JAKARTA - Komitmen terhadap praktik pertambangan yang berkelanjutan tidak lagi menjadi retorika semata. Sejumlah perusahaan tambang nasional, terutama yang tergabung dalam MIND ID Group, mulai menunjukkan aksi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui kegiatan reklamasi dan pemulihan lahan pascatambang.
Pandangan ini disampaikan oleh Pengamat Tambang dan Energi, Ferdy Hasiman, dalam pernyataan resminya di Jakarta. Ia menyatakan bahwa pendekatan yang dilakukan MIND ID Group dapat dijadikan contoh tentang bagaimana industri ekstraktif dapat tetap berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan dan kepentingan masyarakat.
“Kita bisa lihat bahwa ketika perusahaan punya niat dan sistem yang benar, hasilnya juga akan terasa, baik bagi lingkungan maupun masyarakat,” ujar Ferdy.
Pernyataan tersebut mencerminkan bagaimana sektor tambang, yang selama ini kerap dikritik karena kerusakan lingkungan, perlahan mengubah wajahnya dengan pendekatan yang lebih berkelanjutan. Menurut Ferdy, reklamasi dan pemulihan lahan bukan hanya soal memenuhi kewajiban regulasi, tetapi juga mencerminkan tanggung jawab moral perusahaan terhadap masa depan lingkungan.
Ia menekankan bahwa perubahan cara pandang ini sangat penting, terutama di tengah meningkatnya tuntutan publik terhadap praktik industri yang lebih ramah lingkungan. Oleh karena itu, ia memberikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan tambang besar dan BUMN yang telah mengadopsi prinsip-prinsip keberlanjutan sebagai bagian dari operasional bisnis mereka.
“Sudah saatnya perusahaan tambang tidak lagi hanya mengejar target produksi, tetapi juga harus memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat di sekitarnya,” kata Ferdy.
Dalam hal ini, MIND ID Group, sebagai holding industri pertambangan milik negara, dinilai cukup konsisten menjalankan komitmen tersebut. Menurut Ferdy, langkah-langkah konkret seperti reklamasi lahan bekas tambang menjadi indikator penting dalam menilai keseriusan suatu entitas usaha dalam menerapkan prinsip-prinsip lingkungan.
Reklamasi lahan merupakan proses penting dalam pertambangan yang bertujuan mengembalikan kondisi lingkungan pascatambang agar kembali produktif dan berfungsi secara ekologis. Praktik ini melibatkan berbagai tahapan teknis, mulai dari penataan lahan, penanaman kembali vegetasi, hingga pemulihan kualitas tanah dan air. Dalam konteks ini, perusahaan yang mampu melaksanakan reklamasi secara terencana dan sistematis menunjukkan komitmen nyata terhadap keberlanjutan.
Ferdy menggarisbawahi bahwa keberhasilan reklamasi bukan hanya terlihat dari kembalinya vegetasi, tetapi juga dari bagaimana lahan bekas tambang bisa kembali dimanfaatkan oleh masyarakat, misalnya untuk kegiatan pertanian, peternakan, atau bahkan ekowisata.
“Keberlanjutan bukan hanya soal menanam pohon, tapi bagaimana lahan tersebut kembali bernilai secara sosial dan ekonomi bagi masyarakat,” ungkapnya.
Ferdy juga menilai, perusahaan-perusahaan BUMN yang berada di bawah koordinasi MIND ID menunjukkan kemajuan pesat dalam hal transparansi dan pelibatan masyarakat dalam proses pertambangan. Pendekatan yang partisipatif dan terbuka menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan reklamasi yang efektif.
Di sisi lain, ia juga menyinggung pentingnya sinergi antara perusahaan tambang dengan pemerintah daerah serta pemangku kepentingan lokal lainnya. Menurutnya, kolaborasi ini akan memperkuat keberhasilan program reklamasi dan memberikan manfaat yang lebih luas, termasuk dalam pemberdayaan ekonomi lokal.
Selain reklamasi, aspek edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan manfaat dari reklamasi juga dinilai krusial. Ferdy menyebutkan bahwa program-program penyuluhan yang dilakukan perusahaan menjadi salah satu cara untuk membangun pemahaman bersama akan pentingnya praktik pertambangan yang bertanggung jawab.
“Ketika masyarakat ikut memahami dan terlibat, maka keberlanjutan menjadi tujuan bersama, bukan hanya proyek perusahaan,” tambahnya.
Ferdy meyakini bahwa arah industri tambang Indonesia akan semakin maju apabila semua pihak mengadopsi prinsip lingkungan sebagai bagian dari operasional sehari-hari, bukan sekadar proyek sesaat.
Ia juga berharap agar praktik baik yang dilakukan oleh MIND ID Group dapat direplikasi oleh perusahaan tambang lainnya, baik swasta maupun daerah. Dengan begitu, industri tambang nasional dapat menjadi kekuatan ekonomi yang tidak hanya produktif, tetapi juga berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Menurutnya, apabila praktik reklamasi dan pemulihan lingkungan terus dijalankan secara konsisten, Indonesia akan mampu menjaga keseimbangan antara kepentingan pembangunan dan kelestarian alam. Hal ini juga sejalan dengan semangat transisi energi dan pembangunan berkelanjutan yang saat ini tengah digalakkan pemerintah.
Dengan berbagai langkah tersebut, perusahaan tambang milik negara yang tergabung dalam MIND ID Group dinilai telah meletakkan fondasi kuat menuju industri pertambangan yang lebih bertanggung jawab, inklusif, dan berorientasi jangka panjang.