JAKARTA - Pemerintah India mengambil langkah drastis terhadap Pakistan setelah serangan mematikan di Pahalgam, Kashmir, yang menewaskan 26 orang, sebagian besar wisatawan domestik. Langkah-langkah tersebut mencakup penutupan perbatasan darat utama, penangguhan Perjanjian Air Indus, pengusiran diplomat Pakistan, serta pembatalan visa bagi warga Pakistan yang berada di India.
Serangan Terburuk dalam Dua Dekade
Serangan terjadi pada Selasa, 22 April 2025, di kawasan wisata Pahalgam, Kashmir yang dikelola India. Sebanyak 26 orang tewas, termasuk 24 wisatawan India, satu warga Nepal, dan satu pemandu lokal. Sebanyak 17 orang lainnya mengalami luka-luka. Kelompok militan yang sebelumnya tidak dikenal, Kashmir Resistance, mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, meskipun India menuding adanya keterlibatan Pakistan dalam mendukung aksi teror lintas batas.
Langkah Tegas India
Sebagai respons, India mengumumkan serangkaian tindakan tegas terhadap Pakistan:
- Penutupan Perbatasan Darat: India menutup perlintasan perbatasan utama Attari-Wagah yang menghubungkan kedua negara.
- Penangguhan Perjanjian Air Indus: India menangguhkan partisipasinya dalam Perjanjian Air Indus yang telah berlangsung sejak 1960, yang sebelumnya bertahan meskipun terjadi konflik antara kedua negara.
- Pengusiran Diplomat: India mengusir diplomat militer Pakistan dan mengurangi staf diplomatiknya di Islamabad.
- Pembatalan Visa: India membatalkan beberapa visa yang dimiliki oleh warga Pakistan dan memerintahkan mereka untuk meninggalkan negara tersebut dalam waktu 48 jam.
Reaksi Pemerintah India
Menteri Dalam Negeri India, Amit Shah, mengunjungi lokasi serangan dan berjanji akan memberikan respons yang kuat terhadap aksi teror tersebut. Perdana Menteri Narendra Modi juga mengadakan pertemuan dengan semua partai politik untuk membahas langkah-langkah selanjutnya.
Tanggapan Pakistan
Pemerintah Pakistan membantah keterlibatan dalam serangan tersebut dan mengutuk tindakan India yang dianggap sebagai "perang air" akibat penangguhan Perjanjian Air Indus. Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, dijadwalkan mengadakan pertemuan Komite Keamanan Nasional untuk merespons langkah-langkah India.
Dampak terhadap Pariwisata dan Stabilitas Regional
Serangan ini memukul sektor pariwisata di Kashmir, yang sebelumnya dipromosikan sebagai destinasi aman pasca pencabutan status otonomi wilayah tersebut pada 2019. Banyak wisatawan yang membatalkan kunjungan mereka, dan ketegangan antara India dan Pakistan kembali meningkat, mengingat kedua negara memiliki senjata nuklir dan sejarah konflik panjang terkait wilayah Kashmir.
Langkah-langkah tegas yang diambil India menunjukkan peningkatan ketegangan yang signifikan dengan Pakistan. Situasi ini memerlukan perhatian internasional untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan menjaga stabilitas di kawasan Asia Selatan.