JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi mencatat bahwa kinerja Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah tersebut terus menunjukkan tren pertumbuhan yang stabil dan positif hingga Maret 2025. Pertumbuhan ini didorong oleh pulihnya aktivitas ekonomi pascapandemi, peningkatan kepercayaan konsumen, serta berbagai inovasi yang diterapkan di sejumlah sektor industri jasa keuangan.
Dalam laporan terbarunya, OJK Jambi menyampaikan bahwa sektor perbankan tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan IJK di provinsi ini. Kredit dan pembiayaan tumbuh sebesar 6,52 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dengan kontribusi terbesar berasal dari sektor "Pemilikan Peralatan Rumah Tangga Lainnya".
"Pertumbuhan kredit ini menjadi indikator positif dari membaiknya daya beli masyarakat, terutama dalam memenuhi kebutuhan konsumtif dan produktif rumah tangga," kata Kepala OJK Jambi, seperti dikutip dalam laporan resmi, Senin 26 Mei 2025.
Kenaikan ini juga mengindikasikan bahwa masyarakat Jambi semakin percaya terhadap sistem perbankan serta memanfaatkan layanan keuangan formal untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Pertumbuhan Positif di Sektor Pasar Modal
Selain perbankan, sektor pasar modal di Jambi juga mencatat pertumbuhan signifikan. OJK Jambi melaporkan bahwa nilai transaksi pasar modal meningkat sebesar 27,82 persen yoy pada Maret 2025. Angka ini mencakup aktivitas perdagangan saham dan reksa dana yang meningkat dari waktu ke waktu.
"Meningkatnya transaksi saham dan reksa dana menunjukkan bahwa masyarakat Jambi mulai memiliki literasi dan inklusi keuangan yang lebih baik, serta mulai memahami pentingnya investasi untuk masa depan," ujar pejabat OJK Jambi dalam laporan tersebut.
Pertumbuhan di sektor pasar modal ini juga selaras dengan berbagai upaya edukasi dan sosialisasi yang dilakukan OJK bekerja sama dengan pelaku industri dan lembaga pendidikan di daerah.
Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) Turut Berkontribusi
Sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) di Jambi tidak ketinggalan dalam menyumbang pertumbuhan positif pada Maret 2025. Menurut laporan OJK, pembiayaan dari IKNB meningkat sebesar 3,27 persen yoy, dengan kontribusi utama berasal dari perusahaan pembiayaan yang beroperasi di provinsi ini.
"Pembiayaan dari perusahaan pembiayaan terus meningkat, terutama untuk kendaraan bermotor dan alat berat, yang menjadi indikator berkembangnya sektor konsumsi dan sektor konstruksi di Jambi," jelas pejabat OJK dalam pernyataan tertulis.
Meningkatnya pembiayaan ini juga menunjukkan bahwa akses masyarakat terhadap lembaga pembiayaan menjadi semakin luas, didukung oleh kemajuan digitalisasi dan inovasi layanan berbasis teknologi.
Kontribusi Digitalisasi dan Inovasi Teknologi
Salah satu faktor utama yang turut mendukung pertumbuhan IJK di Jambi adalah akselerasi digitalisasi di sektor jasa keuangan. OJK Jambi mencatat bahwa adopsi teknologi oleh lembaga keuangan semakin luas, baik dalam hal pembukaan rekening secara digital, penggunaan mobile banking, hingga integrasi layanan dengan dompet digital (e-wallet).
"Digitalisasi tidak hanya mempercepat transaksi keuangan, tetapi juga membuka akses yang lebih luas bagi masyarakat di daerah terpencil untuk menikmati layanan keuangan yang sebelumnya sulit dijangkau," tegas Kepala OJK Jambi.
OJK juga menyatakan bahwa transformasi digital yang masif di sektor jasa keuangan menjadi salah satu pilar penting dalam memperkuat daya saing dan ketahanan industri keuangan nasional, termasuk di daerah seperti Jambi.
Dukungan OJK dalam Meningkatkan Literasi Keuangan
Seiring pertumbuhan yang tercatat, OJK Jambi juga terus berupaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat. Program edukasi keuangan rutin dilakukan ke berbagai kalangan, mulai dari pelajar, UMKM, hingga masyarakat umum.
"Kami menyadari bahwa pertumbuhan IJK harus dibarengi dengan pemahaman masyarakat yang baik mengenai produk dan layanan keuangan, agar dapat dimanfaatkan secara bijak dan bertanggung jawab," ujar Kepala OJK Jambi.
Dengan meningkatnya literasi keuangan, OJK berharap masyarakat tidak hanya menjadi pengguna produk keuangan, tetapi juga dapat mengambil keputusan finansial yang tepat guna memperbaiki kualitas hidup mereka secara berkelanjutan.
Outlook dan Tantangan ke Depan
Meski mencatatkan pertumbuhan positif, OJK Jambi tetap mewaspadai sejumlah tantangan yang dapat memengaruhi kinerja sektor jasa keuangan ke depan. Di antaranya adalah ketidakpastian global, potensi tekanan inflasi, serta fluktuasi harga komoditas yang dapat berdampak pada daya beli masyarakat dan kinerja sektor riil.
Untuk itu, OJK akan terus memperkuat pengawasan terhadap lembaga keuangan di Jambi guna memastikan stabilitas dan keberlanjutan pertumbuhan IJK. Hal ini termasuk pemantauan terhadap rasio non-performing loan (NPL), rasio kecukupan modal (CAR), serta penerapan prinsip kehati-hatian dalam operasional perbankan dan IKNB.
"Kami berkomitmen untuk menjaga stabilitas sektor jasa keuangan di Jambi, sekaligus mendukung pemulihan ekonomi daerah melalui peran aktif lembaga keuangan," pungkas pejabat OJK Jambi.
Dengan berbagai indikator positif yang ditunjukkan sepanjang kuartal pertama 2025, kinerja sektor jasa keuangan di Provinsi Jambi diperkirakan akan terus tumbuh dengan sehat, selama tetap dijaga dalam kerangka pengawasan yang kuat dan kolaboratif antara regulator, pelaku industri, serta masyarakat.