JAKARTA - Teknologi di balik film superhero tak selalu bergantung pada CGI. Sebuah fakta menarik datang dari balik layar film "Superman" garapan James Gunn. Dalam sebuah unggahan yang memancing perhatian warganet, sang sutradara mengungkap proses rumit sekaligus mengesankan dari pembuatan salah satu adegan ikonik sang manusia baja: terbang dengan manuver ‘barrel roll’.
Berbeda dengan anggapan banyak orang bahwa adegan spektakuler semacam itu sepenuhnya dibuat melalui teknologi komputer, James Gunn justru menunjukkan bahwa sebagian besar pengambilan gambar dilakukan dengan pendekatan praktis yang realistis. Proses kreatif tersebut bukan hanya menunjukkan keahlian teknis tim produksi, tetapi juga dedikasi tinggi para pemain, terutama aktor utama David Corenswet.
Dalam penjelasannya, Gunn menguraikan bahwa pengambilan gambar latar berupa bentang alam es dilakukan lebih dulu di Svalbard, sebuah wilayah Arktik yang memiliki lanskap gunung es yang dramatis. Proses ini terjadi pada 26 Juli 2024. Lokasi tersebut dipilih karena dianggap mampu menghadirkan nuansa otentik dan megah untuk mendukung kesan ‘supernatural’ dari adegan penerbangan Superman.
Pengambilan gambar di Svalbard difokuskan pada merekam elemen visual gunung es yang nantinya akan menjadi latar adegan penerbangan. Dengan teknik kamera dan pencahayaan tertentu, tim produksi mengabadikan detail lanskap dingin itu secara sinematik. Semua hasil rekaman kemudian dibawa kembali ke studio sebagai elemen visual utama untuk tahap berikutnya.
Adegan inti di mana Superman melakukan manuver barrel roll sendiri difilmkan di Trillith Studios. Di sinilah letak keunikan pendekatan produksi. Alih-alih sepenuhnya menggunakan CGI untuk menciptakan gerakan terbang sang tokoh, David Corenswet benar-benar melakukan aksi fisik dengan bantuan alat terbang mekanis.
Corenswet, yang memerankan Superman dalam versi terbaru ini, terlihat berperan aktif dalam menyempurnakan gestur dan dinamika tubuh sesuai dengan karakter yang ia mainkan. Ia menggunakan perangkat pendukung berbasis rig dan harness yang memungkinkan tubuhnya bergerak layaknya melayang di udara. Sistem ini memungkinkan aktor memutar tubuhnya sesuai kebutuhan koreografi, termasuk melakukan manuver barrel roll secara realistis.
Latar belakang dari adegan tersebut kemudian diproyeksikan melalui layar raksasa beresolusi tinggi yang menampilkan footage gunung es dari Svalbard. Dengan teknik ini, pencahayaan dan pantulan yang muncul di tubuh sang aktor menjadi jauh lebih alami, karena mereka berinteraksi langsung dengan pencahayaan latar yang nyata. Hasil akhirnya menjadi paduan yang memikat antara elemen praktis dan teknologi layar tinggi, tanpa terlalu banyak mengandalkan grafis komputer.
James Gunn menekankan bahwa keputusan untuk menampilkan aksi fisik nyata dari David Corenswet bukan tanpa alasan. Ia ingin membangun kembali sensasi sinematik yang otentik seperti film-film superhero klasik, di mana pergerakan tokoh utama tidak sepenuhnya dihasilkan oleh komputer, tetapi juga berasal dari performa aktor secara langsung.
Pendekatan ini dianggap mampu memperkuat keterhubungan emosional antara penonton dan karakter. Ketika pergerakan tubuh dan ekspresi dilakukan secara nyata, setiap adegan terasa lebih manusiawi, meski karakter yang ditampilkan adalah seorang makhluk super.
Gunn juga membagikan bahwa pemilihan lokasi dan teknologi layar raksasa bukan hanya soal visual, melainkan juga untuk menciptakan suasana yang mendukung para aktor. Dengan latar yang nyata, para pemain bisa lebih mudah menyelami adegan karena bisa benar-benar melihat dan merasakan lingkungan sekitar, ketimbang hanya membayangkannya di depan layar hijau kosong.
Sementara itu, para penggemar film superhero menyambut positif informasi yang dibagikan Gunn. Banyak dari mereka yang mengungkapkan kekaguman terhadap dedikasi dan kreativitas di balik proses pembuatan film ini. Fakta bahwa David Corenswet tidak bergantung penuh pada efek CGI dianggap sebagai bentuk keberanian dan profesionalisme yang tinggi.
Pencapaian ini juga menjadi sorotan karena menghadirkan harapan baru bagi sinema superhero modern yang selama ini cenderung terjebak dalam ketergantungan berlebihan terhadap efek visual komputer. Keseimbangan antara teknologi praktis dan digital menjadi poin penting yang dinilai dapat membawa penyegaran dalam dunia perfilman.
Film “Superman” versi terbaru ini memang dinanti-nantikan oleh para penggemar lama maupun generasi baru. Proses produksi yang transparan, seperti yang dibagikan oleh James Gunn melalui akun media sosialnya, menjadi daya tarik tersendiri. Ia membuka ruang bagi penonton untuk melihat lebih dalam bagaimana sebuah adegan ikonik diciptakan dengan berbagai tantangan dan ketelitian tinggi.
Tidak hanya membangun antisipasi terhadap hasil akhirnya di layar lebar, informasi ini juga memberi penghargaan tersendiri bagi para kru produksi yang bekerja di balik layar. Dari tim pengambil gambar di medan bersalju ekstrem, teknisi rig di studio, hingga aktor yang menggantungkan tubuhnya demi menciptakan gerakan realistis, semua berkontribusi dalam membentuk kesempurnaan adegan tersebut.
Dengan kombinasi pendekatan visual yang imersif, performa aktor yang kuat, dan arahan sutradara yang visioner, film ini diharapkan mampu menghadirkan pengalaman menonton yang segar, memukau, dan tetap setia pada esensi karakter Superman yang telah menjadi ikon lintas generasi.