JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali menunjukkan performa positif dengan mencatat total aset sebesar Rp2.098,23 triliun hingga akhir kuartal I tahun 2025. Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan 5,49% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan aset ini menjadi cerminan dari strategi bisnis BRI yang terus fokus pada sektor produktif, khususnya segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Kredit Selektif Jadi Kunci Pertumbuhan Aset
Direktur Utama BRI Hery Gunardi menjelaskan bahwa pertumbuhan aset tersebut tak lepas dari keberhasilan manajemen dalam menyalurkan kredit secara selektif di seluruh segmen bisnis. Strategi ini dinilai mampu menjaga kualitas portofolio kredit sekaligus mendukung ekspansi usaha para pelaku UMKM.
“Pertumbuhan ini didorong oleh penyaluran kredit yang selektif. Semua segmen mencatat pertumbuhan positif dan tetap berkualitas dengan fokus utama pada segmen UMKM,” ujar Hery dalam konferensi pers virtual yang digelar Rabu, 30 April 2025.
Menurut Hery, strategi penyaluran kredit secara terukur bukan hanya memperkuat pertumbuhan aset, namun juga meningkatkan ketahanan portofolio pembiayaan BRI di tengah kondisi ekonomi global yang masih penuh tantangan.
Penyaluran Kredit Capai Rp1.373,66 Triliun
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya turut mengungkapkan bahwa total penyaluran kredit BRI hingga kuartal I-2025 mencapai Rp1.373,66 triliun, atau mengalami pertumbuhan 4,97% yoy.
Akhmad menegaskan bahwa kenaikan penyaluran kredit ini tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian, khususnya dalam menghadapi kondisi eksternal yang dinamis. Segmen mikro dan ultra mikro tetap menjadi kontributor utama pertumbuhan pembiayaan bank.
“Kami melihat bahwa permintaan kredit mikro masih kuat, dan ini mendukung upaya BRI dalam mendorong inklusi keuangan. Pertumbuhan kredit kami tetap dikawal dengan prinsip kehati-hatian dan fokus pada kualitas,” jelas Akhmad.
Fokus pada UMKM dan Inklusi Keuangan
BRI terus menunjukkan komitmennya sebagai bank yang fokus pada pemberdayaan pelaku UMKM. Melalui berbagai produk dan layanan finansial yang inovatif, BRI berhasil menjangkau lebih banyak pelaku usaha di segmen akar rumput.
Salah satu langkah strategis BRI dalam memperluas cakupan pembiayaan adalah dengan memperkuat sinergi holding ultra mikro yang terdiri dari BRI, Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani (PNM). Sinergi ini terbukti efektif dalam memperluas akses keuangan kepada masyarakat yang sebelumnya belum tersentuh layanan perbankan formal.
Lebih jauh, BRI juga terus meningkatkan kapabilitas digitalisasi dalam layanan UMKM. Platform digital seperti BRISPOT untuk tenaga pemasar dan BRImo untuk nasabah retail semakin mempercepat dan menyederhanakan proses pembiayaan.
Perekonomian Domestik Jadi Penopang Stabilitas
Pertumbuhan aset dan kredit BRI juga ditopang oleh fundamental ekonomi nasional yang relatif stabil. Permintaan domestik yang tetap kuat menjadi penyangga utama bagi bisnis BRI di tengah ketidakpastian global akibat tensi geopolitik dan kebijakan proteksionis sejumlah negara.
Sebelumnya, Direktur Utama BRI Hery Gunardi juga telah menyampaikan bahwa pihaknya tidak terlalu terpengaruh oleh dinamika global, karena sebagian besar aktivitas bisnis BRI berakar kuat pada sektor domestik.
“Perekonomian Indonesia, termasuk bisnis BRI, lebih banyak ditopang oleh permintaan domestik. Selain dari faktor depresiasi mata uang, perang tarif tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap bisnis BRI maupun perekonomian nasional,” tegas Hery dalam pernyataan terpisah.
Strategi Digitalisasi Perkuat Efisiensi dan Layanan
Untuk menjaga pertumbuhan ke depan, BRI terus berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur digital, baik untuk mendukung efisiensi operasional maupun memperluas akses layanan kepada nasabah. Digitalisasi menjadi pilar penting transformasi BRI yang telah dijalankan selama beberapa tahun terakhir.
Melalui penguatan teknologi informasi, BRI mampu menjangkau lebih dari 170 juta nasabah, termasuk di daerah-daerah terpencil. Dengan jaringan yang luas serta integrasi digital yang solid, BRI menjadi ujung tombak dalam mendukung inklusi keuangan nasional.
BRI juga mencatat peningkatan signifikan dalam transaksi digital melalui aplikasi BRImo yang kini digunakan oleh puluhan juta nasabah aktif. Layanan ini tak hanya menawarkan kemudahan transaksi, tetapi juga menjadi pintu masuk untuk akses pembiayaan secara digital.
Outlook 2025: Optimistis dan Adaptif
Menghadapi sisa tahun 2025, BRI menyatakan optimistis akan mampu mempertahankan kinerja positif meskipun tantangan ekonomi global masih membayangi. Fokus utama bank tetap pada penyaluran pembiayaan kepada sektor-sektor produktif, penguatan struktur pendanaan, dan pengendalian risiko secara terukur.
Dalam jangka panjang, BRI juga berkomitmen untuk terus mendukung agenda pemerintah dalam penguatan ekonomi kerakyatan, khususnya melalui pembiayaan sektor UMKM yang berkontribusi besar terhadap PDB nasional dan serapan tenaga kerja.
Capaian BRI hingga kuartal I-2025 menunjukkan kinerja yang solid dan konsisten. Dengan aset yang mencapai Rp2.098,23 triliun dan penyaluran kredit sebesar Rp1.373,66 triliun, BRI memperkuat posisinya sebagai bank dengan aset terbesar di Indonesia.
Keberhasilan ini tidak lepas dari strategi penyaluran kredit selektif yang terfokus pada UMKM, digitalisasi layanan yang agresif, serta ketahanan bisnis yang ditopang oleh permintaan domestik. Di tengah tantangan ekonomi global yang terus berkembang, BRI tetap adaptif dan optimistis, siap melanjutkan kontribusi nyata bagi pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional.