Pertambangan Ramah Lingkungan: Dari Angan Menjadi Keniscayaan di Indonesia

Selasa, 06 Mei 2025 | 08:37:16 WIB

JAKARTA - Konsep pertambangan ramah lingkungan di Indonesia kini bukan lagi sekadar wacana, melainkan telah menjadi kebutuhan mendesak dalam menghadapi tantangan lingkungan dan ekonomi. Meskipun aktivitas pertambangan secara inheren menyebabkan kerusakan lingkungan, pendekatan yang berkelanjutan menekankan pada mitigasi dampak negatif, termasuk reklamasi lahan bekas tambang untuk mendukung pertumbuhan vegetasi dan ekosistem yang sehat.

Kontribusi Sektor Pertambangan terhadap Ekonomi Nasional

Sektor pertambangan tetap menjadi pilar penting dalam perekonomian Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2024, sektor ini termasuk dalam lima besar lapangan usaha dengan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, bersama dengan industri pengolahan, perdagangan, pertanian, dan konstruksi . Data BPS juga menunjukkan bahwa pada triwulan III tahun 2024, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 1,50 persen dibandingkan triwulan sebelumnya, dengan sektor pertambangan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan tersebut .

Upaya Menuju Pertambangan Berkelanjutan

Berbagai inisiatif telah dilakukan untuk mendorong praktik pertambangan yang lebih ramah lingkungan. Salah satunya adalah pengembangan teknologi reaktor plasma hidrogen untuk produksi logam, yang dianggap lebih bersih dan efisien dibandingkan metode konvensional . Selain itu, perusahaan seperti Merdeka Copper Gold telah menunjukkan komitmen terhadap pengelolaan air yang efektif dan ramah lingkungan di sektor pertambangan, serta memiliki roadmap untuk mencapai nol emisi bersih pada tahun 2050 .

Regulasi dan Tantangan Implementasi

Pemerintah Indonesia telah melakukan revisi terhadap Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba) untuk memperkuat regulasi sektor ini. Namun, revisi tersebut juga menimbulkan kontroversi, terutama terkait potensi degradasi lingkungan jika tidak diimbangi dengan pengawasan yang ketat. Pemerintah diharapkan memastikan bahwa entitas yang terlibat dalam sektor pertambangan memenuhi standar kompetensi dan mampu menjalankan operasional tambang secara profesional dan ramah lingkungan.

Peran Teknologi dan Inovasi

Inovasi teknologi menjadi kunci dalam mewujudkan pertambangan berkelanjutan. Penggunaan teknologi canggih dalam pengolahan air tambang, seperti yang dilakukan oleh Merdeka Copper Gold, membuktikan bahwa pengelolaan air yang efektif dan ramah lingkungan dapat diterapkan di sektor tambang yang dikenal memiliki kebutuhan air tinggi . Selain itu, pengembangan teknologi reaktor plasma hidrogen untuk produksi logam menunjukkan potensi besar dalam mengurangi dampak lingkungan dari proses pertambangan .

Komitmen terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Praktik pertambangan yang ramah lingkungan juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 13 tentang aksi terhadap perubahan iklim. Perusahaan-perusahaan pertambangan di Indonesia didorong untuk mengadopsi praktik yang mendukung pencapaian SDGs, termasuk melalui pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab dan pengurangan emisi karbon.

Pertambangan ramah lingkungan di Indonesia kini menjadi keniscayaan, bukan sekadar angan-angan. Dengan kontribusi signifikan sektor pertambangan terhadap ekonomi nasional, penting bagi semua pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa praktik pertambangan dilakukan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab. Melalui inovasi teknologi, regulasi yang ketat, dan komitmen terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan, Indonesia dapat mengembangkan sektor pertambangan yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.

Terkini