JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 1 Jakarta telah melakukan rekayasa perjalanan untuk sejumlah kereta api jarak jauh yang berangkat dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Jakarta pada Kamis, 1 Mei 2025. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap potensi kemacetan yang timbul akibat adanya kegiatan peringatan Hari Buruh yang diselenggarakan di kawasan Monas (Monumen Nasional) pada hari ini.
Peringatan Hari Buruh yang biasanya melibatkan massa dalam jumlah besar memicu peningkatan arus lalu lintas di pusat kota Jakarta. Dalam rangka mengantisipasi gangguan terhadap kelancaran perjalanan kereta api, KAI Daop 1 Jakarta memutuskan untuk melakukan pemberhentian luar biasa bagi 39 kereta api jarak jauh yang berangkat dari dua stasiun utama di Jakarta, yaitu Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen.
39 Kereta Api Terkena Rekayasa Perjalanan
Menurut Ixfan Hendriwintoko, Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, sebanyak 39 perjalanan kereta api jarak jauh yang keberangkatannya dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen akan berhenti di Stasiun Jatinegara. Dari jumlah tersebut, 21 kereta api berasal dari Stasiun Gambir, sementara sisanya berasal dari Stasiun Pasar Senen. Pemberhentian luar biasa ini dilakukan untuk meminimalisir dampak kemacetan lalu lintas di sekitar Monas dan memberikan kenyamanan serta keselamatan bagi penumpang.
“Langkah ini kami ambil untuk menghindari penumpukan penumpang di stasiun Gambir dan Pasar Senen yang dapat terjadi akibat kemacetan. Dengan pemberhentian luar biasa di Stasiun Jatinegara, penumpang dapat dengan mudah melanjutkan perjalanan mereka menuju tujuan akhir tanpa adanya gangguan yang berarti,” jelas Ixfan Hendriwintoko melalui keterangannya.
Tujuan Rekayasa Perjalanan: Menjaga Kelancaran dan Keamanan
Ixfan Hendriwintoko menambahkan, rekayasa perjalanan ini merupakan bagian dari upaya KAI untuk menjaga kelancaran perjalanan dan meminimalkan keterlambatan yang mungkin terjadi akibat kemacetan parah di sekitar kawasan Monas. Selain itu, hal ini juga dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya penumpukan penumpang yang berdesakan di stasiun-stasiun utama seperti Gambir dan Pasar Senen.
“Setiap tahunnya, peringatan Hari Buruh di Monas dapat menyebabkan kemacetan luar biasa di sekitar pusat kota, khususnya kawasan sekitar Monas. Oleh karena itu, kami mengatur agar 39 kereta api tersebut berhenti di Stasiun Jatinegara, yang lebih mudah dijangkau oleh penumpang dan tidak terpengaruh oleh kemacetan di kawasan Monas,” tambah Ixfan.
Pemberhentian Luar Biasa: Menghindari Gangguan pada Perjalanan
Pemberhentian luar biasa yang dilakukan di Stasiun Jatinegara memberikan beberapa keuntungan bagi penumpang. Di antaranya adalah menghindari penumpukan penumpang di stasiun-stasiun besar seperti Gambir dan Pasar Senen, serta memberikan alternatif bagi mereka yang mungkin terhambat perjalanannya akibat kemacetan di pusat kota.
Selain itu, penumpang yang berhenti di Stasiun Jatinegara dapat menggunakan akses transportasi publik lainnya, seperti bus atau angkutan umum lainnya, untuk melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir mereka. Hal ini diharapkan dapat mempercepat pergerakan penumpang serta mengurangi dampak dari gangguan lalu lintas yang mungkin terjadi sepanjang hari.
Dampak Positif bagi Masyarakat dan Penumpang
Menurut Ixfan Hendriwintoko, pemberhentian luar biasa di Stasiun Jatinegara juga memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin menghindari kerumunan atau penutupan akses jalan di sekitar Monas. Dengan adanya alternatif tempat pemberhentian yang tidak terpengaruh oleh kegiatan peringatan Hari Buruh, penumpang dapat dengan mudah melanjutkan perjalanan tanpa khawatir terjebak kemacetan.
“Masyarakat yang menginginkan alternatif pemberhentian selain di Gambir atau Pasar Senen dapat dengan mudah memanfaatkan pemberhentian di Jatinegara. Kami berharap langkah ini akan memberikan kenyamanan dan kelancaran perjalanan bagi seluruh penumpang,” ujarnya.
Kesiapan KAI Menangani Peningkatan Lalu Lintas Kereta Api
PT KAI Daop 1 Jakarta telah mempersiapkan dengan matang segala kemungkinan gangguan yang dapat terjadi selama kegiatan Hari Buruh di Monas. Selain rekayasa perjalanan, KAI juga mengerahkan petugas tambahan di Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen, dan Stasiun Jatinegara untuk mengatur kelancaran arus penumpang.
Peningkatan jumlah petugas ini diharapkan dapat membantu mengatur penumpang, memberikan informasi yang diperlukan, serta menjaga agar proses keberangkatan dan kedatangan kereta berjalan dengan lancar tanpa adanya hambatan berarti. Di sisi lain, petugas juga akan memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku, memastikan bahwa semua penumpang tetap menjaga jarak dan mengikuti prosedur keselamatan di stasiun dan dalam perjalanan kereta api.
KAI Berkomitmen Memberikan Layanan Terbaik
Ixfan Hendriwintoko mengakhiri pernyataan dengan menegaskan komitmen KAI untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi penumpang. Ia menambahkan, meskipun terdapat perubahan dalam jadwal perjalanan akibat kegiatan Hari Buruh, pihaknya akan memastikan bahwa seluruh penumpang dapat sampai tujuan dengan aman dan tepat waktu.
“Penting bagi kami untuk memastikan bahwa meskipun ada rekayasa perjalanan, penumpang tetap bisa melanjutkan perjalanan dengan aman dan nyaman. Kami terus berupaya agar pelayanan kami tetap maksimal dan sesuai dengan harapan masyarakat,” pungkas Ixfan Hendriwintoko.
Langkah Strategis KAI dalam Menghadapi Peringatan Hari Buruh
Rekayasa perjalanan yang dilakukan PT KAI Daop 1 Jakarta dengan pemberhentian luar biasa di Stasiun Jatinegara merupakan langkah strategis untuk menghadapi kemacetan yang disebabkan oleh peringatan Hari Buruh di Monas. Dengan adanya langkah ini, KAI berharap penumpang dapat tetap melanjutkan perjalanan mereka tanpa hambatan dan menikmati perjalanan yang lebih lancar. Keputusan ini juga memperlihatkan upaya KAI dalam menjaga kenyamanan dan keselamatan penumpang, serta meningkatkan efisiensi transportasi kereta api di Jakarta.