JAKARTA - Semangat menyambut Hari Anak Nasional ditunjukkan dengan cara yang berbeda oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional II Sumatera Barat. Bukan hanya sekadar memberi apresiasi kepada pelanggan cilik, perusahaan menghadirkan kegiatan edukatif yang berorientasi pada pengalaman langsung, dikemas dengan suasana menyenangkan dan interaktif.
Lewat program bertajuk Sapa Pelanggan Setia, anak-anak menjadi fokus utama dalam momen spesial yang berlangsung di ruang tunggu Stasiun Padang dan di atas perjalanan KA Pariaman Ekspres relasi Pauhlima–Naras. Alih-alih seremoni biasa, kegiatan ini dirancang untuk membawa anak-anak lebih dekat dengan dunia perkeretaapian, tidak dengan tekanan, tapi melalui pendekatan yang menghibur dan bersahabat.
Pemilihan Hari Anak Nasional sebagai momen pelaksanaan program tentu bukan tanpa alasan. Hari yang biasanya penuh simbol harapan bagi tumbuh kembang generasi muda ini dimanfaatkan PT KAI untuk membuka ruang baru bagi anak-anak agar mengenal moda transportasi kereta api sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
Anak-anak yang hadir tampak antusias saat diajak berinteraksi langsung dengan petugas stasiun dan awak kereta. Mereka diberikan informasi sederhana seputar operasional kereta api, keselamatan penumpang, serta cara bersikap yang baik dan tertib saat berada di stasiun maupun dalam perjalanan. Semua ini disampaikan dengan cara yang mudah dipahami oleh anak-anak.
“Melalui kegiatan ini, anak-anak diajak mengikuti aktivitas interaktif dan edukatif yang menyenangkan. Mereka diperkenalkan pada moda transportasi kereta api dalam suasana santai dan penuh keceriaan,” demikian penjelasan dari perwakilan perusahaan yang turut serta dalam kegiatan tersebut.
Dengan mengenalkan dunia perkeretaapian sejak dini, PT KAI berharap dapat menanamkan nilai-nilai positif, seperti disiplin, ketepatan waktu, dan kepedulian terhadap fasilitas umum. Bagi perusahaan, kegiatan seperti ini tidak hanya bertujuan membentuk pelanggan masa depan, tetapi juga membangun pemahaman yang lebih baik terhadap pentingnya transportasi publik yang aman dan ramah anak.
Selain itu, suasana ruang tunggu stasiun yang biasanya terasa formal, hari itu berubah menjadi tempat penuh keceriaan. Anak-anak diberikan kesempatan untuk mengenakan atribut petugas kereta api, mengikuti permainan edukatif, hingga mendapatkan hadiah menarik yang menambah semangat mereka. Bagi sebagian anak, ini menjadi pengalaman pertama mereka berada di stasiun atau menaiki kereta api.
Interaksi antara petugas dan anak-anak berlangsung cair. Anak-anak diberikan kesempatan untuk bertanya, mencoba pengeras suara, serta menyampaikan kesan mereka secara spontan. Hal ini menjadi cara yang efektif untuk menciptakan kedekatan antara penyedia layanan dan generasi pengguna jasa di masa mendatang.
Dalam perjalanan menggunakan KA Pariaman Ekspres, para peserta anak-anak juga mendapatkan edukasi langsung di dalam kereta. Mereka diajak memahami pentingnya menjaga kebersihan, tidak mengganggu penumpang lain, serta mengenali rambu-rambu atau simbol keselamatan di kereta. Edukasi tersebut disampaikan secara ringan dan diselingi dengan permainan agar suasana tetap menyenangkan.
Tak hanya anak-anak yang merasa senang, para orang tua yang mendampingi pun menyambut positif kegiatan tersebut. Bagi mereka, ini adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap pengembangan karakter anak dan sebagai langkah awal mengenalkan transportasi publik sebagai pilihan utama.
Beberapa orang tua menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini sangat bermanfaat karena anak-anak tidak hanya bermain, tetapi juga belajar langsung dari praktik di lapangan. Edukasi yang dikombinasikan dengan pengalaman nyata dinilai lebih membekas dalam ingatan anak, apalagi dengan suasana yang dikemas ramah dan penuh perhatian.
Kegiatan Sapa Pelanggan Setia ini juga mencerminkan pendekatan humanis dari perusahaan transportasi. Bahwa layanan publik tidak hanya soal akurasi jadwal atau infrastruktur fisik, melainkan juga tentang membangun relasi yang baik dengan semua kalangan pengguna, termasuk anak-anak.
Dengan memberi ruang kepada anak untuk menjadi bagian dari proses pelayanan, perusahaan menunjukkan keterbukaan dalam memperkuat citra inklusif dan ramah keluarga. Hal ini juga menjadi sinyal bahwa pembangunan budaya tertib transportasi harus dimulai sejak usia dini.
Ke depan, kegiatan serupa dapat dijadikan program rutin tahunan yang menyasar berbagai kelompok usia di lokasi berbeda. Mengintegrasikan edukasi dengan transportasi publik merupakan salah satu strategi jangka panjang untuk membangun ekosistem masyarakat yang sadar, peduli, dan aktif menggunakan layanan umum secara bijak.
Dalam konteks ini, PT KAI telah menempatkan dirinya tidak hanya sebagai penyedia moda transportasi, melainkan sebagai bagian dari perjalanan pendidikan sosial generasi muda. Pendekatan yang melibatkan hati dan empati ini terbukti efektif menciptakan kesan positif yang melekat pada benak anak-anak.
Melalui pengalaman sederhana seperti naik kereta sambil belajar, anak-anak tidak hanya memperoleh pengetahuan baru, tetapi juga membentuk kedekatan emosional terhadap layanan kereta api. Maka bukan tidak mungkin, mereka akan tumbuh menjadi generasi yang memiliki kesadaran lebih tinggi akan pentingnya transportasi publik sebagai pilihan utama yang efisien, aman, dan ramah lingkungan.