Konsumsi BBM Harian di Bali Turun Saat Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025, Ini Penjelasan Pertamina

Kamis, 24 April 2025 | 11:29:17 WIB

JAKARTA - Tren konsumsi energi di Bali mengalami perubahan signifikan selama periode arus mudik dan balik Lebaran 2025. Penurunan ini terjadi pada beberapa jenis bahan bakar utama seperti bahan bakar minyak (BBM), avtur, dan elpiji, berdasarkan data terbaru dari Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara.

Penurunan konsumsi ini tidak hanya mencerminkan pola mobilitas masyarakat selama periode libur panjang, tetapi juga mengindikasikan dampak dari berdekatan waktunya dua hari besar keagamaan, yakni Idul Fitri dan Hari Raya Nyepi, terhadap kebutuhan energi masyarakat di Pulau Dewata.

Penurunan Konsumsi BBM dan Energi Selama Satgas RAFI 2025

Selama masa tugas Satuan Tugas Ramadan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) yang berlangsung dari 17 Maret hingga 13 April 2025, Pertamina mencatat penurunan konsumsi harian untuk beberapa jenis energi utama.

Manajer Komunikasi, Relasi dan CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menyampaikan bahwa konsumsi BBM jenis gasoline — yang mencakup Pertalite dan Pertamax — tercatat sebesar 2.830 kiloliter per hari, atau turun sekitar 2 persen dibandingkan rata-rata konsumsi harian normal.

“Konsumsi bahan bakar minyak, avtur dan elpiji ini mengalami penurunan dibandingkan rata-rata konsumsi harian. Itu disebabkan hari besar keagamaan yang jatuh berdekatan, yaitu Idul Fitri dan Nyepi,” ujar Ahad Rahedi dalam keterangan resminya.

Selain gasoline, konsumsi bahan bakar pesawat udara (avtur) juga mengalami penurunan. Selama periode yang sama, konsumsi avtur tercatat sebesar 2.065 kiloliter per hari, atau turun sekitar 6 persen dari konsumsi normal.

Sedangkan untuk kebutuhan rumah tangga, konsumsi elpiji juga mengalami penurunan meski tidak terlalu signifikan, yakni sebesar 839 metrik ton per hari, atau turun sekitar 3 persen dibandingkan konsumsi harian normal.

Faktor Penyebab: Libur Panjang dan Perubahan Pola Mobilitas

Penurunan ini dipengaruhi oleh kombinasi beberapa faktor. Pertama, berdekatan waktunya dua hari besar — Idul Fitri yang dirayakan umat Islam dan Nyepi yang dirayakan umat Hindu — menyebabkan banyak aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat berkurang secara signifikan dalam waktu yang bersamaan.

Selama perayaan Hari Raya Nyepi, masyarakat Bali menjalankan tradisi Catur Brata Penyepian, yang mencakup larangan bepergian, bekerja, menyalakan api, dan menikmati hiburan. Dampaknya, aktivitas transportasi di Bali hampir terhenti total selama 24 jam, yang secara langsung mengurangi permintaan bahan bakar kendaraan maupun penerbangan domestik.

Selain itu, banyak warga Bali yang memilih untuk melakukan mudik keluar Bali lebih awal, serta menunda perjalanan balik hingga setelah perayaan Nyepi, sehingga arus kendaraan yang biasa terjadi pada masa arus balik Lebaran menjadi lebih sepi.

Kesiapan Pertamina Jaga Pasokan Tetap Aman

Meski terjadi penurunan konsumsi, Pertamina memastikan bahwa pasokan seluruh jenis energi tetap tersedia dalam kondisi aman dan cukup selama periode Satgas RAFI. Stok BBM, elpiji, dan avtur di seluruh depot, SPBU, dan agen penyalur di Bali dijaga ketat untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi sewaktu-waktu.

“Kami tetap menjaga ketersediaan energi agar masyarakat merasa aman dan nyaman selama menjalani libur panjang,” tambah Ahad Rahedi.

Pertamina juga menyiagakan layanan tambahan seperti SPBU kantong dan mobil tangki standby di sejumlah titik strategis, khususnya di jalur wisata dan lokasi pemudik.

Dampak Positif terhadap Lingkungan

Menurunnya konsumsi energi berbasis fosil selama periode libur keagamaan juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan, terutama dari sisi pengurangan emisi karbon. Dengan berkurangnya pergerakan kendaraan dan penerbangan, maka emisi gas buang ikut menurun secara signifikan.

Pengamat lingkungan dari Universitas Udayana, Dr. Ni Luh Saraswati, menyebut bahwa momen seperti ini seharusnya dijadikan refleksi untuk mendorong gaya hidup hemat energi dan berkelanjutan.

“Kita melihat bahwa dengan berkurangnya konsumsi BBM dan aktivitas transportasi, kualitas udara di beberapa kawasan Bali membaik. Ini bisa menjadi pelajaran untuk manajemen energi jangka panjang,” ujarnya saat dimintai tanggapan.

Proyeksi Pasca-Libur: Konsumsi Diprediksi Kembali Normal

Meskipun terjadi penurunan selama periode arus mudik dan balik Lebaran 2025, Pertamina memperkirakan bahwa konsumsi energi di Bali akan kembali normal dalam waktu dekat. Mulai minggu ketiga April, arus balik pemudik yang kembali ke Bali diprediksi meningkat, bersamaan dengan aktivitas ekonomi dan pariwisata yang mulai menggeliat.

Industri perhotelan, restoran, dan sektor wisata lainnya di Bali juga mulai mempersiapkan diri menyambut musim kunjungan yang diperkirakan naik jelang libur panjang sekolah dan cuti bersama pertengahan tahun.

Penurunan konsumsi BBM, avtur, dan elpiji selama masa mudik dan balik Lebaran 2025 di Bali mencerminkan dinamika unik yang dipengaruhi oleh budaya dan kalender keagamaan lokal. Pertamina sebagai BUMN energi telah menunjukkan kesigapan dalam menjaga pasokan dan pelayanan tetap optimal meskipun terjadi penurunan permintaan.

Kondisi ini juga menunjukkan bahwa konsumsi energi tidak selalu meningkat saat libur panjang, dan bisa sangat dipengaruhi oleh pola sosial dan budaya masyarakat setempat. Dengan pengelolaan distribusi yang baik dan strategi jangka panjang yang matang, Bali tetap menjadi contoh bagaimana pasokan energi bisa dikelola secara adaptif dan efisien dalam situasi khusus.

Ke depan, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan di sektor energi diharapkan dapat terus mengembangkan pendekatan berkelanjutan dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan energi, pelestarian lingkungan, dan pelayanan kepada masyarakat.

Terkini

Cara Ajukan KPR Subsidi Bank Mandiri 2025 Lengkap

Rabu, 10 September 2025 | 16:23:44 WIB

MIND ID Dorong Transformasi Mineral Hijau Nasional

Rabu, 10 September 2025 | 16:23:42 WIB

Rekomendasi Kuliner Puyuh Goreng Lezat di Malang

Rabu, 10 September 2025 | 16:23:40 WIB

Rekomendasi Kuliner Dimsum Halal Enak di Bandung

Rabu, 10 September 2025 | 16:23:39 WIB