10 Musim Terburuk Manchester United di Liga Inggris: Kehilangan Kejayaan Pasca-Era Sir Alex Ferguson

Rabu, 30 April 2025 | 12:52:13 WIB

JAKARTA - Manchester United, klub yang dulu dianggap sebagai raksasa sepak bola Inggris, kini tengah menghadapi salah satu periode terburuk dalam sejarah mereka. Pada era Premier League, Manchester United adalah tim yang mendominasi kompetisi domestik, meraih 13 gelar juara Liga Inggris di bawah komando pelatih legendaris Sir Alex Ferguson. Namun, sejak Ferguson pensiun pada 2013, kejayaan tersebut perlahan-lahan memudar, dan kini mereka telah lama terperosok dalam penantian gelar domestik yang hampir satu dekade lamanya.

Musim 2024/2025 menjadi puncak dari perjalanan panjang ketidakberuntungan bagi Setan Merah. Di bawah pengelolaan berbagai pelatih pasca-Ferguson, tim ini tak hanya gagal meraih gelar, tetapi juga menghadapi kenyataan pahit bahwa mereka kini terlempar jauh dari posisi enam besar klasemen Liga Inggris. Ini memastikan bahwa Manchester United akan absen di kompetisi Eropa musim depan, yang menjadi sebuah pukulan telak bagi para penggemar mereka.

Kejayaan Manchester United di Era Sir Alex Ferguson

Tidak dapat disangkal, Sir Alex Ferguson adalah sosok yang mengukir sejarah besar bagi Manchester United. Di bawah asuhannya, klub ini tidak hanya mendominasi Liga Inggris, tetapi juga meraih berbagai trofi penting, termasuk Liga Champions dan Piala FA. Ferguson mengubah Manchester United menjadi tim yang dihormati di seluruh dunia, dengan disiplin dan kekuatan tim yang luar biasa.

Namun, setelah kepergian Ferguson pada 2013, manajemen klub terlihat kesulitan untuk menemukan pengganti yang mampu menjaga standar tinggi yang telah dibangun oleh pelatih asal Skotlandia tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, Manchester United berganti-ganti pelatih, namun kesuksesan yang pernah mereka nikmati kini terasa semakin jauh.

“Era Ferguson adalah periode kejayaan yang sulit untuk diterima begitu saja. Banyak yang berharap Manchester United bisa terus bersaing di level tertinggi setelah beliau pensiun, namun kenyataannya kami berjuang keras untuk kembali ke jalur kemenangan,” ujar Gary Neville, mantan kapten Manchester United yang juga salah satu legenda klub tersebut.

Musim Terburuk: 2024/2025

Musim 2024/2025 menjadi musim yang sangat menantang bagi Manchester United. Dengan hasil yang mengecewakan di bawah arahan manajer Erik ten Hag, klub ini kini tercecer jauh dari posisi yang biasanya mereka huni. United tidak hanya gagal menembus posisi enam besar, tetapi juga mengalami kekalahan yang tak terhitung jumlahnya melawan tim-tim yang secara historis seharusnya bisa mereka kalahkan.

Keadaan semakin buruk setelah mereka tersingkir dari kompetisi Liga Eropa dan Piala FA, yang membuat musim ini terasa seperti bencana bagi para penggemar dan petinggi klub. Dengan kegagalan ini, Manchester United dipastikan tidak akan tampil di kompetisi Eropa musim depan, yang merupakan pukulan besar mengingat reputasi mereka sebagai salah satu klub terbesar di Eropa.

Menurut Jamie Carragher, mantan pemain Liverpool yang kini menjadi analis sepak bola, “Kepergian Sir Alex Ferguson mengubah segalanya. Ada ekspektasi besar untuk kembali ke jalur kemenangan, namun hal tersebut terbukti sangat sulit. Mereka terjebak dalam transisi panjang yang tidak kunjung berakhir, dan sekarang situasinya semakin memburuk.”

Penyebab Penurunan Manchester United Pasca-Ferguson

Berbagai faktor menjadi penyebab penurunan performa Manchester United setelah era Sir Alex Ferguson. Salah satu yang paling mencolok adalah kegagalan dalam merekrut manajer yang tepat untuk menggantikan Ferguson. David Moyes, yang diangkat setelah Ferguson pensiun, gagal memenuhi ekspektasi dan dipecat setelah hanya satu musim menjabat. Begitu pula dengan Louis van Gaal, yang meskipun berhasil memenangkan Piala FA, tidak mampu membawa tim ke puncak kompetisi domestik. Kemudian, José Mourinho sempat membawa klub meraih beberapa trofi, namun ketegangan di ruang ganti dan gaya permainan yang kontroversial membuat hubungan dengan manajemen dan pemain tidak bertahan lama.

Terakhir, Ole Gunnar Solskjaer, yang menjadi manajer sementara sebelum diangkat secara permanen, juga gagal mengangkat tim ke level yang lebih tinggi. Meskipun mendapatkan dukungan dari banyak penggemar karena statusnya sebagai legenda klub, hasil yang ditorehkan Solskjaer tidak cukup untuk memenuhi harapan tinggi di Old Trafford.

“Setelah Ferguson, kami sudah mencoba banyak pelatih, tetapi tidak ada yang berhasil membawa Manchester United kembali ke puncak. Klub masih terjebak dalam kebingungan tentang identitas dan gaya permainan mereka.” kata Paul Scholes, legenda Manchester United yang juga berperan penting dalam era kejayaan klub.

Masalah Pembelian Pemain dan Keseimbangan Tim

Selain masalah di bangku pelatih, faktor lain yang turut menyebabkan Manchester United gagal bersaing di level tertinggi adalah kebijakan transfer yang buruk dan kesulitan dalam membangun tim yang seimbang. Klub sering kali mengeluarkan dana besar untuk membeli pemain, tetapi tidak ada strategi yang jelas tentang bagaimana membangun tim yang kuat.

Pembelian-pembelian besar seperti Paul Pogba, Romelu Lukaku, dan Jadon Sancho sering kali tidak sesuai dengan ekspektasi. Beberapa pemain yang didatangkan dengan harapan tinggi tidak mampu tampil sesuai harapan, sementara yang lain justru meninggalkan klub setelah menunjukkan performa yang mengecewakan.

“Terkadang, keputusan di bursa transfer tidak sesuai dengan kebutuhan tim. Kami membeli pemain yang tidak selalu cocok dengan filosofi pelatih atau sistem permainan yang diinginkan. Ini memperburuk kondisi tim dan menghambat kemajuan yang ingin dicapai.” ungkap Gary Neville lagi, menyoroti pentingnya kebijakan transfer yang tepat dalam membangun tim juara.

Apa Masa Depan Manchester United?

Dengan kegagalan mereka untuk mencapai kompetisi Eropa musim depan, Manchester United kini berada di persimpangan jalan. Klub ini harus segera melakukan evaluasi mendalam mengenai struktur manajerial, kebijakan transfer, dan juga filosofi permainan yang akan mereka anut ke depannya. Apakah mereka akan terus terjebak dalam kemunduran atau mampu bangkit kembali menjadi kekuatan yang dihormati di Eropa?

“Kami harus bertindak cepat untuk menemukan solusi, baik di bangku pelatih maupun dalam kebijakan transfer. Ada banyak potensi di Manchester United, tetapi mereka perlu menemukan arah yang jelas dan konsisten untuk kembali ke jalur yang benar.” ujar Wayne Rooney, mantan pemain yang kini menjadi pelatih, memberikan harapan bahwa masih ada jalan bagi tim untuk bangkit.

Manchester United saat ini tengah menghadapi salah satu masa terburuk dalam sejarah klub. Absen dari kompetisi Eropa untuk musim depan adalah bukti nyata dari penurunan performa yang mereka alami pasca-era Sir Alex Ferguson. Dengan berbagai faktor yang berkontribusi pada kegagalan ini, seperti kebijakan manajerial yang buruk dan keputusan transfer yang tidak tepat, masa depan Manchester United kini menjadi tanda tanya besar.

Namun, dengan evaluasi yang tepat dan langkah-langkah strategis, masih ada harapan bagi Setan Merah untuk kembali bangkit dan merebut kejayaan mereka di masa depan.

Terkini