JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) memberikan kebijakan pembatalan tiket untuk para pelanggan yang terdampak oleh insiden anjloknya rangkaian KA 1 (Argo Bromo Anggrek) di Stasiun Pegadenbaru, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kejadian tersebut mengakibatkan gangguan pada beberapa perjalanan kereta api, yang membuat KAI mengambil langkah untuk memberikan waktu selama 7×24 jam bagi pelanggan yang ingin membatalkan tiket atau mengubah jadwal perjalanan mereka.
Insiden yang terjadi pada Jumat, 1 Agustus 2025, tersebut berdampak pada banyak pelanggan yang telah memesan tiket perjalanan KA. Akibat kecelakaan tersebut, KAI memutuskan untuk memberikan kesempatan bagi pelanggan yang ingin melakukan refund tiket atau melakukan perubahan jadwal perjalanan, tanpa dikenakan biaya tambahan, sepanjang mereka melakukannya dalam waktu yang telah ditentukan, yaitu dalam jangka waktu 7×24 jam.
KAI mengimbau pelanggan untuk segera mengunjungi loket pembatalan tiket di stasiun keberangkatan masing-masing, guna memproses permintaan refund atau perubahan jadwal. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pelanggan yang terdampak dapat memperoleh solusi yang cepat dan efisien.
“Bagi pelanggan yang memerlukan pembatalan tiket atau ingin mengubah jadwal perjalanan, kami memberikan waktu selama 7×24 jam sejak kejadian untuk memprosesnya. Kami berharap ini dapat membantu meminimalkan ketidaknyamanan yang dialami oleh pelanggan akibat insiden ini,” kata Anne, salah seorang pejabat KAI.
Selain itu, KAI juga membuka jalur komunikasi lebih lanjut melalui pusat kontak pelanggan atau contact center KAI 121. Pelanggan yang membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai status perjalanan atau proses pembatalan tiket dapat menghubungi contact center KAI melalui telepon di nomor 021-121 atau melalui WhatsApp di nomor 0811-1211-1121. Dengan adanya layanan ini, KAI berharap dapat memberikan penanganan yang lebih efektif dan efisien kepada para pelanggan yang membutuhkan bantuan.
Meski insiden ini menyebabkan gangguan pada beberapa perjalanan, KAI terus berupaya memulihkan layanan dan memastikan agar perjalanan kereta api kembali berjalan normal. Pada hari kejadian, yakni 1 Agustus 2025, KAI membatalkan sebanyak 24 perjalanan KA sebagai dampak dari anjloknya rangkaian KA 1 tersebut. Pembatalan perjalanan ini dilakukan demi keselamatan penumpang dan kelancaran operasional kereta api yang lain.
Pada 2 Agustus 2025, jumlah perjalanan KA yang dibatalkan meningkat menjadi 54 perjalanan, sebagai akibat dari dampak berkelanjutan dari insiden tersebut yang mempengaruhi operasi kereta api di beberapa rute. KAI menyatakan bahwa pihaknya tengah melakukan upaya maksimal untuk memperbaiki situasi, dan mengoptimalkan pemulihan agar layanan dapat berjalan kembali dengan lancar.
KAI juga memperkirakan bahwa pada tanggal 3 Agustus 2025, dua perjalanan KA masih harus dibatalkan sebagai langkah antisipasi hingga seluruh rangkaian kereta api dan sistem operasional kembali normal. Meskipun demikian, KAI terus berkomitmen untuk meminimalisir dampak insiden ini bagi penumpang, serta berusaha menjaga keamanan dan kenyamanan selama perjalanan.
“Kami sangat menghargai kesabaran pelanggan kami dan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik. Kami berupaya keras agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” tambah Anne.
Sementara itu, pihak KAI juga memastikan bahwa seluruh perjalanan yang tetap berjalan akan tetap mematuhi standar keselamatan dan keamanan yang berlaku. Penumpang diharapkan dapat memahami situasi ini dan mengutamakan keselamatan saat melakukan perjalanan dengan kereta api.
Selain itu, sebagai bentuk komitmen terhadap peningkatan pelayanan, KAI terus melakukan evaluasi terhadap sistem operasional dan peralatan yang digunakan, guna meminimalkan terjadinya gangguan serupa di masa mendatang. KAI juga berupaya meningkatkan komunikasi dengan penumpang, agar mereka selalu mendapat informasi terkini mengenai status perjalanan.
Insiden ini menjadi pelajaran penting bagi PT Kereta Api Indonesia dalam meningkatkan prosedur keselamatan dan pelayanan. Dengan adanya waktu pembatalan tiket yang fleksibel, serta layanan pelanggan yang siap memberikan bantuan kapan saja, KAI berharap dapat mempertahankan kepercayaan dan kepuasan pelanggan meskipun mengalami situasi darurat yang tak terduga.
Sebagai kesimpulan, meskipun insiden tersebut berdampak pada sejumlah perjalanan KA, KAI menunjukkan komitmen untuk memberikan solusi terbaik bagi penumpang yang terdampak. Dengan kebijakan pembatalan tiket dalam waktu 7×24 jam dan layanan pelanggan yang responsif, diharapkan pelanggan dapat merasa lebih tenang dan mendapatkan solusi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.