antara otoritas keuangan, pemerintah daerah, dan institusi pendidikan dapat menciptakan ruang bagi pelajar untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan yang mendukung penguatan kapasitas finansial mereka. Inisiatif ini juga mencerminkan pendekatan partisipatif dan kontekstual dalam menyampaikan pesan edukasi keuangan secara lebih dekat dan relevan dengan kehidupan siswa.

Tidak hanya mengedepankan aspek edukasi, kegiatan ini juga mencerminkan pentingnya membangun kesadaran finansial yang berkelanjutan. Dengan dilakukan secara rutin setiap minggu, pelajar diajak untuk membentuk kebiasaan, bukan sekadar mengikuti satu kali kegiatan simbolik. Konsistensi inilah yang diharapkan mampu membentuk pola pikir jangka panjang tentang pentingnya perencanaan keuangan.

Gerakan ini menjadi pengingat bahwa menabung tidak harus dimulai dari jumlah yang besar, tetapi dari kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten. Konsep ini pula yang diusung dalam pencanangan di SMK Negeri 5 Denpasar, di mana para siswa diberikan pemahaman bahwa disiplin finansial dimulai dari tindakan sederhana sehari-hari.

Jimmy menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian inisiatif inklusi keuangan yang terus dikembangkan oleh OJK dan para pemangku kepentingan terkait, dengan sasaran yang semakin luas dan pendekatan yang semakin kreatif. Ia berharap agar gerakan ini tidak hanya berhenti di satu sekolah, tetapi bisa diadopsi oleh sekolah-sekolah lain di Bali dan daerah lainnya.

Sebagai tambahan semangat, pencanangan ini juga bertepatan dengan Hari Anak Nasional, menjadikannya lebih bermakna sebagai bentuk kepedulian terhadap masa depan generasi muda. Momentum ini dimanfaatkan untuk menanamkan nilai bahwa literasi keuangan adalah bagian dari hak anak untuk memperoleh pendidikan yang relevan dan berguna bagi kehidupan mereka kelak.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, Gerakan Hari Rabu Menabung menjadi inisiatif yang tidak hanya mengedukasi, tetapi juga memberdayakan. Pelajar tidak hanya menjadi objek penerima informasi, tetapi juga subjek yang aktif mengambil peran dalam pengelolaan keuangan mereka sendiri.

Keterlibatan langsung siswa dalam program ini diharapkan akan menumbuhkan kesadaran bahwa perencanaan keuangan bukan hanya milik orang dewasa atau kalangan profesional, tetapi bisa dimulai sejak dini oleh siapa saja. Hal ini sejalan dengan upaya nasional dalam mendorong peningkatan inklusi dan literasi keuangan yang merata di seluruh lapisan masyarakat.

Ke depan, gerakan seperti ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut melalui kolaborasi lintas sektor. Dengan integrasi antara pendidikan formal, kebijakan publik, dan dukungan komunitas, literasi keuangan bisa menjadi bagian tak terpisahkan dari proses tumbuh kembang generasi muda Indonesia.

Melalui Gerakan Hari Rabu Menabung, siswa tidak hanya belajar tentang menabung, tetapi juga mulai memahami nilai uang, pentingnya perencanaan, dan manfaat investasi sejak usia sekolah. Inisiatif ini menunjukkan bahwa membentuk kebiasaan finansial yang sehat tidak harus menunggu dewasa—ia bisa dimulai dari sekarang, dari ruang kelas, dari setiap Rabu pagi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index