JAKARTA - Asaba Basketball Club terus menorehkan peran pentingnya dalam dunia olahraga basket nasional.
Dalam momentum menuju usia emasnya yang ke-50, klub legendaris ini memperkenalkan rencana besar kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dito Ariotedjo, di kantor Kemenpora, Jakarta.
Ketua Umum Asaba Basketball Club, Hengardy Tan, hadir bersama jajaran pengurus untuk memaparkan agenda penyelenggaraan Kejuaraan Basket Veteran ASEAN yang akan berlangsung di Tangerang, Banten.
Pertemuan tersebut bukan sekadar audiensi formal, melainkan juga wujud komitmen Asaba dalam memperkuat jejaring olahraga basket di kawasan Asia Tenggara.
Sejarah Panjang Asaba Basketball Club yang Lahir dari Kecintaan pada Basket
Didirikan pada tahun 1975, Asaba Basketball Club lahir dari semangat para pengusaha pecinta basket seperti Boedyharto Angsono, Haston, dan Marjuki. Klub ini menjadi wadah bagi kalangan profesional dan pencinta olahraga untuk menyalurkan minat sekaligus menjaga sportivitas di lapangan.
Seiring berjalannya waktu, Asaba berkembang menjadi salah satu klub basket paling berpengaruh di Indonesia.
Tidak hanya membina pemain veteran, Asaba juga menjadi tempat lahirnya berbagai tim basket berprestasi yang turut mengharumkan nama Indonesia.
Cikal Bakal Lahirnya Tim Legendaris Aspac Jakarta
Hengardy Tan dalam pertemuan tersebut menuturkan bahwa Asaba Basketball Club merupakan cikal bakal dari tim Aspac Jakarta, salah satu tim basket profesional yang berjaya di era 1980-an dan 1990-an.
Aspac menorehkan prestasi gemilang dengan menjadi juara Kobatama pada tahun 1988, 1989, dan 1993.
Kisah sukses ini menjadi bukti bahwa semangat dan kultur kompetisi yang dibangun oleh Asaba terus berlanjut hingga ke level profesional, memberikan inspirasi bagi generasi muda pecinta basket di Indonesia.
Rencana Kejuaraan Basket Veteran ASEAN di Aim High Stadium Tangerang
Dalam kesempatan tersebut, Hengardy melaporkan bahwa Turnamen Basket Veteran ASEAN akan diselenggarakan pada 16–20 September 2025 di Aim High Stadium, Tangerang.
Kejuaraan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga perayaan ulang tahun ke-50 Asaba Basketball Club, sebuah pencapaian besar bagi klub yang telah eksis selama setengah abad.
Hengardy menyampaikan undangan resmi kepada Menpora Dito Ariotedjo untuk hadir dan membuka turnamen tersebut secara langsung.
Diikuti Tujuh Negara ASEAN dan 24 Tim Peserta
Turnamen ini akan diikuti oleh tujuh negara ASEAN, yaitu Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, Brunei Darussalam, Myanmar, dan Indonesia sebagai tuan rumah.
Sebanyak 24 tim akan bersaing dalam atmosfer persahabatan yang mengedepankan semangat sportivitas dan kebersamaan.
Menurut Hengardy, kehadiran peserta dari berbagai negara di kawasan Asia Tenggara menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan antarnegara melalui olahraga, khususnya basket.
Empat Kelompok Usia Jadi Daya Tarik Utama Kompetisi
Sebagai turnamen yang melibatkan pemain veteran, panitia menetapkan empat kategori kelompok umur, yakni 40–49 tahun, 50–59 tahun, 60–69 tahun, dan 70 tahun ke atas.
Pertandingan akan menggunakan sistem setengah kompetisi, yang memungkinkan semua tim mendapatkan kesempatan bertanding lebih banyak sebelum memasuki babak penentuan.
Format ini dinilai paling ideal untuk menjaga semangat kompetitif sekaligus memastikan setiap peserta dapat menikmati atmosfer permainan tanpa tekanan berlebihan.
Asaba Basketball Club Jadi Simbol Regenerasi dan Kebersamaan
Melalui penyelenggaraan turnamen ini, Asaba Basketball Club tidak hanya ingin memperingati hari jadinya, tetapi juga menunjukkan bahwa semangat olahraga tidak mengenal usia.
Para pemain veteran yang telah lama meniti karier di dunia basket kini diberi ruang untuk kembali mengekspresikan kemampuan mereka dalam suasana yang penuh kehangatan dan solidaritas.
Ajang ini juga menjadi wadah untuk mempererat silaturahmi lintas generasi dan membangun kebanggaan bagi komunitas basket Indonesia di tingkat ASEAN.