JAKARTA - Pertumbuhan konsumsi listrik di wilayah Jawa Timur menandakan geliat aktivitas ekonomi yang terus menunjukkan tren positif. Peningkatan ini bukan hanya sekadar angka, melainkan menjadi bukti konkret bahwa sektor rumah tangga dan industri di wilayah tersebut semakin percaya terhadap keandalan pasokan listrik dari PT PLN (Persero). Dalam konteks ini, peran PLN sebagai penyedia energi tidak hanya sebatas menyalurkan daya, tetapi juga mendorong transformasi gaya hidup masyarakat dan proses bisnis industri melalui inovasi dan strategi penjualan yang berkelanjutan.
PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur mencatatkan total penjualan tenaga listrik sebesar 22,69 terawatt-hour (TWh) hingga pertengahan tahun. Angka ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 5,16 persen secara tahunan atau year-on-year (YoY). Capaian tersebut menunjukkan bahwa tingkat konsumsi energi di wilayah ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan, sejalan dengan kembalinya aktivitas normal pasca perlambatan ekonomi beberapa waktu lalu.
Kenaikan konsumsi listrik terbesar bersumber dari dua segmen utama, yaitu sektor rumah tangga dan sektor industri. Keduanya memberikan kontribusi dominan terhadap total penjualan listrik PLN UID Jatim. Dalam penjelasannya, General Manager PLN UID Jatim, Ahmad Mustaqir, menegaskan bahwa capaian ini tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan merupakan hasil dari strategi korporasi yang dijalankan secara konsisten dan terukur.
“Ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan terhadap keandalan sistem kelistrikan PLN dan menjadi indikator positif aktivitas ekonomi terus tumbuh,” ujar Ahmad dalam keterangan resminya.
Ia menambahkan bahwa pertumbuhan tersebut didorong oleh pelaksanaan program intensifikasi dan ekstensifikasi penjualan yang dilakukan melalui tiga pendekatan utama, yaitu electrifying lifestyle, electrifying agriculture, serta akuisisi captive power industri.
Strategi electrifying lifestyle menyasar perubahan pola konsumsi masyarakat, dari penggunaan energi berbasis fosil menuju energi listrik yang lebih bersih dan efisien. Misalnya melalui pemanfaatan kendaraan listrik, penggunaan kompor induksi, dan peralatan elektronik rumah tangga berdaya tinggi. Pendekatan ini terbukti mampu mendorong masyarakat untuk beralih pada gaya hidup berbasis listrik yang lebih hemat dan ramah lingkungan.
Sementara itu, program electrifying agriculture lebih berfokus pada sektor pertanian dan perikanan, yang selama ini masih bergantung pada energi dari bahan bakar minyak. Dengan masuknya listrik PLN ke area-area produktif di pedesaan, biaya operasional petani dan nelayan dapat ditekan, sehingga mendorong efisiensi dan peningkatan pendapatan mereka. Elektrifikasi di bidang pertanian ini terbukti meningkatkan produktivitas, sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal.
Sedangkan strategi akuisisi captive power industri menyasar konsumen industri yang sebelumnya menggunakan pembangkit listrik mandiri. PLN melakukan pendekatan untuk menawarkan pasokan listrik dengan skema yang lebih kompetitif dan andal, sehingga para pelaku industri bersedia beralih menggunakan pasokan listrik dari jaringan PLN. Hal ini menciptakan efisiensi di sisi pelanggan industri sekaligus meningkatkan volume penjualan PLN secara signifikan.
Transformasi ini juga mencerminkan keseriusan PLN UID Jatim dalam menggarap potensi pasar yang belum tergarap secara maksimal. Perubahan ini tidak hanya memberi kontribusi positif bagi peningkatan pendapatan perusahaan, tetapi juga turut mendorong pemerataan energi di berbagai wilayah, termasuk daerah-daerah yang sebelumnya belum sepenuhnya terlayani oleh jaringan distribusi utama.
Dalam pelaksanaannya, PLN UID Jatim juga memperkuat sistem kelistrikan dengan peningkatan infrastruktur dan pemeliharaan jaringan secara berkala. Keandalan sistem distribusi menjadi kunci utama dalam menjaga kepercayaan konsumen, baik rumah tangga maupun industri. Dengan pasokan listrik yang stabil, konsumen merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam mengembangkan aktivitasnya.
Di sisi lain, pertumbuhan penjualan listrik ini juga bisa menjadi sinyal penting bagi sektor investasi di Jawa Timur. Infrastruktur energi yang kuat dan andal merupakan salah satu daya tarik utama bagi investor untuk menanamkan modal di daerah tersebut. Dengan konsumsi listrik yang terus meningkat, artinya aktivitas ekonomi juga terus berjalan dan menunjukkan vitalitas.
Tak hanya berhenti di sisi operasional, PLN juga terus memperkuat kanal pelayanan digital untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Melalui platform daring dan layanan digital lainnya, pelanggan dapat mengakses berbagai informasi terkait layanan listrik, pengajuan sambungan baru, hingga pelaporan gangguan secara cepat dan efisien.
Keberhasilan PLN UID Jatim dalam mendorong peningkatan penjualan listrik di tengah tantangan operasional dan perubahan perilaku konsumsi masyarakat menjadi contoh keberhasilan manajemen strategi berbasis inovasi. Sinergi antara perencanaan korporasi, adaptasi teknologi, serta komunikasi yang efektif kepada pelanggan menjadi pilar utama keberlanjutan pertumbuhan ini.
Dengan konsumsi listrik yang terus meningkat dan kepercayaan masyarakat yang semakin besar terhadap keandalan sistem kelistrikan, PLN UID Jatim optimistis tren positif ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, pelaku industri, dan masyarakat, menjadi faktor penting dalam menjaga momentum pertumbuhan energi di kawasan ini.
Melalui pendekatan kolaboratif dan berkelanjutan, PLN UID Jatim menegaskan perannya bukan hanya sebagai penyedia listrik, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi regional. Energi bukan lagi sekadar kebutuhan, melainkan kunci pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Jawa Timur secara menyeluruh.