Siasat Jitu Investasi di Tengah Ekonomi Lesu: Peluang dan Tantangannya

Senin, 05 Mei 2025 | 10:46:31 WIB

JAKARTA - Saat ekonomi global dan domestik tertekan, banyak investor yang merasa khawatir tentang potensi keuntungan di pasar. Perang dagang yang berlangsung sepanjang tahun 2025 diprediksi semakin memperburuk kondisi ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Kondisi ini membuat banyak pihak mempertanyakan, di sektor investasi manakah yang masih memiliki peluang untuk tumbuh? Menurut para ekonom, seperti Emil Muhamad dari Bahana TCW Investment Management, meski pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan melambat, ada beberapa aset investasi yang masih dapat memberikan keuntungan, meskipun dalam konteks yang penuh tantangan.

Ekonomi Global dan Dampak Perang Dagang

Berdasarkan proyeksi, dampak perang dagang yang melibatkan kekuatan besar seperti Amerika Serikat dan Tiongkok telah mempengaruhi banyak sektor perekonomian, baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu sektor yang sangat terimbas adalah perdagangan komoditas, yang merupakan salah satu pilar ekonomi Indonesia. Harga-harga komoditas yang tidak stabil menjadi salah satu faktor yang menambah tekanan terhadap ekonomi domestik.

Emil Muhamad, Ekonom dari Bahana TCW Investment Management, menegaskan bahwa pelambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada sisa tahun 2025 tidak bisa dihindari. "Kita tak bisa menafikan bahwa perang dagang global memiliki dampak signifikan terhadap harga komoditas dan rantai pasokan yang ada, yang pada gilirannya memperburuk kondisi ekonomi Indonesia," ungkap Emil dalam wawancaranya.

Namun, meskipun situasi ekonomi yang tidak menentu ini, Emil memberikan sinyal positif tentang peluang investasi tertentu yang tetap dapat memberikan hasil menguntungkan, meskipun pasar secara keseluruhan lebih lambat.

Mencari Peluang Investasi di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Salah satu sektor yang diperkirakan tetap memiliki potensi meskipun dalam kondisi ekonomi yang lesu adalah pasar saham, khususnya pada perusahaan-perusahaan yang memiliki fundamental yang kuat dan mampu bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Emil menyarankan agar investor lebih cermat dalam memilih saham, terutama yang memiliki basis pasar yang luas dan stabil. "Investasi di saham blue chip yang memiliki fundamental yang kuat, seperti sektor perbankan dan energi, bisa menjadi pilihan yang baik. Perusahaan-perusahaan ini telah terbukti tahan banting meskipun kondisi ekonomi global tidak menentu," jelasnya.

Selain itu, sektor yang berfokus pada teknologi dan digitalisasi juga dapat menjadi pilihan yang menjanjikan. Seiring dengan perkembangan digitalisasi yang terus berkembang pesat di Indonesia, banyak perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi dan layanan digital mampu beradaptasi dengan baik, bahkan dalam kondisi ekonomi yang lebih lemah. "Meski pasar saham secara umum mengalami volatilitas, sektor teknologi dan digitalisasi memiliki prospek jangka panjang yang cukup baik," tambah Emil.

Investasi Alternatif: Emas dan Obligasi Negara

Di luar pasar saham, ada pula investasi alternatif yang bisa dipertimbangkan oleh investor yang lebih berhati-hati dengan fluktuasi pasar. Emas, misalnya, selalu menjadi instrumen investasi yang aman di masa ketidakpastian ekonomi. Selama beberapa tahun terakhir, harga emas menunjukkan kenaikan yang stabil, apalagi di tengah ancaman inflasi dan ketidakpastian pasar keuangan global.

Selain itu, obligasi negara juga dapat menjadi pilihan yang menarik, mengingat bahwa surat utang negara memberikan tingkat pengembalian yang relatif stabil dan aman dibandingkan dengan saham. Dalam keadaan ekonomi yang lesu, instrumen investasi yang aman seperti ini seringkali menjadi daya tarik tersendiri bagi investor yang mencari proteksi terhadap risiko pasar yang lebih tinggi.

"Untuk investor yang ingin meminimalisir risiko, obligasi negara dan logam mulia seperti emas adalah pilihan yang bijaksana. Mereka memberikan imbal hasil yang relatif stabil dan menjadi tempat berlindung dari ketidakpastian pasar," kata Emil.

Diversifikasi: Kunci untuk Mengurangi Risiko

Di tengah gejolak ekonomi, diversifikasi menjadi strategi penting bagi investor. Emil Muhamad menekankan pentingnya penyebaran investasi di berbagai instrumen agar tidak terlalu bergantung pada satu jenis aset saja. "Diversifikasi merupakan langkah yang sangat penting, terutama di masa ketidakpastian. Dengan menyebarkan investasi ke berbagai sektor, investor dapat mengurangi risiko yang mungkin timbul dari volatilitas pasar yang tinggi," ujarnya.

Sebagai contoh, seorang investor dapat mempertimbangkan untuk memiliki portofolio yang terdiri dari saham, obligasi, properti, dan logam mulia. Dengan cara ini, meskipun satu aset mengalami penurunan nilai, aset lainnya yang mungkin lebih stabil dapat memberikan keuntungan atau paling tidak mengurangi kerugian.

Strategi Investasi yang Tepat untuk Menghadapi Ketidakpastian

Ketika berbicara mengenai strategi investasi di tengah ketidakpastian, Emil memberikan beberapa saran yang relevan bagi para investor. Pertama, investor perlu memastikan bahwa mereka selalu melakukan riset sebelum berinvestasi. Mengetahui proyeksi ekonomi, pergerakan pasar, dan tren global akan membantu mereka mengambil keputusan yang lebih tepat.

Kedua, penting untuk berinvestasi dengan tujuan jangka panjang. Meski pasar mungkin menghadapi tekanan dalam jangka pendek, berfokus pada investasi jangka panjang dalam aset yang solid dapat membantu investor melewati masa-masa sulit dengan lebih tenang. "Jangan terlalu terpengaruh dengan fluktuasi pasar jangka pendek. Fokuslah pada strategi jangka panjang yang dapat bertahan dalam berbagai kondisi pasar," kata Emil.

Terakhir, perhatikan pula kebutuhan likuiditas. Setiap investor harus memiliki keseimbangan antara investasi yang dapat dicairkan dengan mudah dan investasi yang membutuhkan waktu lebih lama untuk memberikan hasil.

Kesimpulan: Menavigasi Tantangan Ekonomi dengan Investasi Cerdas

Meskipun ekonomi Indonesia dan dunia menghadapi banyak tantangan akibat dampak perang dagang dan ketidakpastian global lainnya, masih ada banyak peluang bagi investor yang cerdas dalam memilih instrumen investasi. Menurut Emil Muhamad, dengan melakukan diversifikasi, berinvestasi pada sektor yang solid, dan memanfaatkan instrumen investasi yang aman seperti emas dan obligasi, investor dapat tetap mendapatkan hasil yang menguntungkan meskipun di tengah ekonomi yang lesu.

Sebagai tambahan, penting bagi investor untuk tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. Ketika pasar mengalami volatilitas, pendekatan yang tenang dan terencana jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan mengikuti gejolak pasar yang dapat mengarah pada keputusan impulsif. "Investasi yang cerdas memerlukan kesabaran dan perencanaan matang. Dengan strategi yang tepat, meskipun ekonomi lesu, investor tetap dapat memperoleh keuntungan yang optimal," tutup Emil.

Terkini

Liburan Seru Berenang Bersama Hiu Karimunjawa

Kamis, 11 September 2025 | 16:38:27 WIB

Rekomendasi 3 Coto Makassar Terlezat di Surabaya

Kamis, 11 September 2025 | 16:38:26 WIB

Update Harga Sembako Jogja 11 September 2025 Terbaru

Kamis, 11 September 2025 | 16:38:22 WIB

Langkah Mudah Cek Bansos BPNT 2025 Online

Kamis, 11 September 2025 | 16:38:21 WIB