JAKARTA - Golden Eagle Internasional, melalui Koordinator Lapangan Jayapura, Irianto Jacobus, mengumumkan peluncuran program pemanfaatan investasi Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) di Kota Jayapura. Program ini bertujuan untuk mendukung inisiatif pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan serta meringankan beban utang masyarakat kepada bank.
"Pelunasan utang nasabah di bank dan penggunaan investasi PINA dimaksudkan untuk mendukung inisiatif pemerintah terkait ketahanan pangan," ujar Irianto Jacobus.
PINA: Solusi Alternatif Pembiayaan Pembangunan
Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) merupakan skema pembiayaan yang dikembangkan oleh pemerintah untuk mendorong partisipasi sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur dan sektor strategis lainnya tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menteri PPN/Bappenas, Bambang Brodjonegoro, menyatakan bahwa pemanfaatan PINA sangat penting untuk meningkatkan kapasitas pembiayaan pembangunan jangka panjang.
Dukungan Terhadap Ketahanan Pangan di Jayapura
Program yang dijalankan oleh Golden Eagle Internasional ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Dengan memanfaatkan skema PINA, diharapkan dapat tercipta sinergi antara sektor swasta dan pemerintah dalam membangun infrastruktur pertanian, distribusi logistik, serta fasilitas pendukung lainnya yang dibutuhkan untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas pangan di wilayah Jayapura.
Meringankan Beban Utang Masyarakat
Salah satu komponen penting dari program ini adalah pelunasan utang nasabah di bank. Langkah ini diambil untuk meringankan beban finansial masyarakat, khususnya para petani dan pelaku usaha kecil, sehingga mereka dapat lebih fokus dalam meningkatkan produktivitas dan kontribusinya terhadap sektor pertanian dan ketahanan pangan.
Potensi Investasi di Kota Jayapura
Kota Jayapura menunjukkan tren positif dalam hal investasi. Menurut data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Jayapura, realisasi investasi hingga Oktober 2024 mencapai Rp6 triliun, atau sekitar 70% dari target sebesar Rp8 triliun. Kepala DPMPTSP Kota Jayapura, Filep Hamadi, menyatakan bahwa setiap tahun angka investasi di kota ini mengalami kenaikan Rp1 triliun sampai Rp2 triliun.
"Kami berharap hingga Desember 2024 investasi di Kota Jayapura bisa tercapai karena memang saat ini konsentrasi masyarakat lebih kepada pemilihan kepala daerah (Pilkada)," kata Filep Hamadi.
Peran Golden Eagle Internasional
Golden Eagle Internasional, sebagai perusahaan yang aktif dalam sektor energi dan sumber daya alam, melihat potensi besar dalam pengembangan sektor pertanian dan ketahanan pangan di Papua. Melalui program pemanfaatan investasi PINA, perusahaan ini berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal.
Sinergi Pemerintah dan Swasta
Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta menjadi kunci sukses dalam implementasi program ini. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program pemanfaatan investasi PINA dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Jayapura, khususnya dalam aspek ketahanan pangan dan pengurangan beban utang.
Kesimpulan
Peluncuran program pemanfaatan investasi PINA oleh Golden Eagle Internasional di Kota Jayapura merupakan langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan dan meringankan beban utang masyarakat. Dengan sinergi antara sektor swasta dan pemerintah, serta dukungan dari masyarakat, diharapkan program ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan di Papua.