Pasar Modal

IHSG Menguat Seiring Capital Inflow di Pasar Modal RI

IHSG Menguat Seiring Capital Inflow di Pasar Modal RI
IHSG Menguat Seiring Capital Inflow di Pasar Modal RI

JAKARTA - Pergerakan pasar saham di Indonesia kembali menunjukkan tren positif pada perdagangan Selasa pagi. Sentimen investor membaik, didorong oleh masuknya modal asing yang memberi napas baru bagi indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Salah satu indikator yang paling mencolok adalah penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencatat kenaikan signifikan pada awal sesi perdagangan.

IHSG dibuka menguat sebesar 45,12 poin atau naik 0,61 persen ke level 7.443,31. Tidak hanya IHSG, indeks LQ45 yang berisi 45 saham unggulan juga turut mengalami peningkatan sebesar 2,39 poin atau 0,30 persen ke posisi 791,20. Kenaikan dua indeks utama ini mengindikasikan bahwa optimisme tengah mendominasi sentimen pelaku pasar dalam menilai arah pergerakan pasar modal domestik.

Kondisi ini menjadi sorotan penting karena hadir di tengah dinamika global yang sebelumnya sempat diwarnai ketidakpastian. Namun pada awal pekan ini, beberapa isu eksternal menunjukkan perbaikan arah, terutama dari sisi hubungan dagang dan kebijakan moneter global. Hal ini memberi dampak positif terhadap arus modal yang masuk kembali ke emerging market termasuk Indonesia.

Analis Panin Sekuritas, Reydi Octa, menjelaskan bahwa peluang penguatan IHSG masih terbuka lebar. Ia mengungkapkan bahwa beberapa faktor utama mendorong sentimen positif yang tercermin pada pergerakan indeks.

“Kami memperkirakan IHSG berpeluang melanjutkan penguatan, didorong oleh meredanya ketegangan dagang, potensi pelonggaran likuiditas, dan kembalinya aliran dana asing ke pasar domestik (capital inflow),” ujar Reydi dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Reydi juga menambahkan bahwa pelonggaran ketegangan dagang antara beberapa negara besar memberi sinyal positif bagi pelaku pasar. Investor global yang sebelumnya bersikap hati-hati mulai melakukan reposisi portofolio dengan menambah eksposur di pasar negara berkembang, termasuk Indonesia. Hal ini menjadi katalis penting bagi kinerja IHSG.

Selain itu, potensi pelonggaran likuiditas juga menjadi perhatian utama. Isu seputar penurunan suku bunga di beberapa negara utama memberikan ekspektasi akan adanya aliran dana global ke aset-aset berisiko. Dalam konteks ini, pasar modal Indonesia dianggap cukup menarik karena stabilitas makroekonomi yang masih terjaga dan return yang relatif kompetitif.

Capital inflow atau arus masuk modal asing menjadi indikator penting bahwa pasar modal Indonesia sedang berada dalam radar investor institusi global. Kembalinya dana asing menunjukkan kepercayaan terhadap prospek ekonomi nasional ke depan. Selain itu, kestabilan politik dalam negeri dan berbagai indikator makro yang membaik turut memperkuat keyakinan investor bahwa Indonesia adalah tujuan investasi yang menjanjikan.

Jika capital inflow berlanjut dalam jangka pendek hingga menengah, maka penguatan IHSG sangat mungkin terjadi secara konsisten. Terlebih lagi, banyak sektor saham yang masih dinilai undervalue atau belum mencerminkan potensi fundamental sebenarnya. Ini membuka ruang akumulasi lebih besar dari para investor domestik maupun asing.

Dari sisi teknikal, level IHSG yang kembali bergerak di atas 7.400 poin menjadi level psikologis penting. Penguatan ini berpotensi membuka jalan bagi IHSG untuk menembus resistensi berikutnya jika sentimen pasar tetap positif. Kinerja saham-saham unggulan juga turut menjadi penopang, di mana sektor keuangan, konsumsi, dan infrastruktur dinilai masih memiliki prospek menjanjikan dalam waktu dekat.

Situasi ini juga memunculkan optimisme baru di kalangan investor ritel yang selama ini lebih berhati-hati dalam menyikapi volatilitas pasar. Kenaikan indeks pada awal pekan menjadi sinyal bahwa peluang investasi di pasar saham masih terbuka luas, asalkan dilakukan dengan strategi dan pemilihan saham yang tepat.

Sementara itu, pergerakan mata uang rupiah yang relatif stabil turut menjadi faktor pendukung lain bagi kembalinya modal asing. Stabilitas nilai tukar memberikan kenyamanan tersendiri bagi investor global karena mengurangi risiko konversi dan fluktuasi terhadap aset berdenominasi rupiah.

Ke depan, penguatan IHSG diperkirakan masih akan berlangsung jika kombinasi antara sentimen global yang membaik dan faktor domestik tetap mendukung. Kondisi ekonomi dalam negeri yang stabil, data inflasi yang terkendali, serta komitmen pemerintah terhadap pertumbuhan jangka panjang akan menjadi fondasi penting bagi kelanjutan arus modal asing.

Dari perspektif investor, momentum ini dapat dimanfaatkan untuk mengakumulasi saham-saham pilihan di sektor-sektor potensial. Meski tetap dibayangi risiko ketidakpastian global, penguatan hari ini memberikan optimisme bahwa pasar saham nasional masih mampu menjadi instrumen investasi yang menarik.

Secara keseluruhan, penguatan IHSG pada Selasa pagi menjadi cermin dari optimisme pasar terhadap kondisi makro yang mulai membaik, baik dari sisi eksternal maupun domestik. Dengan tetap memperhatikan dinamika global dan arah kebijakan moneter ke depan, pelaku pasar diharapkan mampu merespons peluang yang ada dengan strategi yang cermat dan terukur.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index