JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Blora resmi menandatangani kesepakatan pinjaman daerah dengan Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) senilai Rp 215 miliar pada Jumat, 9 Mei 2025. Langkah ini diambil sebagai upaya strategis dalam mendukung percepatan pembangunan infrastruktur serta menjaga likuiditas kas daerah untuk kelancaran operasional pemerintahan dan pelayanan publik.
Penandatanganan pinjaman yang dilakukan di Kantor Bank Jateng ini turut dihadiri oleh berbagai pejabat daerah, di antaranya Bupati Blora, Wakil Bupati Blora, Ketua DPRD Kabupaten Blora, beserta Wakilnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Blora, serta sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Kesepakatan ini dianggap penting mengingat kebutuhan pembangunan infrastruktur yang terus berkembang di Kabupaten Blora serta pengelolaan keuangan daerah yang efisien.
Bupati Blora, Arief Rachman, menjelaskan bahwa pinjaman ini merupakan salah satu solusi untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur vital yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Selain itu, pinjaman ini juga digunakan untuk menjaga agar kas daerah tetap stabil, memastikan keberlanjutan berbagai program pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Pinjaman ini merupakan langkah strategis untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang lebih baik di Kabupaten Blora. Selain itu, kami juga memastikan likuiditas kas daerah tetap terjaga, agar pelayanan publik tetap optimal," ujar Arief Rachman saat memberikan keterangan di lokasi penandatanganan.
Arief menambahkan bahwa pinjaman ini nantinya akan digunakan untuk berbagai proyek yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, seperti pembangunan jalan, jembatan, fasilitas umum, dan sarana lainnya yang mendukung kegiatan ekonomi masyarakat. Ia juga menyatakan bahwa Pemkab Blora telah menyiapkan rencana penggunaan dana dengan transparan dan akuntabel, untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan anggaran.
"Pinjaman ini akan digunakan dengan penuh pertanggungjawaban, untuk pembangunan yang benar-benar diperlukan masyarakat Blora. Kami akan pastikan seluruh penggunaannya dipantau dan dilaporkan secara terbuka," tambahnya.
Langkah Pemkab Blora untuk mengambil pinjaman daerah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mempercepat pembangunan, setelah beberapa tahun sebelumnya menghadapi tantangan dalam mengelola anggaran daerah yang terbatas. Terlebih lagi, beberapa proyek infrastruktur penting di Blora memang membutuhkan pembiayaan jangka panjang untuk dapat terlaksana sesuai rencana.
Wakil Bupati Blora, H. M. R. Iqbal, juga menambahkan bahwa pinjaman ini akan memberikan dampak positif bagi pembangunan di berbagai sektor. Menurutnya, proyek-proyek yang akan dibiayai melalui pinjaman ini tidak hanya akan meningkatkan infrastruktur, tetapi juga membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat dalam mendapatkan akses terhadap layanan publik yang lebih baik.
"Ini adalah langkah besar untuk memajukan Kabupaten Blora. Pembangunan infrastruktur yang baik tentu akan memperlancar aktivitas ekonomi, mempercepat pemerataan pembangunan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Blora," kata Iqbal.
Pinjaman senilai Rp 215 miliar ini akan digunakan untuk berbagai proyek prioritas yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blora. Salah satu proyek besar yang akan dibiayai adalah pembangunan jalan-jalan penghubung antar kecamatan yang selama ini masih dalam kondisi buruk, serta peningkatan fasilitas kesehatan dan pendidikan yang juga menjadi kebutuhan mendesak.
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPRD Kabupaten Blora, Sriyanto, memberikan apresiasi atas langkah Pemkab Blora yang telah mengambil kebijakan untuk menjaga likuiditas keuangan daerah dan memastikan kelancaran pembangunan. Ia menegaskan pentingnya pengawasan yang ketat terhadap penggunaan dana pinjaman tersebut, agar tidak terjadi pemborosan dan justru menambah beban utang daerah.
"Pinjaman ini tentu saja harus digunakan dengan bijak, sesuai dengan prioritas pembangunan yang telah direncanakan. Kami akan selalu mengawasi agar dana tersebut dapat digunakan secara tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat," ungkap Sriyanto.
Dalam kesepakatan ini, Bank Jateng selaku pemberi pinjaman akan mendukung Pemkab Blora dengan suku bunga yang kompetitif, serta jangka waktu pengembalian yang fleksibel, sehingga pemerintah daerah dapat mengelola anggaran secara lebih efisien tanpa terbebani oleh kewajiban pembayaran yang tinggi dalam jangka pendek. Hal ini tentunya akan membantu dalam menjaga stabilitas keuangan daerah, yang pada gilirannya mendukung pencapaian tujuan pembangunan daerah.
Pihak Bank Jateng juga menilai bahwa pinjaman ini merupakan langkah positif bagi pembangunan daerah di Jawa Tengah. Direktur Bank Jateng, Arif Setiawan, dalam sambutannya menyampaikan, "Kami sangat mendukung upaya Pemkab Blora dalam meningkatkan infrastruktur dan pelayanan publik. Pinjaman ini merupakan bentuk komitmen kami untuk turut berkontribusi pada pembangunan daerah, dengan memberikan fasilitas keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka."
Dengan adanya pinjaman ini, Pemkab Blora berharap dapat mempercepat realisasi proyek-proyek strategis yang akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta menciptakan daya tarik investasi bagi pelaku usaha di Blora. Pembangunan yang merata di seluruh wilayah diharapkan dapat menciptakan iklim ekonomi yang lebih baik, serta mendukung program-program pemerintah untuk mewujudkan Blora sebagai kabupaten yang lebih maju dan sejahtera.
Sebagai informasi, perjanjian pinjaman daerah ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Blora dalam menciptakan keberlanjutan pembangunan di tengah tantangan keuangan daerah yang ada. Diharapkan, dengan pengelolaan yang transparan dan akuntabel, pinjaman ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan memajukan Kabupaten Blora di masa mendatang.