Nikel

Menguji Transparansi Air di Lahan Nikel

Menguji Transparansi Air di Lahan Nikel
Menguji Transparansi Air di Lahan Nikel

JAKARTA - Menjawab berbagai perhatian publik terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas industri pertambangan, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) menyampaikan respons tegas. Alih-alih membantah secara reaktif, perusahaan memilih jalur komunikasi yang konstruktif dengan menerbitkan dokumen resmi yang menguraikan komitmen terhadap pengelolaan air tambang secara transparan dan sistematis.

Langkah ini menunjukkan bahwa NCKL, anak usaha Harita Group, berusaha membangun narasi positif melalui pendekatan berbasis data dan dokumentasi teknis. Rilis yang disampaikan perusahaan bukan hanya sekadar pernyataan tanggapan biasa, melainkan sebuah penjabaran detail mengenai bagaimana sistem pengelolaan air tambang mereka dibangun dan dijalankan.

Dalam dokumen tersebut, NCKL merinci berbagai sistem yang telah diterapkan untuk memastikan bahwa aktivitas tambang mereka tidak merusak lingkungan, khususnya sumber daya air. Salah satu sistem utama yang dijelaskan adalah sistem drainase tambang, yang didesain untuk mengalirkan air secara terkendali dan menghindari limpasan yang berisiko mencemari lingkungan sekitar.

Selain itu, perusahaan juga menjelaskan bahwa kolam-kolam sedimentasi dibangun untuk menangkap endapan material sebelum air dilepaskan ke lingkungan. Kolam ini berfungsi sebagai penyaring alami yang menurunkan tingkat partikel padat dalam air tambang, sehingga kualitas air buangan tetap memenuhi standar lingkungan.

Lebih lanjut, NCKL menekankan bahwa pemantauan kualitas air dilakukan secara real-time melalui sistem daring. Data kualitas air yang diperoleh dari berbagai titik pengawasan ini disebut terhubung langsung ke sistem milik Kementerian Lingkungan Hidup, memungkinkan otoritas memantau kondisi aktual tanpa jeda waktu. Transparansi inilah yang menjadi salah satu pilar utama dalam strategi komunikasi perusahaan di tengah sorotan publik.

Keterbukaan dalam menyampaikan langkah-langkah teknis pengelolaan lingkungan menunjukkan adanya keseriusan dalam menjawab kritik dengan pendekatan objektif. Alih-alih menyembunyikan informasi atau membatasi akses data, NCKL membuka ruang pemantauan publik dan regulator terhadap aktivitas mereka.

Hal ini menjadi penting mengingat sektor pertambangan, khususnya nikel, sedang dalam fokus perhatian karena perannya dalam rantai pasok global kendaraan listrik (EV). Di satu sisi, industri ini dibutuhkan untuk menyediakan bahan baku baterai ramah lingkungan, namun di sisi lain, aktivitas ekstraksi dan pengolahannya memiliki risiko tinggi terhadap ekosistem, khususnya air.

NCKL, melalui pernyataan resmi tersebut, tampaknya ingin menunjukkan bahwa mereka tidak ingin sekadar menjadi produsen nikel dalam volume besar, tetapi juga pelaku industri yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.

Respons yang disampaikan juga mengandung pesan bahwa perusahaan telah mengambil langkah proaktif dalam menerapkan teknologi pemantauan dan pengendalian dampak lingkungan. Sistem daring yang terkoneksi langsung ke kementerian merupakan salah satu indikator bahwa perusahaan tidak sekadar memenuhi kewajiban administratif, melainkan juga mendorong keterlibatan aktif dari regulator untuk memastikan akuntabilitas.

Dalam konteks yang lebih luas, upaya NCKL ini juga dapat dimaknai sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat posisi perusahaan di tengah meningkatnya tuntutan global terhadap ESG (Environmental, Social, and Governance). Dunia industri kini tidak lagi hanya diukur dari seberapa besar pendapatan atau ekspansi proyek, tetapi juga dari seberapa serius perusahaan menjaga integritas lingkungan dan sosialnya.

NCKL menyadari bahwa dengan keterbukaan data lingkungan, mereka dapat membangun kepercayaan lebih kuat, tidak hanya kepada regulator nasional tetapi juga kepada calon investor dan mitra strategis global. Dalam era di mana keberlanjutan menjadi isu utama, tanggung jawab lingkungan adalah nilai tambah yang menentukan daya saing korporasi.

Sebagai bagian dari grup usaha Harita yang telah memiliki rekam jejak panjang di bidang sumber daya alam, NCKL tampak berusaha menempatkan diri sebagai percontohan praktik tambang yang lebih bertanggung jawab. Langkah dokumentasi terbuka ini juga bisa menjadi tolok ukur bagi perusahaan sejenis agar tidak lagi menjadikan pengelolaan lingkungan sebagai beban, tetapi sebagai bagian integral dari model bisnis.

Tentu, komitmen pada pengelolaan air tambang harus dibuktikan secara berkelanjutan. Publik dan pemangku kepentingan akan terus memantau realisasi dari sistem yang dipaparkan dalam rilis tersebut. Namun setidaknya, dengan menyampaikan secara terbuka bagaimana sistem itu dirancang dan dijalankan, NCKL telah membuka jalan dialog yang lebih sehat antara industri dan masyarakat.

Ke depan, praktik seperti ini berpotensi menjadi standar baru, di mana perusahaan tidak lagi hanya menanggapi kritik dengan bantahan, tetapi menyertakan data, sistem, dan pengawasan nyata sebagai bentuk akuntabilitas. Hal ini penting, terutama untuk industri yang beroperasi di wilayah-wilayah dengan ekosistem yang rentan, dan masyarakat yang hidup berdampingan dengan operasi pertambangan.

Langkah NCKL bisa menjadi contoh bahwa keterbukaan informasi bukan ancaman, melainkan peluang untuk memperkuat legitimasi dan kepercayaan publik. Di tengah derasnya tuntutan terhadap tambang nikel agar ramah lingkungan, jawaban teknis dan data yang transparan bisa menjadi strategi komunikasi yang paling efektif dan membangun kepercayaan jangka panjang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index