JAKARTA - Kota Baubau kembali menunjukkan komitmennya dalam membina generasi muda di bidang olahraga, khususnya cabang bola basket.
Senin pagi, kontingen basket putra dan putri resmi berangkat menuju Kota Kendari untuk berlaga di ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara.
Ajang bergengsi ini dijadwalkan berlangsung pada 20–26 Oktober 2025, dan menjadi panggung penting bagi para pelajar untuk mengukur kemampuan serta menambah pengalaman bertanding di level provinsi.
Pelepasan kontingen berlangsung sederhana namun penuh semangat, menggambarkan optimisme tim untuk membawa nama baik Baubau di kancah olahraga pelajar.
Proses Seleksi Ketat Bentuk Tim Basket Baubau yang Solid
Pelatih tim putri sekaligus Wakil Ketua Bidang Sport Science KONI Baubau, Wahyu Woliyono, S.H., M.Sc, menjelaskan bahwa pembentukan tim telah melalui proses panjang sejak awal September.
Tahapan awal dimulai dengan seleksi terbuka yang diikuti oleh pelajar tingkat SMP dan SMA dari berbagai sekolah di Kota Baubau.
Seleksi tersebut digelar di Lapangan Ngalu-Ngalu Kotamara dan Lembah Hijau, dua lokasi yang selama ini menjadi pusat aktivitas olahraga basket di Baubau.
Dari hasil seleksi tersebut, terpilih 12 pemain putra dan 12 pemain putri terbaik yang dianggap mampu membawa semangat kompetisi dan sportivitas di POPDA.
Menurut Wahyu, para pemain yang lolos menunjukkan performa menonjol dalam aspek teknik dasar, kedisiplinan latihan, serta kemampuan bekerja sama di lapangan.
Latihan Intensif Fokus pada Fisik, Teknik, dan Mental
Setelah terbentuk, tim basket Baubau menjalani latihan rutin tiga kali dalam sepekan, dengan fokus utama pada penguatan teknik individu, kekompakan tim, dan peningkatan kondisi fisik.
Selain aspek teknis, pelatih juga menekankan pentingnya daya juang dan mental kompetitif, agar para pemain siap menghadapi tekanan di arena pertandingan.
Latihan tidak hanya dilakukan di lapangan, tetapi juga diisi dengan sesi evaluasi strategi permainan dan simulasi pertandingan untuk membangun kepercayaan diri para atlet.
Wahyu menyebutkan, pendekatan sport science menjadi salah satu elemen penting dalam persiapan kali ini.
Setiap sesi latihan dirancang untuk memaksimalkan potensi pemain, memperbaiki kelemahan individu, serta menjaga kebugaran selama periode persiapan menuju POPDA.
Komposisi Tim dan Dukungan Pelatih Profesional
Kontingen basket Baubau berangkat dengan 24 atlet dan 8 ofisial, yang terdiri dari kombinasi pelajar SMA dan SMP terbaik di kota tersebut.
Para atlet berasal dari SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Negeri 4, dan SMP Negeri 1 Baubau, sekolah-sekolah yang dikenal aktif membina olahraga basket di tingkat pelajar.
Tim putra dipimpin oleh Head Coach Alqinanjar, dengan asisten pelatih Suharjun, Ismail, dan Makka, sementara tim putri berada di bawah bimbingan Head Coach Wahyu, didampingi Agung, Bojes, dan Didin.
Formasi pelatih dan ofisial yang berpengalaman diharapkan mampu memberikan pendampingan maksimal, baik dalam strategi permainan maupun motivasi di lapangan.
Menurut Wahyu, sinergi antara pelatih, pemain, dan KONI menjadi kunci penting untuk menciptakan tim yang tangguh serta mampu beradaptasi dengan situasi pertandingan yang dinamis.
Tantangan Waktu Persiapan dan Fasilitas Latihan Terbatas
Meski antusiasme tinggi, Wahyu tidak menampik bahwa persiapan menuju POPDA tahun ini menghadapi sejumlah kendala.
Salah satunya adalah jadwal penyelenggaraan POPDA yang dimajukan, sehingga waktu latihan menjadi lebih singkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Kondisi ini menuntut pelatih dan pemain untuk bekerja lebih keras dalam mengefisienkan waktu latihan agar tetap siap secara teknik dan fisik.
Selain itu, keterbatasan fasilitas latihan juga masih menjadi tantangan klasik bagi tim basket Baubau.
Lapangan yang digunakan tidak selalu memenuhi standar kompetisi, dan terkadang harus berbagi jadwal dengan cabang olahraga lain.
Meski begitu, Wahyu memastikan semangat para pemain tidak surut. Mereka tetap fokus menjalani latihan dengan memanfaatkan segala sumber daya yang ada.
Harapan Besar untuk Membawa Nama Baik Kota Baubau
Bagi Wahyu dan seluruh tim, keikutsertaan di POPDA bukan hanya soal kompetisi, melainkan juga tentang pembentukan karakter dan mental juang atlet muda Baubau.
Turnamen ini menjadi ajang penting untuk memperkenalkan potensi pelajar Baubau di level provinsi sekaligus memperluas pengalaman mereka di dunia olahraga kompetitif.
Wahyu menegaskan, target utama tim bukan semata-mata medali, tetapi tampil dengan semangat pantang menyerah dan menjunjung tinggi sportivitas.
KONI Baubau juga memberikan dukungan penuh bagi kontingen basket, baik dalam aspek pendanaan, fasilitas, maupun pembinaan jangka panjang.
Diharapkan, keikutsertaan di POPDA 2025 ini dapat menjadi langkah awal menuju pembentukan generasi atlet basket unggul asal Baubau yang mampu bersaing hingga ke tingkat nasional.
Dengan semangat kolektif dan persiapan yang matang, tim basket Baubau bertekad memberikan yang terbaik di lapangan, membawa kebanggaan bagi kota dan masyarakat yang mendukung mereka sepenuhnya.