Harga BBM Turun Lagi per 6 Mei 2025, Berikut Daftar Lengkap Harga Terbaru di Seluruh SPBU Pertamina

Selasa, 06 Mei 2025 | 08:27:29 WIB

JAKARTA - Harga bahan bakar minyak (BBM) di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia kembali mengalami penurunan. Penyesuaian harga terbaru ini berlaku mulai Selasa, 6 Mei 2025, dan mencerminkan respons perusahaan terhadap dinamika harga minyak dunia dan kebijakan energi nasional.

Kabar turunnya harga BBM ini menjadi angin segar bagi masyarakat dan pelaku usaha di tengah tekanan inflasi dan fluktuasi harga komoditas lainnya. PT Pertamina (Persero) sebagai operator utama distribusi BBM nasional, telah mengumumkan bahwa harga BBM untuk sejumlah produk tetap berada pada tingkat yang sama seperti 1 Mei 2025, namun secara umum harga BBM telah mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya.

Penyesuaian Harga Berlaku Nasional

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari situs resmi dan jaringan SPBU Pertamina, harga BBM nonsubsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, hingga Pertamina Dex saat ini masih mengacu pada harga per 1 Mei 2025. Tidak ada perubahan tambahan pada tanggal 6 Mei dari Pertamina, namun harga ini tetap menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan dengan April 2025.

Sementara itu, operator SPBU swasta Vivo Energy Indonesia melakukan penyesuaian harga BBM per 5 Mei 2025, menjadikannya satu-satunya penyedia BBM yang melakukan revisi harga jelang tanggal 6 Mei. Penyesuaian harga oleh Vivo menunjukkan dinamika pasar bahan bakar yang semakin kompetitif, di mana operator swasta mulai aktif menyesuaikan harga mengikuti harga minyak mentah global.

Daftar Harga BBM di SPBU Pertamina per 6 Mei 2025

Berikut ini adalah daftar harga BBM Pertamina per liter di berbagai wilayah Indonesia berdasarkan zona harga yang ditentukan pemerintah:

1. Pertalite (RON 90):
Rp 10.000/liter – Harga tetap, tidak mengalami penyesuaian sejak April 2024. Masih menjadi BBM bersubsidi dan tersedia luas.

2. Pertamax (RON 92):
Rp 12.400/liter – Turun dari harga sebelumnya Rp 13.000/liter pada Maret 2025.

3. Pertamax Turbo (RON 98):
Rp 14.400/liter – Turun dari Rp 15.500/liter pada bulan sebelumnya.

4. Dexlite (CN 51):
Rp 13.700/liter – Turun dari Rp 14.550/liter.

5. Pertamina Dex (CN 53):
Rp 14.500/liter – Turun dari Rp 15.600/liter.

Harga tersebut berlaku di wilayah DKI Jakarta dan daerah dengan zona harga yang sama. Di wilayah Indonesia bagian timur atau wilayah kepulauan, harga bisa sedikit lebih tinggi karena perbedaan biaya distribusi.

Penurunan Harga BBM Didukung Tren Global

Turunnya harga BBM nasional tidak lepas dari anjloknya harga minyak mentah dunia dalam beberapa pekan terakhir. Harga minyak Brent bahkan sempat berada di bawah USD 70 per barel, level terendah dalam empat tahun terakhir, dipicu oleh kekhawatiran atas melemahnya permintaan global dan kelebihan pasokan dari negara-negara OPEC+.

“Kami terus melakukan evaluasi harga BBM secara berkala, mengacu pada rata-rata harga minyak mentah dan indikator biaya distribusi serta pajak yang berlaku. Penyesuaian ini dilakukan demi menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat,” ujar Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, seperti dikutip dari rilis resmi perusahaan.

Fadjar menambahkan bahwa kebijakan penyesuaian harga ini juga sejalan dengan arahan pemerintah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan konsumen dan keberlanjutan bisnis distribusi energi nasional.

Vivo Sesuaikan Harga Lebih Awal

Berbeda dengan Pertamina, SPBU Vivo melakukan penyesuaian harga per 5 Mei 2025. Berdasarkan pantauan di lapangan dan informasi dari situs resmi perusahaan, harga produk Revvo 90, Revvo 92, dan Revvo 95 mengalami koreksi menurun sebesar Rp 200–Rp 500 per liter tergantung wilayah.

Langkah agresif dari Vivo ini memperlihatkan bahwa pasar BBM Indonesia semakin kompetitif, mendorong perusahaan untuk bersaing dalam menawarkan harga terbaik kepada konsumen.

“Sebagai operator BBM swasta, kami mengikuti regulasi pemerintah dan perkembangan harga minyak internasional. Penyesuaian harga dilakukan untuk menjaga daya saing dan memberikan alternatif pilihan bahan bakar yang terjangkau,” ujar juru bicara Vivo Energy Indonesia.

Dampak Penurunan Harga BBM Terhadap Masyarakat

Penyesuaian harga BBM tentu membawa dampak positif bagi daya beli masyarakat, terutama di tengah tekanan ekonomi yang masih berlangsung akibat berbagai faktor global. Biaya transportasi harian dapat ditekan, dan pelaku usaha logistik maupun manufaktur bisa mengurangi ongkos operasionalnya.

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eko Listiyanto, mengatakan bahwa penurunan harga BBM bisa memberikan stimulus jangka pendek terhadap konsumsi rumah tangga.

“Ketika harga energi seperti BBM turun, konsumen akan memiliki ruang lebih untuk pengeluaran lain. Ini bisa membantu menjaga pertumbuhan konsumsi domestik yang selama ini menjadi motor ekonomi nasional,” ujar Eko.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa penurunan harga BBM harus dikelola dengan hati-hati agar tidak mengganggu neraca fiskal, terutama jika berkaitan dengan BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar.

Penyesuaian harga BBM nasional per 6 Mei 2025 menunjukkan sinyal positif bagi perekonomian dan konsumen. Di tengah harga minyak dunia yang terus menurun, pemerintah dan operator energi seperti Pertamina dan Vivo terus menyesuaikan harga agar tetap relevan dengan kondisi pasar.

Langkah ini diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat, mendorong stabilitas harga, serta memperkuat daya saing sektor energi nasional. Meskipun demikian, pemerintah dan pelaku industri tetap perlu waspada terhadap gejolak pasar global, agar kebijakan harga yang diterapkan tetap adaptif dan berkelanjutan.

Terkini