JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan jumlah pengguna transportasi umum di ibu kota. Dalam upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota yang lebih modern dan ramah lingkungan, Pramono menargetkan peningkatan pengguna transportasi umum sebesar 5%-10% setiap tahunnya. Target ini diharapkan dapat mendorong perubahan signifikan dalam pola mobilitas warga Jakarta, yang selama ini masih bergantung pada kendaraan pribadi.
Sejauh ini, meskipun konektivitas transportasi di Jakarta telah mencapai angka 91%, angka penggunaan transportasi umum masih tergolong rendah, yakni hanya sekitar 21%. Angka ini menunjukkan adanya kesenjangan yang cukup besar antara ketersediaan fasilitas transportasi dan pemanfaatannya oleh masyarakat. Oleh karena itu, Pramono menilai penting untuk mendorong lebih banyak warga untuk beralih menggunakan transportasi umum, sehingga dapat mengurangi tingkat kemacetan dan polusi yang selama ini menjadi persoalan utama di Jakarta.
Konektivitas Transportasi Sudah Mencapai 91%, Namun Penggunaan Masih Rendah
Menurut Pramono, meskipun Jakarta telah membangun infrastruktur transportasi yang sangat baik, mulai dari MRT, LRT, Transjakarta, hingga KRL, penggunaannya masih jauh dari harapan. Konektivitas antar moda transportasi yang sudah terintegrasi dengan baik membuat aksesibilitas semakin mudah. Namun, menurutnya, rendahnya angka penggunaan transportasi umum disebabkan oleh kebiasaan masyarakat yang masih cenderung memilih menggunakan kendaraan pribadi, terutama sepeda motor dan mobil pribadi, yang menyebabkan kemacetan parah di berbagai ruas jalan Jakarta.
"Meskipun konektivitas transportasi kita sudah mencapai 91%, tetapi penggunaan transportasi umum hanya sekitar 21%. Ini artinya, kita harus bekerja keras untuk menarik lebih banyak orang menggunakan transportasi umum," ujar Pramono dalam sebuah konferensi pers kemarin. Ia menambahkan bahwa pemerintah provinsi akan terus berupaya memberikan kemudahan akses, kenyamanan, dan efisiensi dalam menggunakan transportasi umum.
Target Peningkatan Pengguna Transportasi Umum
Untuk mencapai target peningkatan 5%-10% setiap tahun, Pramono menekankan pentingnya melakukan berbagai upaya strategis yang tidak hanya mengandalkan pembangunan infrastruktur, tetapi juga melibatkan kebijakan dan program yang dapat menggugah kesadaran masyarakat. Salah satu langkah yang sudah diambil oleh Pemprov DKI Jakarta adalah dengan memperkenalkan berbagai kebijakan insentif, seperti kartu Jakarta, yang memberikan fasilitas transportasi gratis bagi kelompok masyarakat tertentu, termasuk siswa, lansia, dan pekerja dengan upah rendah.
Gubernur DKI Jakarta juga mengungkapkan bahwa mereka akan terus meningkatkan kualitas pelayanan transportasi umum, seperti meningkatkan frekuensi keberangkatan, memperluas jaringan transportasi, serta mengedepankan teknologi untuk memudahkan para pengguna. Menurutnya, jika kualitas dan kenyamanan transportasi umum dapat ditingkatkan, maka masyarakat akan lebih tertarik untuk beralih dari kendaraan pribadi ke moda transportasi umum.
"Transportasi umum yang nyaman dan mudah diakses akan menjadi pilihan utama bagi masyarakat, apalagi dengan adanya berbagai inovasi seperti aplikasi transportasi yang memberikan informasi secara real-time tentang jadwal dan kepadatan kendaraan. Ini semua akan membuat pengalaman masyarakat dalam menggunakan transportasi umum semakin baik," tambah Pramono.
Mengatasi Kemacetan dan Polusi: Langkah Menuju Jakarta yang Lebih Bersih dan Teratur
Selain meningkatkan penggunaan transportasi umum, Pramono juga menekankan pentingnya mengatasi masalah kemacetan dan polusi di Jakarta. Ia mengungkapkan bahwa masalah kemacetan dan polusi udara merupakan dua isu besar yang harus segera diselesaikan, mengingat dampaknya yang sangat besar terhadap kualitas hidup warganya. Kemacetan yang terjadi setiap hari di Jakarta menyebabkan waktu tempuh yang sangat panjang, sementara polusi udara dari kendaraan bermotor juga turut berkontribusi terhadap masalah kesehatan di ibu kota.
"Untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota yang lebih baik dan lebih ramah lingkungan, kita harus segera mengatasi masalah kemacetan dan polusi. Salah satunya adalah dengan meningkatkan jumlah pengguna transportasi umum dan mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan," tegasnya.
Sebagai bagian dari upaya ini, Pemprov DKI Jakarta juga berencana untuk memperkenalkan lebih banyak bus listrik di Transjakarta serta memperluas jaringan MRT dan LRT. Selain itu, Pramono juga mendorong masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya menggunakan transportasi umum yang lebih ramah lingkungan, seperti bus dan kereta listrik, guna mengurangi emisi karbon dan menciptakan kota yang lebih hijau.
Menargetkan Jakarta Masuk Top 50 Kota Global
Salah satu tujuan besar yang ingin dicapai oleh Pemprov DKI Jakarta adalah menjadikan Jakarta sebagai salah satu kota global yang diperhitungkan di dunia. Pramono menargetkan agar Jakarta bisa berada di posisi 50 besar kota global pada tahun ini. Untuk mencapai tujuan ini, tentunya dibutuhkan upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas hidup warganya, termasuk dalam hal infrastruktur, transportasi, dan keberlanjutan lingkungan.
"Kita ingin Jakarta tidak hanya menjadi kota yang modern dan maju, tetapi juga menjadi kota yang lebih nyaman, bersih, dan teratur. Dengan meningkatkan penggunaan transportasi umum dan mengatasi masalah kemacetan serta polusi, saya yakin kita dapat mencapai target tersebut," ungkap Pramono.
Selain itu, Pramono juga berharap bahwa dengan terus meningkatkan kualitas transportasi umum, Jakarta akan semakin menjadi kota yang layak huni bagi seluruh warganya, baik dari segi kenyamanan, efisiensi, maupun keberlanjutan lingkungan.
Membangun Masa Depan Jakarta yang Lebih Baik
Pada akhirnya, peningkatan penggunaan transportasi umum di Jakarta bukan hanya tentang mengurangi kemacetan dan polusi, tetapi juga tentang menciptakan kota yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, infrastruktur yang memadai, serta partisipasi aktif masyarakat, Jakarta diharapkan bisa menjadi contoh bagi kota-kota besar lainnya di dunia dalam hal pengelolaan transportasi dan mobilitas.
"Semua ini tidak hanya soal angka atau statistik, tetapi tentang menciptakan Jakarta yang lebih baik untuk generasi mendatang. Kami ingin memastikan bahwa Jakarta tidak hanya menjadi ibu kota yang berkembang pesat, tetapi juga menjadi kota yang berkelanjutan dan nyaman untuk dihuni," tutup Pramono.
Dengan upaya yang terus dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta dan dukungan dari seluruh pihak, diharapkan penggunaan transportasi umum akan meningkat secara signifikan, dan Jakarta bisa menjadi kota yang lebih teratur, bersih, serta efisien dalam mengelola mobilitas warganya.