Penjualan Nikel PAM Mineral Melonjak, Raih Omzet Rp543,9 Miliar di Kuartal I 2025

Rabu, 30 April 2025 | 08:53:49 WIB

JAKARTA - PT PAM Mineral Tbk. (NICL), salah satu emiten nikel terkemuka di Indonesia, melaporkan hasil keuangan yang menggembirakan di kuartal I 2025. Perusahaan ini mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dalam pendapatan dan laba, didorong oleh lonjakan penjualan nikel yang luar biasa. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis pada 30 April 2025, NICL berhasil membukukan penjualan sebesar Rp543,91 miliar, sebuah pencapaian yang melonjak tajam sebesar 365,68% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Per 31 Maret 2025, angka penjualan yang tercatat oleh PAM Mineral ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Rp116,79 miliar yang tercatat pada kuartal I 2024. Peningkatan penjualan yang sangat signifikan ini berkat pertumbuhan volume penjualan nikel yang luar biasa, mencapai 995.834 wet metrik ton (WMT) di kuartal I 2025. Ini adalah lonjakan besar dibandingkan dengan volume penjualan sebesar 222.791 WMT yang tercatat pada periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama PAM Mineral, Ruddy Tjanaka, dalam siaran pers yang diterbitkan pada hari Rabu, 30 April 2025, mengungkapkan bahwa kenaikan volume penjualan tersebut merupakan salah satu pencapaian utama perusahaan dalam memperluas pangsa pasar dan memenuhi permintaan global yang terus meningkat untuk komoditas nikel. “Volume penjualan mengalami peningkatan signifikan sebesar 346,98% secara tahunan (YoY), yang mencerminkan keberhasilan strategi pertumbuhan kami dan permintaan yang tinggi terhadap nikel di pasar internasional,” ujar Ruddy Tjanaka.

Lonjakan Penjualan Nikel Didorong Oleh Permintaan Global

Peningkatan yang tajam dalam penjualan nikel ini menjadi cermin dari permintaan yang sangat kuat di pasar global, terutama untuk industri yang membutuhkan nikel sebagai bahan baku utama, seperti industri mobil listrik dan teknologi baterai. Nikel adalah komoditas strategis yang sangat dibutuhkan dalam produksi baterai kendaraan listrik (EV), yang permintaannya terus meningkat seiring dengan tren global menuju energi terbarukan dan mobilitas berkelanjutan.

PAM Mineral sebagai salah satu pemain utama dalam industri nikel Indonesia, telah berhasil memanfaatkan momentum ini dengan meningkatkan kapasitas produksi dan memperkuat jaringan distribusinya. Keberhasilan perusahaan dalam memenuhi permintaan global ini semakin mempertegas posisi Indonesia sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia.

Laba Kotor PAM Mineral Mengalami Kenaikan Signifikan

Selain pendapatan yang melonjak, PAM Mineral juga mencatatkan laba kotor yang signifikan. Laba kotor perusahaan tercatat sebesar Rp291,81 miliar per 31 Maret 2025, meningkat tajam dibandingkan dengan laba kotor sebesar Rp43,29 miliar yang tercatat pada kuartal I 2024. Peningkatan laba kotor ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya berhasil meningkatkan penjualan, tetapi juga mampu mengelola biaya produksi dengan baik.

Marjin laba kotor perusahaan juga mencatatkan peningkatan yang cukup signifikan, dari sebelumnya 37,07% pada kuartal I 2024 menjadi 53,65% pada kuartal I 2025. Peningkatan marjin ini didorong oleh efisiensi yang berhasil diterapkan oleh perusahaan dalam operasionalnya, selain dari kenaikan harga nikel yang turut mendongkrak pendapatan.

Menurut Ruddy Tjanaka, efisiensi yang berhasil diterapkan oleh NICL tidak hanya terbatas pada pengelolaan biaya produksi, tetapi juga mencakup perbaikan dalam rantai pasokan dan proses operasional yang lebih terstruktur. "Peningkatan marjin laba kotor kami adalah hasil dari kombinasi antara kenaikan harga nikel yang cukup signifikan dan langkah-langkah efisiensi yang kami terapkan. Kami terus berupaya untuk mengoptimalkan proses produksi dan meminimalkan biaya tanpa mengorbankan kualitas produk," jelas Ruddy.

Ekspansi Bisnis dan Fokus pada Pengembangan Berkelanjutan

Di tengah lonjakan penjualan dan laba yang dicapai, PAM Mineral tetap berfokus pada pengembangan bisnis yang berkelanjutan. Perusahaan berkomitmen untuk tidak hanya mengejar keuntungan jangka pendek, tetapi juga memastikan bahwa aktivitas pertambangan dan produksinya sejalan dengan prinsip keberlanjutan dan dampak lingkungan yang minimal. NICL secara aktif mengembangkan teknologi yang lebih ramah lingkungan dalam proses produksinya serta berupaya meningkatkan standar keselamatan kerja di seluruh fasilitas operasionalnya.

Ruddy Tjanaka juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan. "Sebagai bagian dari industri pertambangan, kami menyadari pentingnya menjalankan operasi yang berkelanjutan. Kami akan terus berinovasi dalam hal teknologi dan proses produksi untuk mengurangi dampak lingkungan, serta meningkatkan kontribusi kami terhadap masyarakat sekitar," ujar Ruddy.

Selain itu, perusahaan juga tengah merencanakan ekspansi lebih lanjut dalam kapasitas produksi dan kapasitas pengolahan nikel. Langkah ini diambil untuk memenuhi permintaan global yang semakin besar, terutama dari sektor industri kendaraan listrik yang semakin berkembang. Dengan rencana ekspansi ini, PAM Mineral berharap dapat semakin memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam pasar nikel internasional.

Prospek Positif bagi PAM Mineral dan Industri Nikel Indonesia

Secara keseluruhan, kinerja keuangan yang dicatatkan oleh PAM Mineral di kuartal I 2025 memberikan prospek yang sangat positif bagi masa depan perusahaan. Peningkatan penjualan, laba kotor yang signifikan, serta efisiensi operasional yang berhasil diterapkan menunjukkan bahwa perusahaan berada pada jalur yang tepat untuk terus berkembang.

Ke depannya, industri nikel Indonesia, termasuk PAM Mineral, diharapkan akan semakin berperan penting dalam perekonomian global, mengingat permintaan yang terus meningkat untuk bahan baku kendaraan listrik dan teknologi baterai. Sebagai salah satu negara penghasil nikel terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat produksi nikel global, dan PAM Mineral berada di posisi strategis untuk memanfaatkan peluang tersebut.

Dengan pencapaian yang luar biasa ini, PAM Mineral menunjukkan komitmennya untuk terus memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia, sambil tetap mengutamakan keberlanjutan dalam operasionalnya.

Keberhasilan Strategi dan Masa Depan Cerah

Keberhasilan PAM Mineral dalam mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba yang signifikan di kuartal I 2025 ini bukan hanya cerminan dari strategi perusahaan yang efektif, tetapi juga dari potensi besar yang dimiliki oleh industri nikel Indonesia. Dengan fokus pada efisiensi, pengembangan berkelanjutan, dan ekspansi kapasitas produksi, PAM Mineral siap untuk meraih lebih banyak peluang di pasar global yang terus berkembang, sekaligus berperan penting dalam mendukung transisi energi dunia menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan.

Terkini

Cara Ajukan KPR Subsidi Bank Mandiri 2025 Lengkap

Rabu, 10 September 2025 | 16:23:44 WIB

MIND ID Dorong Transformasi Mineral Hijau Nasional

Rabu, 10 September 2025 | 16:23:42 WIB

Rekomendasi Kuliner Puyuh Goreng Lezat di Malang

Rabu, 10 September 2025 | 16:23:40 WIB

Rekomendasi Kuliner Dimsum Halal Enak di Bandung

Rabu, 10 September 2025 | 16:23:39 WIB