JAKARTA - Komitmen menjaga kedaulatan ekonomi Indonesia kembali dibuktikan melalui kerja sama antara Bank Indonesia (BI) dan TNI Angkatan Laut (AL).
Dalam pelaksanaan Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) ke-17, kedua lembaga ini menegaskan perannya tidak hanya sebagai penggerak roda ekonomi, tetapi juga sebagai penjaga kedaulatan negara dari sisi moneter.
Kegiatan ERB kali ini berlangsung pada 14 hingga 20 Oktober 2025, dengan misi utama memastikan ketersediaan uang layak edar di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Terpencil). Inisiatif ini menjadi simbol nyata kehadiran negara hingga ke pelosok, memastikan setiap masyarakat di seluruh penjuru negeri memiliki akses yang setara terhadap layanan keuangan.
Selain menjaga sirkulasi rupiah, kolaborasi ini juga menjadi cermin semangat gotong royong antarlembaga dalam menguatkan konektivitas ekonomi nasional.
Misi Ekspedisi ke Pulau-Pulau Terluar di Jawa Timur
Perjalanan ekspedisi kali ini menyinggahi lima pulau di wilayah Jawa Timur yaitu Pulau Gili Genting, Gili Raja, Pagerungan Besar, Pagerungan Kecil, dan Goagoa. Setiap pulau menjadi bagian dari misi penting dalam memperkuat peredaran rupiah sekaligus mendukung ketahanan ekonomi lokal.
Kegiatan ini tidak hanya sekadar menyalurkan uang, tetapi juga menarik uang lusuh dari peredaran sesuai dengan kebijakan clean money policy. Proses ini memastikan masyarakat menerima uang dalam kondisi terbaik sehingga kepercayaan terhadap rupiah tetap terjaga.
Dengan menggunakan armada laut TNI AL, tim gabungan BI dan prajurit angkatan laut menembus gelombang demi menembus batas, membawa simbol nyata kehadiran negara di daerah terpencil.
Edukasi Masyarakat Tentang Cinta Rupiah dan Transaksi Digital
Lebih dari sekadar distribusi uang, ERB juga mengemban misi edukasi yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat di wilayah tujuan. Bank Indonesia memperkenalkan pentingnya mengenal dan mencintai Rupiah sebagai bagian dari identitas bangsa.
Selain itu, masyarakat juga diajak memahami manfaat penggunaan transaksi digital melalui QRIS, yang semakin memudahkan aktivitas ekonomi di era modern. Langkah ini sejalan dengan upaya memperluas inklusi keuangan dan memperkenalkan teknologi pembayaran non-tunai ke wilayah yang selama ini terbatas aksesnya.
Kegiatan ini menjadi momentum untuk mengedukasi masyarakat tentang perlindungan konsumen, agar setiap individu dapat bertransaksi secara aman, cerdas, dan bijak di tengah perkembangan sistem keuangan digital.
Kehadiran Negara yang Nyata di Wilayah Terpencil
Pelaksanaan ERB menggambarkan wujud nyata kehadiran negara di daerah-daerah yang sulit dijangkau. Dalam ekspedisi tersebut, BI dan TNI AL tidak hanya membawa uang, tetapi juga menghadirkan rasa keadilan dan kesetaraan ekonomi bagi masyarakat di pulau-pulau kecil.
Kehadiran lembaga negara ini memberi pesan kuat bahwa setiap jengkal wilayah Indonesia, sekecil apa pun, memiliki arti penting dalam menjaga keutuhan dan stabilitas nasional.
Program seperti ERB memastikan bahwa pembangunan ekonomi tidak hanya berpusat di kota besar, tetapi juga menjangkau masyarakat di daerah paling terpencil yang membutuhkan dukungan keuangan dari negara.
Bantuan Sosial untuk Warga Pulau Sebagai Wujud Kepedulian
Selain kegiatan peredaran uang, tim ekspedisi juga menyalurkan 500 paket sembako kepada masyarakat setempat. Bantuan ini merupakan hasil kerja sama antara Bank Indonesia, TNI AL, dan BAZNAS Provinsi Jawa Timur.
Bantuan sosial tersebut menjadi bentuk nyata kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat di wilayah 3T, yang sering kali menghadapi keterbatasan akses ekonomi.
Melalui kegiatan ini, hubungan antara negara dan rakyatnya menjadi semakin erat dan bermakna.
Aksi sosial yang terintegrasi dalam misi ekonomi ini menegaskan bahwa program ERB tidak hanya menyentuh aspek moneter, tetapi juga kemanusiaan dan solidaritas sosial.
Menjaga Kedaulatan Melalui Pertahanan dan Ekonomi
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Ibrahim, menegaskan bahwa sinergi antara BI dan TNI AL dalam pelaksanaan ERB telah membawa dampak positif bagi ketahanan nasional.
“Sinergi antara Bank Indonesia dan TNI AL dalam pelaksanaan ERB telah memberikan dampak positif dalam upaya menjaga kedaulatan NKRI melalui sisi pertahanan dan menjaga kedaulatan ekonomi melalui pengedaran uang Rupiah layak edar,” ujarnya.
Pernyataan tersebut menggambarkan bahwa kekuatan ekonomi dan pertahanan saling melengkapi sebagai dua sisi dari satu tujuan besar: menjaga kedaulatan Indonesia. Melalui ERB, rupiah bukan hanya alat tukar, tetapi simbol persatuan dan kekuatan bangsa.
Dengan demikian, Ekspedisi Rupiah Berdaulat ke-17 bukan sekadar perjalanan membawa uang, melainkan perjalanan membawa makna. Ia mempertemukan nilai-nilai nasionalisme, inklusi keuangan, dan semangat solidaritas.
Kisah ini menunjukkan bagaimana rupiah menjadi jembatan antara pemerintah dan rakyat, antara pusat dan daerah, serta antara kekuatan ekonomi dan pertahanan negara.