JAKARTA - PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) kembali mencatatkan kinerja positif pada triwulan pertama tahun 2025. Perusahaan yang dikenal sebagai salah satu pemain utama dalam industri konstruksi ini berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp871,59 miliar, menunjukkan ketangguhan perusahaan meskipun kondisi ekonomi yang masih penuh tantangan.
Pencapaian ini tidak lepas dari kontribusi signifikan yang diperoleh dari berbagai proyek infrastruktur, baik yang dikerjakan oleh pemerintah maupun pihak swasta. Selain itu, pendapatan yang diraih pada triwulan I 2025 ini juga mencerminkan komitmen perusahaan untuk terus memperkuat posisinya sebagai salah satu penyedia beton pracetak terkemuka di Indonesia.
Pendorong Kinerja Positif: Proyek Infrastruktur Berkelanjutan
Kinerja positif WIKA Beton pada awal tahun 2025 terutama didorong oleh tingginya permintaan dan peningkatan jumlah proyek infrastruktur yang berjalan. Seperti diketahui, sektor infrastruktur menjadi salah satu prioritas utama dalam pembangunan nasional Indonesia, baik dari pemerintah maupun sektor swasta. Sejumlah proyek besar, seperti jalan tol, jembatan, dan pembangunan fasilitas publik lainnya, berperan besar dalam memacu kinerja WIKA Beton.
“Pencapaian yang kami raih pada triwulan pertama 2025 ini berkat kontribusi dari sektor infrastruktur yang terus berkembang, baik proyek pemerintah maupun swasta,” ujar Direktur Utama WIKA Beton, yang mengungkapkan bahwa tren permintaan beton pracetak terus meningkat, seiring dengan pesatnya perkembangan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah.
Peningkatan kontribusi dari proyek-proyek infrastruktur ini turut meningkatkan optimisme perusahaan untuk mencapai target yang telah ditetapkan pada tahun 2025. Sebagai penyedia bahan konstruksi utama, WIKA Beton memastikan bahwa kualitas dan kapasitas produksinya selalu dapat memenuhi permintaan pasar, sekaligus mendukung kelancaran proyek-proyek yang sedang berjalan.
Nilai Kontrak Baru Mencapai Rp1,11 Triliun
Selain pendapatan yang positif, WIKA Beton juga berhasil mencatatkan nilai kontrak baru yang cukup signifikan sepanjang triwulan pertama tahun 2025. Hingga Maret 2025, perusahaan berhasil meraih kontrak baru senilai Rp1,11 triliun, angka yang menunjukkan optimisme yang tinggi dalam menghadapi tahun ini.
Menurut laporan yang diterima, sektor infrastruktur menjadi penyumbang terbesar dalam pencapaian kontrak baru ini, dengan porsi sebesar 49,44%. Sektor ini mencakup beragam proyek infrastruktur besar yang masih berlangsung dan terus membuka peluang bagi WIKA Beton untuk terlibat lebih dalam dalam proyek-proyek nasional maupun regional.
Selain itu, sektor industri juga memberikan kontribusi penting dengan porsi sebesar 25,27%. Sektor ini meliputi penyediaan beton untuk berbagai proyek pabrik dan fasilitas industri yang terus berkembang seiring dengan upaya Indonesia dalam meningkatkan kapasitas produksinya di berbagai sektor.
Kontribusi Sektor Lain
Sektor-sektor lain juga memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap kontrak baru yang diraih oleh perusahaan. Sektor listrik menyumbang sebesar 11,88%, properti 11,52%, tambang 1,42%, dan energi 0,47%. Meski porsi sektor-sektor ini relatif lebih kecil, namun secara keseluruhan mereka tetap menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam strategi diversifikasi portofolio bisnis WIKA Beton.
Perusahaan juga terus berupaya untuk meningkatkan jangkauan pasar dan memperluas kerjasama dengan lebih banyak sektor, guna menjaga keberlanjutan kinerja yang positif ini. Hal ini sejalan dengan visi WIKA Beton untuk menjadi perusahaan beton pracetak yang tidak hanya fokus pada sektor konstruksi, tetapi juga memberikan kontribusi besar pada berbagai sektor ekonomi lainnya.
Proyeksi Pertumbuhan WIKA Beton untuk Tahun 2025
Melihat pencapaian yang cukup baik pada triwulan pertama, WIKA Beton optimis dapat terus menjaga kinerjanya sepanjang tahun 2025. Proyeksi pertumbuhan yang sehat tercermin dalam sejumlah langkah strategis yang terus dijalankan oleh manajemen perusahaan.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas produk dan layanan kami, serta memperluas jangkauan pasar ke berbagai sektor industri dan infrastruktur lainnya. Dengan terus berinovasi, kami yakin WIKA Beton akan tetap menjadi pemimpin pasar di industri beton pracetak di Indonesia,” tambah Direktur Utama WIKA Beton.
Perusahaan ini juga mengandalkan penerapan teknologi baru dalam proses produksinya untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional. Selain itu, WIKA Beton juga berfokus pada pengembangan sumber daya manusia untuk memastikan bahwa setiap proyek yang dijalankan dapat diselesaikan dengan tepat waktu dan berkualitas tinggi.
Tantangan di Masa Depan: Menjaga Kestabilan Pasokan dan Biaya Material
Namun demikian, meskipun kinerja perusahaan tercatat positif, WIKA Beton juga menghadapi sejumlah tantangan yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah kestabilan pasokan bahan baku dan fluktuasi harga material yang dapat mempengaruhi margin keuntungan perusahaan. Untuk itu, perusahaan terus bekerja sama dengan pemasok bahan baku untuk memastikan kelancaran pasokan material berkualitas dengan harga yang kompetitif.
Tantangan lainnya adalah persaingan yang semakin ketat di industri beton pracetak. Dengan semakin banyaknya pemain yang masuk ke pasar, WIKA Beton harus mampu mempertahankan keunggulannya melalui inovasi produk dan peningkatan efisiensi operasional.
Optimisme WIKA Beton untuk Tahun 2025
Dengan pendapatan yang tercatat sebesar Rp871,59 miliar pada triwulan pertama 2025 dan pencapaian kontrak baru senilai Rp1,11 triliun, WIKA Beton tetap berada dalam jalur yang tepat untuk mencapai target yang telah ditetapkan pada tahun ini. Dengan kontribusi yang kuat dari sektor infrastruktur dan sektor lainnya, WIKA Beton menunjukkan komitmennya untuk terus berkembang dan berinovasi, sekaligus menghadapi tantangan yang ada dengan strategi yang matang.
“Kami terus berupaya untuk menjaga kinerja positif ini dengan inovasi yang berkelanjutan dan komitmen tinggi terhadap kualitas,” tutup Direktur Utama WIKA Beton.