Reaktivasi Lima Jalur Kereta Api di Jawa Barat Masih Jadi Impian, Butuh Dana Fantastis Rp20 Triliun

Kamis, 24 April 2025 | 14:16:14 WIB

JAKARTA - Rencana Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menghidupkan kembali lima jalur kereta api yang sudah lama tidak aktif, saat ini masih sebatas mimpi besar. Meski mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI), proyek reaktivasi ini masih terbentur tantangan utama: pendanaan.

Lima jalur yang masuk dalam proyek reaktivasi tersebut meliputi:

1. Jalur Banjar–Cijulang (Pangandaran) sepanjang 82 kilometer

2. Jalur Cibatu–Garut–Cikajang sepanjang 47,5 kilometer

3. Jalur Rancaekek–Tanjungsari sepanjang 11,5 kilometer

4. Jalur Cipatat–Padalarang sepanjang 17 kilometer

5. Jalur Cikudapateuh (Kota Bandung)–Ciwidey sepanjang 37,8 kilometer

Total panjang seluruh jalur mencapai hampir 200 kilometer dan diproyeksikan memerlukan anggaran mencapai Rp20 triliun untuk keseluruhan proyek.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa nilai fantastis tersebut belum bisa segera ditutupi oleh anggaran daerah maupun alokasi dari pusat dalam waktu dekat. “Kan kita punya mimpi nih tentang reaktivasi, nilai pembiayaannya Rp20 triliun. Kemudian dari nilai pembayaran Rp20 triliun ini akan dilakukan sekarang apa ke depan. Ya minimal kan sudah punya mimpi," ujarnya, Kamis 24 April 2025.

Menurut Dedi, memiliki mimpi besar adalah langkah awal untuk bisa menyusun strategi pendanaan jangka panjang. Ia berharap mimpi ini dapat dikomunikasikan ke pemerintah pusat sebagai bagian dari usulan pembangunan strategis daerah.

“Kalau sudah punya mimpi kan nanti bisa menyampaikan, siapa tahu fiskal pemerintah pusat ke depan semakin baik. Kan bisa ke Kementerian Perhubungan dan Keuangan, dana alokasi untuk Jabar mengajukan reaktivasi kereta,” tambahnya.

Dukungan dari Pusat dan PT KAI

Rencana reaktivasi lima jalur ini memang tidak berdiri sendiri. Dukungan dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub dan PT KAI turut menyertai proses kajian dan persiapan teknis. Namun, semua itu masih bergantung pada kemampuan fiskal dan prioritas pembangunan nasional.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Yudhi Mulyadi, menjelaskan bahwa Pemprov sudah menyusun dokumen teknis awal termasuk studi kelayakan beberapa jalur. "Studi kelayakan untuk jalur Cibatu–Garut–Cikajang bahkan sudah kita lakukan sejak tahun lalu. Namun, tantangan pembebasan lahan dan infrastruktur yang sudah berubah menjadi kendala tambahan," kata Yudhi.

Potensi Ekonomi dan Pariwisata

Reaktivasi kelima jalur ini dinilai memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan. Jalur Banjar–Cijulang, misalnya, diproyeksikan akan mendongkrak sektor pariwisata di Pangandaran dan sekitarnya. Sementara jalur Cikudapateuh–Ciwidey diharapkan dapat mempermudah akses ke kawasan wisata Ciwidey yang terkenal dengan Kawah Putih dan perkebunan teh.

"Kereta api bukan hanya soal transportasi, tapi soal konektivitas ekonomi, sosial, dan budaya. Banyak daerah yang akan hidup kembali dengan beroperasinya kembali jalur ini," jelas Yudhi Mulyadi.

Di sisi lain, masyarakat pun menyambut baik wacana ini. Rina, warga Garut, menyatakan, “Kalau kereta Garut–Cikajang bisa aktif lagi, tentu akan sangat membantu warga yang ingin ke kota tanpa harus naik kendaraan pribadi.”

Kendala Reaktivasi: Lahan dan Infrastruktur

Selain masalah dana, proses reaktivasi juga terganjal oleh perubahan tata ruang dan pemanfaatan lahan yang terjadi selama puluhan tahun. Banyak jalur kereta lama yang sudah berubah menjadi pemukiman warga atau fasilitas umum.

“Untuk reaktivasi, kita tidak hanya bicara rel, tapi juga stasiun, jembatan, dan sinyal. Semuanya harus dibangun ulang atau diperbaiki total,” ujar Yudhi.

Kementerian Perhubungan pun menyatakan bahwa mereka menyambut baik rencana reaktivasi ini, tetapi pelaksanaannya harus dilakukan secara bertahap dan berdasarkan skala prioritas nasional.

Dengan anggaran sebesar Rp20 triliun dan tantangan teknis serta sosial yang harus diselesaikan, reaktivasi lima jalur kereta api di Jawa Barat masih dalam tahap awal. Meski demikian, semangat dari Pemprov Jabar dan harapan masyarakat menjadi modal kuat untuk terus mendorong realisasi proyek ini.

“Reaktivasi ini bukan proyek sehari dua hari, tapi visi jangka panjang. Dengan dukungan pusat dan partisipasi masyarakat, saya yakin suatu saat nanti mimpi ini bisa jadi kenyataan,” tutup Gubernur Dedi Mulyadi optimistis.

Terkini

Cara Ajukan KPR Subsidi Bank Mandiri 2025 Lengkap

Rabu, 10 September 2025 | 16:23:44 WIB

MIND ID Dorong Transformasi Mineral Hijau Nasional

Rabu, 10 September 2025 | 16:23:42 WIB

Rekomendasi Kuliner Puyuh Goreng Lezat di Malang

Rabu, 10 September 2025 | 16:23:40 WIB

Rekomendasi Kuliner Dimsum Halal Enak di Bandung

Rabu, 10 September 2025 | 16:23:39 WIB