Gas dari Lapangan Mako dan Anambas Siap Disalurkan untuk PLN dan PGN, SKK Migas Pastikan Penandatanganan PJBG Segera Dilaksanakan

Kamis, 08 Mei 2025 | 08:26:47 WIB

JAKARTA – Sektor energi nasional akan segera diperkuat dengan penambahan pasokan gas dari dua lapangan strategis di Indonesia, yakni Lapangan Mako dan Lapangan Anambas. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan bahwa perjanjian jual beli gas (PJBG) dari kedua lapangan tersebut akan ditandatangani dalam waktu dekat.

Informasi ini disampaikan oleh sumber terpercaya dari SKK Migas yang dikutip oleh ruangenergi.com pada Kamis 8 Mei 2025. "Penandatanganan PJBG Mako dan Anambas akan dilaksanakan saat IPA Convex 2025 pertengahan Mei mendatang. Volume gas kurang lebih 110 mmscfd. Gas Mako akan dialirkan ke PLN dan gas Anambas ke PGN," ujar sumber tersebut.

Lapangan Mako dioperasikan oleh Conrad Asia Energy melalui anak perusahaannya, West Natuna Exploration Ltd (WNEL). Sementara itu, Lapangan Anambas dikelola oleh KUFPEC Indonesia (Anambas) B.V., anak perusahaan dari Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (KUFPEC). Kedua perusahaan ini telah menunjukkan komitmen tinggi terhadap penyediaan energi bersih dan andal untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Sejalan dengan arahan Pemerintah Indonesia yang dikeluarkan pada Maret 2025, seluruh produksi gas dari Lapangan Mako diarahkan untuk memenuhi kebutuhan domestik. Fokus utama alokasi gas tersebut adalah untuk PT PLN Energi Primer Indonesia, anak perusahaan dari PT PLN (Persero). Kebijakan ini mencerminkan strategi nasional untuk mengutamakan pemanfaatan sumber daya energi dalam negeri dalam rangka menjamin ketahanan dan kemandirian energi nasional.

"Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memastikan pasokan gas bagi pembangkit listrik nasional dan sektor-sektor strategis lainnya tetap stabil dan mencukupi. Alokasi gas domestik menjadi prioritas dalam menjaga ketahanan energi nasional," kata seorang pejabat SKK Migas yang enggan disebutkan namanya.

Gas dari Lapangan Mako dijadwalkan akan mulai diproduksi secara komersial pada tahun 2026. Dengan kapasitas desain produksi mencapai sekitar 1,24 miliar meter kubik per tahun, lapangan ini diharapkan menjadi salah satu penopang utama kebutuhan energi nasional dalam jangka panjang. Sementara itu, gas dari Lapangan Anambas direncanakan akan dialirkan ke PT Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk mendukung distribusi gas bumi ke sektor industri dan rumah tangga.

Langkah penandatanganan PJBG ini dinilai sebagai terobosan strategis dalam upaya memperkuat bauran energi nasional, mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil impor, serta mendukung program transisi energi bersih yang dicanangkan oleh pemerintah.

Pengamat energi dari Universitas Gadjah Mada, Dr. Irawan Hidayat, menilai langkah ini sangat tepat dan mendesak. "Pengalihan seluruh produksi gas dari lapangan strategis seperti Mako ke pasar domestik adalah keputusan strategis. Ini bukan hanya soal efisiensi energi, tetapi juga mencerminkan keberpihakan pada kepentingan nasional," ujarnya.

Selain mendukung sektor kelistrikan nasional, distribusi gas domestik juga akan membantu mendorong industrialisasi di berbagai wilayah, terutama di kawasan yang tengah berkembang seperti Kepulauan Riau dan Kalimantan Timur. Dalam jangka panjang, hal ini juga diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui penguatan infrastruktur energi.

SKK Migas menyatakan bahwa kerja sama dengan Conrad Asia Energy dan KUFPEC telah berjalan konstruktif dan terus ditingkatkan guna memastikan seluruh proses komersialisasi dan penyaluran gas berjalan sesuai rencana. Kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan juga telah menunjukkan kemajuan signifikan, seiring dengan kesiapan infrastruktur gas di wilayah operasi.

Dengan penambahan suplai dari Lapangan Mako dan Anambas, Indonesia semakin mempertegas posisinya sebagai negara yang memiliki potensi besar dalam hal cadangan dan produksi gas alam. Dalam konteks global, hal ini menjadi sinyal positif bagi investor dan pelaku industri energi bahwa iklim investasi sektor hulu migas Indonesia terus membaik.

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga telah menyatakan dukungannya terhadap langkah percepatan produksi gas ini. "Kami menyambut baik inisiatif SKK Migas dan para operator blok untuk segera menyalurkan gas ke pasar domestik. Ini adalah bagian dari peta jalan transformasi energi Indonesia yang lebih mandiri dan berkelanjutan," kata Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM dalam pernyataan sebelumnya.

Dengan perkembangan ini, masyarakat dan pelaku industri diharapkan dapat merasakan manfaat langsung dari pemanfaatan energi dalam negeri secara optimal. Selain memberikan jaminan pasokan energi, penggunaan gas domestik juga berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon dan mendukung komitmen Indonesia terhadap Paris Agreement.

Ke depan, SKK Migas menegaskan komitmennya untuk terus mendorong optimalisasi lapangan-lapangan gas potensial lainnya guna memenuhi target produksi nasional dan menjaga keberlanjutan energi Indonesia.

"Kami terus berupaya mempercepat proses pengembangan proyek-proyek gas strategis. Dengan dukungan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan, kami optimis target produksi dapat tercapai dan kontribusi sektor hulu migas terhadap perekonomian nasional akan semakin besar," pungkas pejabat SKK Migas tersebut.

Penandatanganan PJBG antara Conrad, KUFPEC, PLN, dan PGN yang dijadwalkan berlangsung dalam ajang IPA Convex 2025 akan menjadi momentum penting dalam sejarah pengelolaan energi nasional. Momentum ini tidak hanya mencerminkan kesiapan infrastruktur dan komitmen investasi, tetapi juga arah baru kebijakan energi Indonesia menuju kemandirian dan keberlanjutan.

Terkini

Harga Tiket dan Jadwal Kapal Pelni Manokwari Sorong

Kamis, 11 September 2025 | 13:57:52 WIB

Panduan Lengkap Cara Mengaktifkan BPJS Nonaktif 2025

Kamis, 11 September 2025 | 13:57:43 WIB

Jadwal KRL Solo Jogja Terbaru Hari Ini 11 September 2025

Kamis, 11 September 2025 | 13:57:42 WIB

Rute dan Jadwal DAMRI Bandara YIA Jogja Hingga Kebumen

Kamis, 11 September 2025 | 13:57:33 WIB