JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali menegaskan posisinya sebagai moda transportasi publik yang dipercaya masyarakat. Pada triwulan I tahun 2025, KAI berhasil melayani sebanyak 12.261.634 pelanggan, atau naik 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang tercatat sebesar 11.379.196 pelanggan.
Capaian ini menandai langkah positif dalam upaya KAI menghadirkan layanan transportasi yang terjangkau, andal, dan inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat, terutama melalui dominasi penumpang di kelas ekonomi yang mencapai hampir tiga perempat dari total pelanggan.
“Fakta bahwa hampir tiga perempat pelanggan memilih kereta kelas ekonomi menunjukkan bahwa kereta api tetap menjadi moda transportasi yang inklusif, terjangkau, dan terpercaya bagi masyarakat luas,” ujar Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, dalam keterangan resminya, Rabu 16 April 2025.
Kelas Ekonomi Dominasi, Bukti Kepercayaan Publik
Dari total pelanggan di kuartal pertama 2025, 9.040.826 di antaranya adalah pengguna kereta api kelas ekonomi, yang mencakup 73,73% dari keseluruhan volume penumpang. Angka ini menjadi sinyal kuat bahwa layanan kereta kelas ekonomi masih menjadi primadona utama masyarakat untuk mobilitas harian maupun jarak jauh.
Detailnya, dari total pelanggan kelas ekonomi tersebut:
- 7.335.932 merupakan pengguna KA Jarak Jauh Ekonomi, dan
- 1.704.894 adalah penumpang KA Lokal Ekonomi.
Capaian ini sekaligus menegaskan peran penting KAI dalam mendukung mobilitas masyarakat, baik antar kota besar maupun wilayah aglomerasi seperti Jabodetabek, Bandung Raya, Yogyakarta, dan lainnya.
“Kami melihat tingginya angka pada KA Jarak Jauh dan KA Lokal Ekonomi sebagai bukti nyata bahwa kereta api adalah sahabat mobilitas rakyat, bukan hanya dalam perjalanan antarkota, tetapi juga di dalam keseharian masyarakat di kawasan padat penduduk,” tambah Anne.
PSO Dorong Layanan Terjangkau
Salah satu faktor pendukung meningkatnya jumlah pelanggan adalah keberadaan subsidi pemerintah melalui skema Public Service Obligation (PSO) yang disalurkan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), Kementerian Perhubungan. Skema ini memungkinkan masyarakat mendapatkan layanan transportasi berkualitas dengan tarif yang sangat terjangkau.
Dengan PSO, KAI tetap dapat menjalankan layanan KA Ekonomi dengan standar keamanan dan kenyamanan tinggi, tanpa membebani masyarakat dengan biaya transportasi mahal. Hal ini sejalan dengan misi pemerintah untuk memperluas aksesibilitas masyarakat terhadap moda transportasi publik.
KA Joglosemarkerto, Juara Penumpang Komersial
Menariknya, KA Joglosemarkerto mencatat prestasi sebagai kereta komersial dengan jumlah penumpang tertinggi sepanjang triwulan I 2025. Dua nomor perjalanan KA tersebut, yakni:
- KA 193 melayani 88.229 pelanggan, dan
- KA 187 mengangkut 84.620 pelanggan,
masing-masing menempati posisi pertama dan kedua dalam daftar kereta dengan volume tertinggi.
KA Joglosemarkerto dikenal sebagai kereta api yang menghubungkan berbagai kota penting di Jawa Tengah dan Yogyakarta secara melingkar, seperti Semarang, Solo, Yogyakarta, Purwokerto, Tegal, dan sekitarnya, sehingga menjadi favorit masyarakat lintas daerah.
“Keberhasilan KA Joglosemarkerto menunjukkan bahwa layanan kereta api yang fleksibel, menjangkau banyak titik, dan tepat waktu memiliki daya tarik tinggi bagi masyarakat,” ujar Anne.
Strategi KAI Tingkatkan Layanan dan Kepercayaan
Kenaikan jumlah penumpang juga tidak lepas dari upaya KAI dalam meningkatkan mutu layanan, baik dari segi operasional, kenyamanan sarana, maupun kemudahan pemesanan tiket. Beberapa strategi yang diterapkan KAI di antaranya:
- Digitalisasi layanan melalui aplikasi KAI Access yang memudahkan pemesanan dan informasi perjalanan.
- Revitalisasi armada KA Ekonomi, sehingga fasilitas kursi, AC, toilet, dan kebersihan lebih terjaga.
- Peningkatan frekuensi perjalanan KA untuk menjangkau lebih banyak titik keberangkatan dan kedatangan.
- Program loyalitas pelanggan dan kampanye edukasi keselamatan di stasiun maupun media sosial.
- Semua ini bertujuan agar pengalaman perjalanan menggunakan kereta api tetap menyenangkan dan aman, meskipun di kelas ekonomi.
Kesiapan Hadapi Lonjakan Penumpang di Kuartal Berikutnya
Melihat tren peningkatan volume penumpang, KAI optimis target layanan di triwulan berikutnya juga dapat tercapai atau bahkan melampaui capaian sebelumnya. Terlebih lagi, beberapa periode puncak seperti libur panjang, musim mudik, serta masa liburan sekolah akan segera berlangsung.
KAI memastikan kesiapan operasional terus ditingkatkan, termasuk menambah perjalanan kereta tambahan jika diperlukan, serta menjaga kinerja pelayanan stasiun, prasarana, dan personel di lapangan.
“Kami tidak hanya fokus pada angka, tetapi juga pada kualitas pengalaman yang dirasakan pelanggan. Peningkatan volume ini akan menjadi motivasi bagi KAI untuk terus berinovasi dan berbenah,” jelas Anne.
Kereta Api, Solusi Mobilitas Masa Kini dan Masa Depan
Sebagai moda transportasi massal yang ramah lingkungan, efisien, dan aman, kereta api kian mendapat tempat di hati masyarakat. Tidak hanya sebagai alat transportasi, tetapi juga sebagai solusi mobilitas berkelanjutan yang mendukung pengurangan kemacetan, emisi karbon, dan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
KAI berkomitmen menjadikan kereta api sebagai bagian penting dari transformasi sistem transportasi nasional, dengan mengembangkan layanan berbasis digital, memperluas konektivitas jaringan rel, hingga mendukung integrasi dengan moda transportasi lainnya.
Kinerja KAI di triwulan I 2025 yang mencatat lebih dari 12 juta pelanggan menjadi bukti nyata kepercayaan masyarakat terhadap layanan kereta api. Kereta kelas ekonomi yang mendominasi angka tersebut semakin mempertegas peran strategis KAI dalam menghadirkan transportasi publik yang inklusif dan merakyat.
Dengan dukungan PSO dari pemerintah dan konsistensi dalam peningkatan layanan, KAI terus membuktikan bahwa kereta api adalah sahabat mobilitas rakyat, baik hari ini maupun di masa depan.