JAKARTA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana tengah menggodok rencana pengadaan kapal cepat yang akan melayani rute penyeberangan antara Jembrana, Bali, dan Banyuwangi, Jawa Timur. Proyek ini diharapkan dapat memangkas waktu tempuh penyeberangan menjadi hanya 15 menit, dibandingkan dengan waktu tempuh kapal feri konvensional yang bisa mencapai lebih dari satu jam.
Efisiensi dan Peningkatan Konektivitas
Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, menyatakan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi transportasi laut dan memperkuat konektivitas antarwilayah. "Kapal cepat ini nantinya hanya memerlukan waktu 15 menit untuk menyeberang ke Banyuwangi atau sebaliknya. Sehingga akan sangat efisien bagi masyarakat maupun wisatawan," ungkap Kembang Hartawan dalam konferensi pers di Jembrana, Selasa 8 April 2025.
Menurut Kembang Hartawan, proyek ini juga diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan, terutama pada sektor pariwisata dan perdagangan di wilayah Jembrana. "Masih dalam proses. Kami mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Jembrana. Semoga rencana ini bisa segera terealisasi. Ini juga nanti akan menjadi salah satu sumber PAD kita di Jembrana," tambahnya.
Proses Perencanaan dan Kajian
Saat ini, Pemkab Jembrana bersama pihak-pihak terkait tengah melakukan pembahasan secara menyeluruh terkait rencana pengadaan kapal cepat tersebut. Proyek strategis ini masih dalam tahap kajian dan belum ada pembicaraan resmi antara pemerintah provinsi Bali dan Jawa Timur.
Tanggapan Pemerintah Provinsi Bali
Gubernur Bali, Wayan Koster, menanggapi rencana ini dengan menyatakan bahwa proyek kapal cepat yang menghubungkan Banyuwangi dan Denpasar masih dalam tahap wacana dan belum ada pembahasan kerja sama antara kedua provinsi tersebut. "Itu (kapal cepat) baru wacana, masih akan dibahas oleh Kepala Dinas Perhubungan Bali, akan diatur kerja sama antar daerah," ujar Koster pada Rabu 9 April 2-25.
Koster juga meminta agar masyarakat Bali tenang menyikapi wacana tersebut, mengingat proyek tersebut masih dalam tahap kajian.
Potensi Dampak Ekonomi dan Sosial
Rencana pengadaan kapal cepat Jembrana–Banyuwangi diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah, terutama dalam meningkatkan sektor pariwisata dan perdagangan. Dengan waktu tempuh yang lebih singkat, diharapkan akan terjadi peningkatan arus wisatawan dan aktivitas ekonomi antara Bali dan Jawa Timur.
Namun, proyek ini juga memerlukan kajian mendalam terkait dampak sosial dan lingkungan yang mungkin timbul, termasuk potensi peningkatan jumlah pendatang ke Bali. Pemerintah daerah perlu memastikan bahwa proyek ini tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat lokal dan lingkungan sekitar.
Rencana pengadaan kapal cepat yang menghubungkan Jembrana dan Banyuwangi merupakan langkah strategis Pemkab Jembrana untuk meningkatkan konektivitas dan efisiensi transportasi laut di wilayah tersebut. Meskipun proyek ini masih dalam tahap perencanaan dan kajian, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat. Namun, pemerintah daerah perlu melakukan kajian mendalam dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan proyek ini.