PGN Siap Bangun Stasiun CNG di Sumbagsel untuk Optimalkan Temuan Gas: Ini Langkah Strategisnya

Senin, 26 Mei 2025 | 08:45:51 WIB

JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), bagian dari Subholding Gas PT Pertamina (Persero), menunjukkan komitmen kuat dalam mengoptimalkan sumber daya gas alam di wilayah Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel). Melalui rencana pembangunan Stasiun Compressed Natural Gas (CNG), PGN berupaya memaksimalkan potensi gas dari sejumlah sumur gas di kawasan tersebut.

Langkah strategis ini mendapat perhatian dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Dalam laporan yang dikutip dari RuangEnergi.com, PGN disebut telah menunjukkan minat kuat untuk membangun Stasiun CNG di sekitar wilayah temuan gas guna mengangkut dan mendistribusikan gas ke titik konsumsi yang lebih luas.

Menurut informasi yang diperoleh, PGN tengah menargetkan empat sumur di wilayah GMB Dart Energy Tanjung Enim untuk tahap awal proyek ini. Rencananya, dari empat sumur tersebut, PGN akan mengoptimalkan produksi gas sebesar 1 juta standar kaki kubik per hari (1 MMSCFD).

"Rencananya 4 sumur di GMB Dart Energy Tanjung Enim untuk dapat 1 MMSCFD dulu. Namun proses jual beli gas masih menunggu persetujuan alokasi dari Menteri ESDM. PGN sudah mau beli gasnya dan bangun CNG di lokasi untuk dibawa ke Pagardewa. Selanjutnya bertahap naik," ungkap sumber RuangEnergi.com, Minggu 25 Mei 2025.

Stasiun CNG merupakan fasilitas vital yang memungkinkan pengisian dan pengangkutan gas alam yang telah dikompresi dalam tekanan tinggi. Teknologi ini sangat bermanfaat untuk menjangkau wilayah-wilayah yang belum memiliki jaringan pipa gas tetap, sehingga bisa memperluas distribusi energi bersih ke pelosok negeri.

Langkah PGN untuk menjadikan Pagardewa sebagai pusat atau hub distribusi CNG juga patut diapresiasi. "PGN rencana jadikan Pagardewa sebagai hub CNG untuk ambil gas yang scatter di Sumbagsel. Nanti mereka bangun CNG di tiap-tiap lokasi sumur gas," lanjut sumber tersebut.

Dengan menjadikan Pagardewa sebagai pusat distribusi, PGN berambisi memperluas jangkauan layanan gas hingga ke berbagai sektor, mulai dari industri, komersial, hingga transportasi. Strategi ini juga dinilai mampu menekan biaya transportasi gas dan mempercepat waktu distribusi.

Optimalisasi Gas Tercecer (Stranded Gas)

Salah satu tujuan utama pembangunan Stasiun CNG ini adalah untuk mengoptimalkan potensi gas yang selama ini tersebar atau belum termanfaatkan maksimal (stranded gas). Di Sumbagsel, terdapat banyak sumur gas kecil yang produksinya belum bisa masuk ke jaringan transmisi besar karena keterbatasan infrastruktur.

Dengan teknologi CNG, gas dari sumur-sumur kecil ini dapat dikompresi dan diangkut menggunakan moda transportasi khusus ke pusat distribusi. Selanjutnya, gas akan didistribusikan ke konsumen dengan lebih efisien. Ini menjadi solusi penting bagi daerah yang belum terhubung ke jaringan pipa nasional.

Komitmen PGN terhadap Transisi Energi

Langkah PGN ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mempercepat transisi energi menuju pemanfaatan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Gas bumi sebagai energi transisi dinilai memiliki peran penting dalam mengurangi emisi karbon dan ketergantungan pada bahan bakar fosil konvensional.

Sebagai Subholding Gas Pertamina, PGN memiliki mandat untuk memperluas jaringan dan akses masyarakat terhadap gas bumi. Melalui infrastruktur CNG, PGN menjawab tantangan geografis Indonesia yang luas dan terdiri dari ribuan pulau.

Dengan memanfaatkan teknologi CNG, PGN juga berupaya mempercepat pemanfaatan gas domestik yang selama ini belum tergarap maksimal. Langkah ini turut mendukung peningkatan rasio elektrifikasi dan diversifikasi energi nasional.

Dukungan dan Harapan Pemerintah

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan akan mendukung penuh inisiatif-inisiatif yang memperkuat infrastruktur gas nasional. Namun demikian, proses persetujuan alokasi gas dari kementerian menjadi kunci kelanjutan proyek.

SKK Migas sebagai pengawas kegiatan hulu migas pun terus mendorong kolaborasi antara kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dan pihak downstream seperti PGN. Dengan sinergi yang kuat, potensi gas yang ditemukan di daerah-daerah terpencil bisa segera dimanfaatkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Tantangan dan Prospek

Meski menjanjikan, proyek ini tentu memiliki tantangan tersendiri, terutama dalam hal perizinan, investasi awal pembangunan stasiun, dan logistik pengangkutan CNG ke wilayah yang dituju. Namun jika berhasil, pendekatan ini dapat direplikasi di berbagai wilayah lainnya di Indonesia.

Optimisme pun muncul dari kalangan pelaku industri yang selama ini kesulitan mendapatkan akses gas dengan harga kompetitif. Dengan hadirnya CNG dari PGN, sektor industri kecil dan menengah (IKM) di Sumbagsel diharapkan bisa mendapatkan pasokan energi yang andal dan terjangkau.

Ke depan, jika proyek CNG ini berjalan lancar, PGN dapat membuka peluang baru dalam bisnis gas alam kompresi, termasuk menyuplai gas untuk armada transportasi umum berbasis gas, industri manufaktur, serta pembangkit listrik skala kecil.

PGN dengan pendekatan inovatifnya melalui pembangunan Stasiun CNG di Sumbagsel telah menunjukkan langkah nyata menuju kemandirian dan efisiensi energi nasional. Proyek ini bukan hanya penting untuk perusahaan, tapi juga untuk masyarakat luas yang akan merasakan langsung manfaatnya.

Terkini

Update Harga Minyak Dunia Kamis 11 September 2025

Kamis, 11 September 2025 | 15:40:22 WIB

Harga dan Lokasi BBM Shell Super Hari Ini 11 September 2025

Kamis, 11 September 2025 | 15:40:21 WIB

Cara Mendapat Diskon Listrik PLN 50 Persen

Kamis, 11 September 2025 | 15:40:18 WIB