JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa investor asing masih melihat Indonesia sebagai salah satu negara yang aman untuk berinvestasi. Hal ini tercermin dari stabilitas imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) yang terus terjaga, menunjukkan adanya kepercayaan terhadap pengelolaan ekonomi Indonesia yang dinilai stabil.
Menurut Sri Mulyani, stabilitas ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, ditunjang oleh pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta kebijakan makroekonomi yang cermat, telah membuat Indonesia tetap menjadi tujuan utama bagi investor asing.
"Ekonomi, APBN, dan makro yang stabil menjadi bukti Indonesia salah satu tempat yang dianggap sebagai pilihan utama bagi investasi. Hal ini tercermin dari yield SBN yang tetap dipercaya dan stabil. Artinya, SBN kita tidak dijual atau dibuang oleh investor asing. Cost of fund atau biaya dana masih terkendali dengan baik," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBNKita yang berlangsung di Jakarta pada Rabu, 30 April 2025.
Stabilitas Yield SBN Menjadi Indikator Kepercayaan Investor
Imbal hasil atau yield pada SBN yang tetap stabil adalah salah satu indikator penting yang mencerminkan sentimen positif investor asing terhadap kondisi ekonomi Indonesia. Yield yang stabil menunjukkan bahwa investor asing percaya terhadap prospek ekonomi Indonesia, serta menganggap investasi di Indonesia relatif aman meskipun ada ketidakpastian ekonomi global.
Secara spesifik, yield SBN Indonesia tetap terjaga meskipun ada tekanan dari luar, seperti ketegangan geopolitik dan fluktuasi pasar global. Hal ini, menurut Sri Mulyani, menunjukkan bahwa Indonesia telah berhasil mengelola ekonomi dengan bijak, serta menjaga daya tarik pasar modal domestik untuk investor internasional.
"Dalam situasi ekonomi global yang penuh ketidakpastian, Indonesia berhasil mempertahankan stabilitas makroekonominya, dan ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan investor. Stabilnya yield SBN menjadi bukti nyata bahwa Indonesia tetap menjadi negara yang dipilih untuk berinvestasi," jelas Sri Mulyani lebih lanjut.
Kepercayaan terhadap APBN dan Kebijakan Ekonomi yang Proaktif
Sri Mulyani juga menekankan pentingnya pengelolaan APBN yang efektif dalam mendukung stabilitas ekonomi. Dalam menghadapi tantangan global, pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk memastikan bahwa APBN dikelola dengan bijak, sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kami terus bekerja keras untuk memastikan bahwa APBN dapat memberikan kontribusi maksimal terhadap pembangunan nasional. Kebijakan fiskal yang hati-hati, diiringi dengan kebijakan moneter yang cermat, mampu menjaga perekonomian Indonesia tetap berada pada jalur yang stabil," kata Sri Mulyani.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa pemerintah akan terus berupaya menjaga keseimbangan fiskal dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dengan tetap memperhatikan kebutuhan pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Peran Investor Asing dalam Pembiayaan Negara
Peran investor asing dalam pembiayaan negara juga tak dapat dipandang sebelah mata. Selain melalui pembelian SBN, investor asing turut berkontribusi dalam mendukung pembangunan infrastruktur dan sektor lainnya yang penting untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kepercayaan investor asing terhadap Indonesia tidak hanya terlihat dalam stabilitas yield SBN, tetapi juga dari arus modal asing yang terus mengalir masuk ke pasar Indonesia, baik melalui sektor pasar modal maupun investasi langsung.
Dengan terus menjaga kestabilan ekonomi dan pengelolaan keuangan negara yang prudent, Sri Mulyani berharap Indonesia akan tetap menjadi tujuan utama investasi global.
"Kami terus berkomitmen untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif. Dengan menjaga stabilitas makroekonomi dan mengelola risiko dengan hati-hati, kami yakin Indonesia akan tetap menjadi pilihan investasi yang menarik bagi investor asing," ujar Sri Mulyani.
Peluang bagi Sektor Ekonomi dalam Menarik Investasi Asing
Lebih lanjut, Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki banyak sektor ekonomi strategis yang berpotensi menarik lebih banyak investasi asing, antara lain sektor infrastruktur, energi terbarukan, serta teknologi dan digitalisasi. Pemerintah Indonesia, kata Sri Mulyani, terus memperkuat upaya untuk membuka peluang investasi di sektor-sektor tersebut melalui reformasi kebijakan yang mendukung iklim investasi yang lebih baik.
"Kami menyadari bahwa sektor-sektor baru, seperti energi terbarukan dan ekonomi digital, memiliki potensi besar untuk menarik investasi. Pemerintah akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mempermudah akses investasi dan mengoptimalkan potensi tersebut," tambah Sri Mulyani.
Di sisi lain, Sri Mulyani juga menekankan pentingnya diversifikasi sumber pembiayaan. Selain dari SBN, Indonesia perlu menarik investasi langsung melalui proyek-proyek infrastruktur yang dapat memberikan dampak jangka panjang bagi perekonomian Indonesia.
Indonesia Tetap Daya Tarik Utama bagi Investor Asing
Secara keseluruhan, kondisi stabilitas ekonomi Indonesia yang ditunjukkan melalui yield SBN yang tetap stabil menjadi bukti kepercayaan investor asing terhadap pengelolaan ekonomi negara. Sri Mulyani berharap, melalui pengelolaan yang hati-hati dan kebijakan yang proaktif, Indonesia dapat terus menjadi pilihan utama bagi investasi asing dalam jangka panjang.
"Kami berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas ekonomi Indonesia, dengan fokus pada pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Dengan demikian, Indonesia akan terus menjadi tempat yang menarik bagi investor asing," tutup Sri Mulyani.
Ke depan, pemerintah Indonesia akan terus menjaga kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi investor domestik maupun asing. Stabilitas yang tercipta dari pengelolaan ekonomi yang baik akan menjadi pondasi kokoh untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.