BPJS

BPJS Rangkul Guru PAUD Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

BPJS Rangkul Guru PAUD Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
BPJS Rangkul Guru PAUD Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

JAKARTA - Langkah proaktif dilakukan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bekasi Kota dalam memperluas pemahaman tentang pentingnya perlindungan jaminan sosial di kalangan masyarakat. Tak hanya menyasar pekerja formal, lembaga ini kini aktif menyosialisasikan manfaat program jaminan sosial ketenagakerjaan kepada komunitas pendidik, khususnya para guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Kali ini, perhatian diberikan kepada para guru PAUD yang tergabung dalam Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Bekasi Timur. Para guru yang kerap mengabdikan diri di tengah masyarakat sejak dini ini dinilai sebagai kelompok yang perlu mendapatkan perlindungan kerja yang setara.

Sosialisasi tersebut digelar pada Senin, 21 Juli 2025, bertempat di Balai Warga Kelurahan Duren Jaya. Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan dari 32 lembaga pendidikan yang terdiri atas Kelompok Bermain (KB), Satuan PAUD (SP), dan Day Care. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata antusiasme dan komitmen tenaga pendidik dalam memahami hak-hak perlindungan kerja di luar skema pegawai tetap.

Dalam kegiatan tersebut, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bekasi Kota, Ahmad Fauzan, memberikan pemaparan komprehensif terkait manfaat utama program jaminan sosial ketenagakerjaan. Menurutnya, setiap pekerja berhak atas perlindungan, tak terkecuali tenaga pendidik PAUD yang selama ini bekerja dalam ruang lingkup nonformal dan berbasis komunitas.

Ahmad Fauzan menyampaikan bahwa manfaat kepesertaan mencakup berbagai aspek perlindungan, mulai dari Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKm), hingga Jaminan Pensiun (JP). Semua skema tersebut dirancang untuk memberikan ketenangan dan rasa aman bagi peserta, baik dalam aktivitas kerja harian maupun masa depan setelah pensiun.

"Guru PAUD merupakan bagian penting dari pembangunan karakter anak bangsa. Oleh karena itu, mereka pun perlu mendapat perlindungan menyeluruh dari risiko kerja yang sewaktu-waktu bisa terjadi," ujar Ahmad Fauzan dalam sambutannya.

Penjelasan tersebut disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan aplikatif, agar seluruh peserta dapat memahami pentingnya menjadi peserta aktif dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan. Ia menambahkan bahwa menjadi peserta tidak hanya memberikan perlindungan kepada pekerja, tetapi juga kepada keluarganya apabila terjadi risiko yang tidak diinginkan.

Pentingnya sosialisasi ini terasa semakin mendalam karena mayoritas guru PAUD di wilayah Bekasi Timur masih tergolong dalam kategori pekerja informal. Banyak dari mereka yang tidak memiliki hubungan kerja tetap dan tidak terikat kontrak jangka panjang, sehingga akses terhadap jaminan sosial sering kali terbatas. Kondisi ini yang coba dijembatani oleh BPJS Ketenagakerjaan dengan membuka kanal edukasi dan registrasi yang lebih inklusif.

Kegiatan ini juga menjadi ajang tanya jawab interaktif. Beberapa guru menyampaikan pertanyaan terkait besaran iuran, skema klaim, dan prosedur pendaftaran. Semua dijawab dengan transparan oleh pihak BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bekasi Kota. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan komunikasi yang terbuka menjadi kunci keberhasilan sosialisasi.

Selain membahas aspek teknis, pihak penyelenggara juga menekankan nilai gotong royong yang menjadi dasar dari sistem jaminan sosial. Program ini bukan hanya instrumen formal administratif, melainkan wujud kepedulian bersama terhadap sesama pekerja. Para peserta diajak untuk tidak memandang iuran sebagai beban, tetapi sebagai bentuk investasi masa depan yang menjamin keberlangsungan hidup dalam situasi darurat.

“Dengan mengikuti program jaminan sosial ketenagakerjaan, para guru PAUD bisa bekerja dengan tenang. Tidak ada yang berharap mengalami musibah, tapi kita harus siap dengan perlindungan yang layak,” tambah Ahmad Fauzan.

Langkah sosialisasi ini juga sejalan dengan program prioritas pemerintah dalam memperluas cakupan kepesertaan jaminan sosial ke sektor informal dan komunitas pendidikan nonformal. BPJS Ketenagakerjaan sendiri telah menargetkan peningkatan jumlah peserta dari berbagai sektor berbasis masyarakat, termasuk pengajar dan relawan sosial.

Kegiatan yang berlangsung dengan lancar dan penuh antusiasme ini juga membuka peluang untuk pembentukan kerja sama lebih lanjut. Beberapa perwakilan lembaga pendidikan menyampaikan minat untuk menjalin kemitraan kelembagaan agar ke depan seluruh guru yang tergabung dapat menjadi peserta secara kolektif. Ini dinilai lebih efisien dan memberikan jaminan merata bagi seluruh pengajar dalam satu lembaga.

Di akhir kegiatan, pihak BPJS Ketenagakerjaan membagikan materi cetak berisi informasi program dan kontak layanan untuk memudahkan peserta mengakses informasi lanjutan. Langkah ini menjadi bagian dari pendekatan strategis untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat, khususnya di lingkungan pendidikan usia dini yang selama ini belum menjadi fokus utama dalam program jaminan sosial.

Dengan dilaksanakannya sosialisasi ini, diharapkan para guru PAUD di Bekasi Timur tidak hanya semakin memahami pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan, tetapi juga segera mengambil langkah konkret dengan mendaftarkan diri sebagai peserta aktif. Perlindungan sosial yang menyeluruh bagi tenaga pendidik di tingkat akar rumput akan memperkuat sistem pendidikan nasional secara menyeluruh.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index