IHSG Diprediksi Lanjutkan Penguatan Didukung Saham Sektor Unggulan

Rabu, 22 Oktober 2025 | 11:02:17 WIB
IHSG Diprediksi Lanjutkan Penguatan Didukung Saham Sektor Unggulan

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia diprediksi masih berpotensi melanjutkan tren positif setelah mencatatkan penguatan signifikan pada perdagangan sebelumnya. 

Berdasarkan analisis teknikal, pergerakan IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 8.170 hingga 8.288 dengan kecenderungan menguat. Sinyal teknikal memperlihatkan formasi two white soldier di atas garis MA5 dan MA20, serta indikator Stochastic yang menunjukkan golden cross.

Kondisi ini menandakan bahwa momentum kenaikan masih kuat di tengah dinamika pasar global. Reliance Sekuritas memperkirakan pergerakan positif IHSG akan tetap terjaga, terutama dengan dukungan dari saham-saham unggulan yang berpotensi mencetak kinerja lebih baik. 

Sentimen eksternal seperti perkembangan kesepakatan tarif dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok juga memberi harapan bagi investor untuk tetap optimistis terhadap arah pasar.

Meski mayoritas indeks Asia dibuka melemah, seperti Nikkei 225 yang terkoreksi 1,31% dan Kospi melemah tipis 0,03%, pasar domestik masih menunjukkan ketahanan berkat solidnya aliran dana asing dan penguatan sektor-sektor utama.

Empat Saham Pilihan Diproyeksikan Jadi Penggerak IHSG

Reliance Sekuritas merekomendasikan empat saham pilihan utama yang dinilai memiliki potensi kenaikan signifikan, yaitu MEDC, RAJA, ASII, dan UNTR. Saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) direkomendasikan dengan target harga Rp1.580 per saham, mencerminkan prospek positif sektor energi.

Selain itu, saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) juga menjadi sorotan dengan target harga Rp5.225 per saham, seiring proyeksi peningkatan aktivitas migas domestik. Di sektor otomotif, PT Astra International Tbk (ASII) diperkirakan mampu mencatat kinerja stabil dengan target harga Rp6.750. 

Sedangkan saham PT United Tractors Tbk (UNTR) mendapatkan proyeksi harga Rp30.400 karena permintaan alat berat yang masih tinggi di tengah ekspansi sektor tambang dan konstruksi.

Keempat saham ini dinilai memiliki fundamental kuat, likuiditas tinggi, serta prospek bisnis yang sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional menjelang akhir tahun.

Kinerja IHSG Menguat Didukung Pembelian Asing

Pada perdagangan sebelumnya, IHSG berhasil ditutup melonjak sebesar 149,1 poin atau 1,84% ke posisi 8.238. Penguatan tersebut didorong oleh aksi beli investor asing yang mencatatkan net buy senilai Rp1,34 triliun. 

Aliran dana asing terbesar mengalir ke saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp1,30 triliun, disusul PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp238,64 miliar.

Kinerja positif ini menunjukkan bahwa kepercayaan investor asing terhadap pasar modal Indonesia terus meningkat, meskipun kondisi global masih diwarnai ketidakpastian. Arus modal masuk yang kuat menjadi katalis penting bagi stabilitas IHSG di tengah potensi fluktuasi jangka pendek.

Penguatan ini juga mencerminkan optimisme terhadap prospek ekonomi nasional yang didukung stabilitas inflasi dan tingkat konsumsi masyarakat yang tetap tinggi.

Sektor-Sektor Unggulan Pimpin Penguatan Pasar

Kenaikan IHSG juga ditopang oleh performa positif dari sejumlah sektor utama. Sektor infrastruktur menguat 3,46%, disusul sektor properti 3,51%, transportasi 3,82%, energi 1,49%, konsumer primer 1,23%, dan keuangan 0,83%. 

Penguatan di berbagai sektor ini menunjukkan rotasi modal investor menuju saham-saham berkapitalisasi besar dengan prospek jangka menengah yang stabil.

Sebaliknya, tekanan masih dialami oleh sektor teknologi dan konsumer non-primer yang cenderung melemah akibat koreksi harga saham unggulan di segmen tersebut. Namun, penurunan ini dinilai bersifat sementara karena potensi pemulihan masih terbuka lebar.

Pergerakan positif di sektor infrastruktur dan transportasi juga menggambarkan ekspektasi pelaku pasar terhadap peningkatan mobilitas dan aktivitas ekonomi menjelang akhir tahun.

Saham-Saham Cetak Auto Reject Atas Pimpin Kenaikan

Sejalan dengan penguatan indeks, sejumlah saham mencatatkan kenaikan tajam hingga menyentuh batas auto reject atas (ARA). Beberapa di antaranya adalah saham NIRO yang melonjak 34,71% ke Rp163, INDX naik 34,18% ke Rp212, dan BULL menguat 34,01% ke Rp264.

Selain itu, saham BESS meningkat 25% ke Rp1.675, MORA naik 25% ke Rp1.350, dan SSTM juga naik 25% ke Rp440. Saham-saham seperti WAPO, FITT, AKSI, BABY, dan COCO turut mencatatkan kenaikan di atas 20%, menunjukkan optimisme kuat di kalangan investor ritel maupun institusi.

Meski tidak seluruhnya menembus batas ARA, saham FUTR dan PGLI juga mencatatkan kenaikan signifikan masing-masing sebesar 22,88% dan 20,32%. Fenomena ini menandakan bahwa minat beli terhadap saham berkapitalisasi kecil dan menengah semakin meningkat.

Sentimen Positif Dorong Prospek Pasar Tetap Cerah

Dengan dukungan sentimen teknikal dan arus dana asing yang kuat, prospek IHSG dinilai tetap positif dalam jangka pendek. Rekomendasi beli terhadap saham-saham unggulan seperti MEDC, RAJA, ASII, dan UNTR diharapkan mampu menjaga momentum penguatan indeks.

Konsistensi investor asing dalam melakukan pembelian juga memberikan sinyal kepercayaan terhadap fundamental ekonomi Indonesia. Di sisi lain, potensi koreksi pasar diperkirakan masih bersifat teknikal dan tidak akan mengganggu tren kenaikan secara keseluruhan.

Dengan penguatan lintas sektor dan pergerakan harga saham yang dinamis, pasar modal Indonesia diyakini akan tetap menarik bagi investor domestik maupun global hingga akhir tahun.

Terkini