Pemerintah Bangun 15 Bendungan Dorong Ketahanan Pangan Nasional

Kamis, 23 Oktober 2025 | 15:54:22 WIB
Pemerintah Bangun 15 Bendungan Dorong Ketahanan Pangan Nasional

JAKARTA - Pemerintah Indonesia semakin serius dalam memastikan ketersediaan air irigasi yang berkelanjutan bagi sektor pertanian dengan percepatan pembangunan 15 bendungan baru di berbagai wilayah.

Proyek bernilai Rp47,48 triliun ini ditargetkan dapat meningkatkan layanan irigasi secara signifikan sekaligus mendorong swasembada pangan nasional, sejalan dengan pilar Kedaulatan Pangan dan Energi Nasional dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menekankan pentingnya pembangunan bendungan yang terintegrasi dengan jaringan irigasi. “Pembangunan bendungan harus dibarengi dengan pembangunan saluran konektivitas dan jaringan irigasi. Dengan suplai air yang berkelanjutan, produktivitas pertanian dapat meningkat, dan kesejahteraan petani ikut terdongkrak,” jelas Dody.

Bendungan-bendungan ini dirancang tidak hanya sebagai tempat penyimpanan air, tetapi juga sebagai penggerak produktivitas lahan. Saat ini, layanan irigasi yang tersedia mencapai 184.515 hektare, dan dengan selesainya 15 bendungan tersebut, potensi layanan irigasi akan meningkat menjadi 263.055 hektare. Lonjakan ini diproyeksikan akan memperluas luas tanam dari 277.775 hektare menjadi 483.163 hektare.

Dampak Langsung Terhadap Produktivitas dan Indeks Tanam

Peningkatan ketersediaan air dari bendungan diharapkan mendorong produktivitas hasil panen tahunan dari 1,4 juta ton menjadi 2,34 juta ton. Indeks pertanaman (IP) juga diperkirakan akan naik dari 150 persen menjadi 262 persen. Dengan demikian, petani yang sebelumnya hanya menanam sekali setahun bisa meningkatkan frekuensi tanam menjadi dua hingga tiga kali.

Hal ini secara langsung akan meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung ketahanan pangan nasional. “Ketersediaan air yang konsisten merupakan faktor utama bagi produktivitas pertanian. Bendungan ini akan membantu petani mengoptimalkan lahan dan meningkatkan output secara signifikan,” tambah Dody.

Daftar Bendungan dan Lokasi Strategisnya

Ke-15 bendungan yang tengah dibangun tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari Sumatera Selatan hingga Maluku. Beberapa bendungan strategis antara lain Bendungan Tiga Dihaji (Sumatera Selatan), Cibeet dan Cijurey (Jawa Barat), Bener, Karangnongko, Jragung, dan Cabean (Jawa Tengah), serta Bagong (Jawa Timur).

Di wilayah timur Indonesia, proyek bendungan mencakup Manikin dan Mbay (NTT), Jenelata (Sulawesi Selatan), Way Apu (Maluku), Budong-Budong (Sulawesi Barat), Riam Kiwa (Kalimantan Selatan), dan Bulango Ulu (Gorontalo). Penyebaran lokasi ini bertujuan memastikan setiap daerah memiliki akses air irigasi yang memadai.

Setiap bendungan dirancang untuk terhubung dengan sistem irigasi primer, sekunder, dan tersier, sehingga air dapat dialirkan langsung ke lahan pertanian. Dua daerah irigasi yang masih membutuhkan pembangunan saluran konektivitas dari outlet bendungan adalah DI Budong-Budong di Sulawesi Barat dan DI Way Apu di Maluku, dengan total panjang jaringan sekitar 12,64 kilometer yang melayani 400 hektare lahan.

Peningkatan Konektivitas Irigasi untuk Petani

Selain pembangunan baru, terdapat tiga daerah irigasi yang sudah terkoneksi dengan bendungan tetapi memerlukan pengembangan lanjutan: DI Bulango Ulu (Gorontalo), DI Jragung Kompleks (Jawa Tengah), dan DI Komering (Sumatera Selatan). Total panjang saluran yang dibutuhkan mencapai 90,67 kilometer untuk melayani 35.339 hektare lahan.

Sementara itu, 15 daerah irigasi lain memerlukan rehabilitasi dan peningkatan jaringan sepanjang 210,32 kilometer untuk mendukung layanan irigasi seluas 15.292 hektare. Kementerian PU memastikan bahwa semua bendungan yang dibangun akan terintegrasi dengan jaringan irigasi, sehingga manfaat langsung dapat dirasakan oleh petani di lapangan.

Menteri Dody menekankan bahwa percepatan pembangunan bendungan tidak hanya soal infrastruktur fisik, tetapi juga soal dampak sosial-ekonomi bagi petani. Dengan sistem irigasi yang handal, petani dapat menanam lebih banyak, meningkatkan hasil panen, dan pada akhirnya mendorong ketahanan pangan nasional.

Pemerintah optimistis, dengan selesainya 15 bendungan ini, Indonesia akan memiliki kapasitas air irigasi yang memadai untuk mendukung swasembada pangan. Proyek ini juga menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menjadikan sektor pertanian sebagai tulang punggung perekonomian nasional melalui optimalisasi sumber daya air.

Terkini