JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, menegaskan bahwa dirinya tidak ingin memegang jabatan tersebut seumur hidup. Pernyataan ini muncul setelah adanya pembicaraan mengenai aturan terkait masa jabatan ketua umum di organisasi sepak bola dunia, di mana beberapa negara lainnya membolehkan ketua asosiasi sepak bola menjabat tanpa batasan waktu.
Dalam keterangan yang diberikan kepada awak media, Erick menyampaikan bahwa ia tidak merasa perlu untuk memperpanjang masa jabatan lebih dari yang telah diatur dalam Statuta PSSI. "Saya tidak ingin memegang jabatan ini seumur hidup. PSSI memiliki mekanisme pemilihan yang jelas dan transparan," ujar Erick Thohir, yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN Indonesia.
Aturan Masa Jabatan di PSSI
Berdasarkan Statuta PSSI 2019, jabatan Ketua Umum PSSI dipilih melalui Kongres Luar Biasa (KLB) setiap empat tahun sekali. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan adanya regenerasi kepemimpinan dan memberi kesempatan kepada calon baru untuk memimpin organisasi. Pasal 38 dalam Statuta tersebut menyebutkan bahwa seorang ketua umum bisa menjabat lebih dari tiga kali masa jabatan jika memperoleh persetujuan dari kongres. Namun, Erick Thohir menekankan bahwa ia tidak tertarik dengan kemungkinan ini.
"Saya percaya pada sistem demokrasi dalam PSSI. Kepemimpinan harus selalu dibuka untuk evaluasi dan pembaharuan. Saya tidak ingin jadi ketua seumur hidup, dan saya ingin memastikan bahwa PSSI terus berkembang dengan pemimpin-pemimpin yang berintegritas," lanjut Erick, yang sejak menjabat sebagai Ketua Umum PSSI pada 2019, sudah banyak melakukan perubahan besar untuk memajukan sepak bola Indonesia.
PSSI dan Pengaruh Internasional
Erick juga mengungkapkan bahwa dalam beberapa negara, ketua asosiasi sepak bola bisa menjabat tanpa batasan waktu. Namun, dia menegaskan bahwa hal itu tidak berlaku di Indonesia, di mana sudah ada aturan yang jelas terkait masa jabatan ketua umum.
“Di beberapa negara, mereka membolehkan ketua asosiasi sepak bola menjabat tanpa batasan. Tetapi saya percaya bahwa sistem ini tidak sesuai dengan nilai yang ingin kami bangun di PSSI. Kami harus terus berupaya agar sepak bola Indonesia lebih maju, lebih profesional, dan tentunya lebih transparan,” ungkap Erick Thohir.
Namun demikian, ia mengakui bahwa di beberapa negara, aturan mengenai masa jabatan ini berbeda. Beberapa asosiasi sepak bola internasional memiliki ketua yang menjabat dalam waktu yang lebih panjang tanpa adanya batasan. "Namun itu tidak berarti kita harus mengikuti hal yang sama di Indonesia. Kita perlu menyesuaikan dengan kondisi dan budaya organisasi kita," tambah Erick.
Komitmen Erick Thohir Terhadap Kemajuan PSSI
Dalam beberapa tahun kepemimpinannya di PSSI, Erick Thohir telah mengimplementasikan berbagai perubahan yang signifikan. Mulai dari memperbaiki sistem kompetisi liga domestik hingga meningkatkan kualitas pelatihan untuk para pelatih dan wasit di Indonesia. Kepemimpinannya juga membawa Indonesia menjadi tuan rumah untuk beberapa ajang internasional, seperti Piala Dunia U-20 2023.
Erick juga menekankan pentingnya reformasi struktural di dalam PSSI untuk menciptakan lingkungan yang lebih profesional dan berkelanjutan bagi perkembangan sepak bola Indonesia. "Saya ingin PSSI lebih dari sekadar sebuah organisasi yang menangani kompetisi sepak bola, tetapi juga berperan dalam membangun ekosistem sepak bola yang kuat dari level grassroots hingga profesional," kata Erick Thohir.
Mengutamakan Demokrasi dalam Pemilihan
Salah satu hal yang terus ditekankan oleh Erick adalah pentingnya menjaga proses pemilihan yang transparan dan demokratis. PSSI harus bisa menjadi contoh bagi organisasi olahraga lainnya dalam menerapkan prinsip-prinsip demokrasi yang baik.
Erick mengatakan bahwa PSSI akan terus berupaya melakukan reformasi dalam segala aspek, dari manajemen hingga pelaksanaan kompetisi. Ia menambahkan bahwa meskipun ada pihak-pihak yang mungkin merasa tidak puas dengan kebijakan yang diambil, PSSI akan tetap fokus pada tujuan besar untuk memajukan sepak bola Indonesia.
Pemilihan Ketua Umum PSSI yang Transparan
Seiring dengan dekatnya waktu pelaksanaan Kongres PSSI, banyak pihak yang mulai membicarakan kemungkinan perubahan dalam struktur kepemimpinan organisasi. Namun, Erick Thohir menegaskan bahwa PSSI akan tetap mengikuti mekanisme yang ada.
"Saya percaya bahwa setiap keputusan yang diambil oleh kongres akan mencerminkan aspirasi seluruh elemen sepak bola Indonesia. PSSI akan terus menjalankan mekanisme pemilihan yang adil dan transparan, dengan tujuan terbaik untuk sepak bola Indonesia," kata Erick Thohir.
PSSI akan memastikan bahwa seluruh proses pemilihan dilakukan dengan penuh integritas, tanpa adanya intervensi atau tekanan dari pihak manapun. "Yang terpenting adalah keberlanjutan dan kesuksesan sepak bola Indonesia ke depan. Siapa pun yang terpilih nanti, harus mampu membawa PSSI ke arah yang lebih baik," tambahnya.
Erick Thohir menegaskan bahwa meskipun ada sistem yang membolehkan ketua asosiasi sepak bola menjabat tanpa batasan, dia lebih memilih untuk mengikuti sistem yang sudah diatur dalam Statuta PSSI. Dengan pendekatan demokratis dan transparan, Erick ingin memastikan bahwa masa depan sepak bola Indonesia berada di jalur yang tepat. Kepemimpinannya akan selalu mengutamakan keberlanjutan dan kemajuan, serta memberi ruang bagi regenerasi kepemimpinan yang lebih baik.
PSSI, di bawah kepemimpinan Erick, terus berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang profesional dan berkelanjutan, serta mendorong kemajuan sepak bola Indonesia di tingkat domestik maupun internasional.